Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kisah Zhang Rujing (Richard Chang) Salah Satu Ahli Semikonduktor TSMC dan Pendiri SMIC

30 November 2021   12:08 Diperbarui: 30 November 2021   16:58 2593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan ini mudah-mudahan dapat memberi gambaran dan pembelajaran bagi kita, betapa pentingnya perkembangan industri 4.0 - 5.0 dan seterusnya... dimana peran dan perkembangan teknologi semikonduktor dan bisnis chip memegang peran bagi suatu negara dan bangsa di masa depan untuk bisa berdiri tegak di kancah internasional, sekaligus mensejahterakan rakyatnya.... Namun banyak juga liku-likunya. Hanya saja tulisan ini agak panjang mudah-mudahan bersedia membacanya .......

Perlu diketahui semikonduktor bagi revolusi teknologi sama dengan minyak bagi revolusi industri. Saat ini ada kekurangan chip global yang parah, dan negara-negara saling bersaing satu sama lain, dan negara telah ikut intervensi dalam perlindungan industri chip nasionalnya masing-masing, terutama dengan persaingan antara AS-Tiongkok, yang berkembang menjadi perang iptek.

Perangkat semikonduktor yang disebut transistor adalah sakelar elektronik kecil yang menjalankan komputasi di dalam komputer kita. Manufaktur transistor dari silikon memungkinkan mereka dibuat cukup kecil untuk dimuat pada microchip, ini digunakan untuk membuka gerbang gadget dengan cepat, yang kini dibuat menjadi lebih kecil dan lebih pintar dari tahun ke tahun.

Untuk membuat chip diperlukan mesin Lithografi, dan dalam procses pembuatan chip diperlu banyak menggunakan air. Membuat semikonduktor membutuhkan banyak air untuk beroperasi. Ini akan menghabiskan antara 2 hingga 4 juta galon air (15 jutaan liter) sehari menurut beberapa perkiraan. 

Penggunakan air untuk mendinginkan peralatan dan membersihkan wafer silikon. Karena membuat satu chip memerlukan air 40an liter air, maka jika jutaan chip air yang dibutuhkan sangat besar sekali.

Selain itu proyek pembuatan semikondaktor dan chip sangat mengandalkan pada sekelompok SDM yang handal.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC/tsmc) adalah produsen chip semikonduktor terbesar. Sementara Intel menghasilkan lebih banyak pendapatan, TSMC menghasilkan sekitar 90% dari chip canggih yang diproduksi secara global.

Ketika dunia dilanda pandemi COVID-19, banyak pabrik tutup, membuat pasokan yang dibutuhkan untuk pembuatan chip tidak tersedia selama berbulan-bulan. Meningkatnya permintaan untuk elektronik konsumen menyebabkan pergeseran yang mengguncang rantai pasokan.

Saat ini, hanya 16 persen semikonduktor yang digunakan di Tiongkok yang diproduksi di dalam negeri, dan hanya setengahnya yang dibuat oleh perusahaan Tiongkok. Mereka sangat bergantung pada pemasok asing untuk chip canggih

Maka dengan situasi yang demikian, baik AS dan Tiongkok saling bersaing dan bertahan untuk memenangkan pertarungan ini.  Baca:

Tiongkok Sedang Mengejar Untuk Membangun Mesin Lithografi Sendiri

"Secure Equipment Act of 2021" Lanjutan Dari Perang Dagang dan Iptek AS-Tiongkok

Dunia Sedang Mengalami Kekurangan Pasokan Chip dan Pertarungan AS-Tiongkok

Huawei Melakukan Terobosan Membuat Mesin Litografi EUV Sendiri

Zhang Rujing (Richard Chang) Ahli Semikondator Kelas Dunia

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com

Pada tahun 1949, setelah Pertempuran Huaihai di Xiaguan, Nanjing, satuan gudang senjata ke-60 Kuomintang mulai mundur darurat ke Kaohsiung, Taiwan.

Zhang Xilun (ayah Zhang  Rujing), seorang kolonel Tentara Nasional Kuomingtang yang juga ahli pembuatan baja, membawa keluarganya ke kapal, bersama dengan lebih dari 200 anak buah metalurginya. Kelompok orang ini membentuk pendahulu gudang senjata Taiwan 205. 

Banyak orang, seperti Zhang Xilun, berpikir bahwa mereka akan suatu ketika kembali ke tanah asal mereka, karena alasan ini mereka selalu bermimpi untuk mejdai kenyataan. Tetapi Zhang Xilun tidak menyangka bahwa ide ini harus menunggu generasi berikutnya baru menjadi kenyataan.

Zhang Xilun memiliki empat anak, yang paling terkenal di Tiongkok adalah anak keduanya, Zhang Rujing. Ketika Zhang Rujing meninggalkan daratan bersama ayahnya, Zhang Rujing berusia kurang dari satu tahun, ketika anak itu menginjakkan kaki di daratan lagi, dia sudah berusia lebih setengah abad.

Kesempatan Zhang Rujing untuk resmi kembali ke Tiongkok daratan bermula pada tahun 1996. Dua peristiwa yang terjadi selama tahun itu berdampak besar pada perkembangan industri semikonduktor Tiongkok.

Sebelumnya banyak sekali hambatan karena 33 negara yang dipimpin oleh AS menandatangani "Perjanjian Wassenaar" di Wina, dan akses Tiongkok ke sistem produksi global sangat terhambat.

Tapi kemudian, Yu Zhongyu, yang saat itu menjabat Menteri Industri Elektronika Tiongkok, membawa delegasi ke Texas Instruments, dan Zhang Rujing adalah salah satu penerima delegasi. 

Menurut ingatan Zhang Rujing, delegasi melihat ternyata ada wajah-wajah Tionghoa di antara orang-orang yang menyambutnya. Yu Zhongyu bertanya apakah dia bersedia kembali ke Tiongkok daratan untuk mengembangkan bisnis semikonduktor karena di Tiongkok sangat kekurangan bakat semikonduktor.

Kebetulan, pada awal tahun sebelumnya, Zhang Rujing telah menggantikan Shao Zifan, mantan wakil presiden Texas Instruments, datang ke Beijing untuk memberikan pidato, dan dia mendapatkan kesan yang sangat baik pada orang-orang dari semua lapisan masyarakat yang hadir.

Zhang Rujing tidak diragukan lagi ingin kembali ke Tiongkok daratan, dan Shao Zifan juga ingin dia kembali. Ayahnya berkata kepadanya bahwa sebagian besar hidupnya mendambakan kembali ke Tiongkok daratan untuk membangun pabrik, tetapi pada saat itu dia telah bekerja di Texas Instruments selama 20 tahun dan kekayaannya semua ada di AS. Dia sendiri warga Taiwan berwarga negaraan AS.

Ibu dia, Liu Peijin membuat keputusan yang menentukan: "Kembalilah, mengapa kamu tidak kembali?" Wanita tua yang telah berpartisipasi dalam pendirian Sekolah Menengah Putri Jinling ingin kembali ke Tiongkok daratan meskipun dia berusia 90-an.

Bersamaan dengan ide ini, hubungan Zhang Rujing dengan industri chip daratan dibuka. Dimulai dengan SMIC (didirikan tahun 2000), talenta teknologi dan manajemen dari Taiwan seperti Liang Mengsong, Jiang Shangyi, Cao Xingcheng, Gao Qiquan, Shi Nenghuang, Liu Dawei dan Xu Jianhua dari Taiwan telah berturut-turut membantu Tiongkok daratan untuk membuat core industri semikondaktor secara langsung maupun tidak langsung.

(SMIC/Semiconductor Manufacturing International Corporation adalah perusahaan pembuat/pengecoran semikonduktor Tiongkok yang sebagian sahamnya dimiliki oleh negara, dan pembuat chip dengan kontrak terbesar di Tiongkok daratan. SMIC berkantor pusat di Shanghai dan juga terdaftar di Kep. Cayman).

Menurut laporan media Taiwan, ada lebih dari 40.000 personel teknis lokal yang terlibat dalam pengembangan semikonduktor. Sejak 2015, lebih dari 3.000 personel teknis terkait telah mengalir dari Taiwan ke Tiongkok daratan, dan aliran personel ini masih terus meningkat.

Para ahli semikonduktor Taiwan, diwakili oleh Zhang, Liang, dan Jiang, semuanya memasuki industri manufaktur chip Tiongkok daratan setelah menjadi terkenal. Meskipun peluang mereka datang ke Tiongkok daratan dengan motivasi berbeda, melihat kembali pada lintasan pertumbuhan individu dan perusahaan dalam dua dekade terakhir, kita bisa melihat akan para hali chip Taiwan yang telah berada di panggung daratan, sambil berjuang untuk diri mereka sendiri, kebetulan bersamaan dengan program Tiongkok dalam mengejar ketinggalan dalam bidang ini.

Suatu ketika Zhang Rujing atas tekananan TSMC terpaksa meninggalkan SMIC, dan sekarang orang ini dengan chip 8nm itu kembali. Ke depan, persaingan nasional bukan lagi persaingan produktivitas dasar, melainkan persaingan teknologi mutakhir.

Sejak lahirnya teknologi Internet di AS, teknologi high-end terkait telah berada di tangan AS. Dalam dua hingga tiga dekade pertama, Tiongkok awalnya lemah dalam pengembangan Internet dan selalu berada dalam alokasi sumber daya dan selalu dalam situasi pasif.

Dengan perkembangan pesat Tiongkok dalam ledakan Internet berikutnya, di era 5G, Tiongkok berusaha untuk mendapatkan inisiatif, yang tidak dapat dipisahkan dari penelitian dan upaya perusahaan-perusahaan Tiongkok.

Pada konferensi peluncuran produk baru Huawei, Huawei dengan jujur mengakui bahwa outputnya mungkin berkurang di masa depan karena kurangnya "chip."

Teknologi pembuatan chip merupakan komponen penting dari 5G, tetapi pada dasarnya dikendalikan oleh AS atau perusahaan yang telah bekerja sama dengannAS. Dan AS telah lama memberlakukan sanksi terhadap perusahaan chip terhadap Tiongkok, sehingga produsen chip menolak untuk memasok ke Tiongkok.

Perusahaan chip Tiongkok harus berupaya membuka jalan untuk "chip" milik domestik, dan SMIC saat ini melakukan upaya tak henti-hentinya untuk tujuan ini.

Persaingan Bisnis Chip Yang Sengit - Intervensi Negara AS dan Tiongkok

Baru-baru ini, ada kabar baik di bidang chip Tiongkok. Perusahaan chip negara, Qingdao Xinen Company, mengumumkan keberhasilan produksi chip 8nm, dengan tingkat keberhasilan lebih dari 90%. Perlu disebutkan bahwa ini adalah jalur produksi yang sepenuhnya untuk melepaskan ketergantungannya terhadap AS atau disebut de-Amerikanisasi.

Keberhasilan perusahaan ini bisa saja dikatakan karena dipaksakan oleh TSMC. Dalam hal ini marilah kita lihat peran apa yang dimainkan TSMC. Di antara perusahaan semikonduktor top dunia, satu-satunya perusahaan yang masuk sepuluh besar adalah TSMC.

Baru-baru ini, TSMC mengumumkan data penjualan untuk Juli pertama tahun 2021. Data tersebut menunjukkan bahwa total pendapatan TSMC dalam tujuh bulan pertama adalah NT$859,112 miliar (1NT/dollar Taiwan= US$ 0,0036), meningkat 18,1% year-on-year, di mana pendapatan TSMC di bulan Juli adalah NT$124,56 miliar, meningkat 17,5% tahun-ke-tahun.

Belum lama ini, TSMC disetujui untuk membangun pabrik chip 2nm. Saat ini, pengembangan TSMC tidak ketinggalan dari raksasa chip internasional besar.

Namun, perusahaan Taiwan ini yang telah berkembang sangat baik di industri chip, tidak hanya gagal membantu Tiongkok daratan, sebaliknya membantu AS menekan chip Tiongkok.

Di bawah tekanan gelombang baru, bagi Tiongkok daratan untuk membuat setiap terobosan sangat sulit bagi industri chipnya. SMIC tidak dapat membeli mesin litografi EUV saat ini karena tekanan AS.

Huawei tidak dapat memproduksi chip canggih di bawah tekanan AS, dan TSMC, yang dapat dikatakan juga "perusahaan Tiongkok", juga tidak memproduksi chip untuk Huawei. Tidak hanya itu, TSMC juga telah melakukan banyak tindakan untuk menekan perusahaan dan individu orang Tiongkok daratan, termasuk SMIC dan penerus Perusahaan Qingdao Xin En nya Zhang Rujing.

 

Sumber: jy.qdbhu.edu.cn
Sumber: jy.qdbhu.edu.cn

Padahal, Zhang Rujing bukan hanya pendiri perusahaan Qingdao "Xin En (SiEn) Company Ltd.", tetapi juga pendiri SMIC, yang juga dikenal sebagai "Bapak Chip Tiongkok".

Pada 1980-an, di bawah larangan "COCOM", sulit bagi Tiongkok untuk mendapatkan teknologi asing yang canggih, dan chip tersebut harus dieksplorasi sendiri.

(COCOM: Coordinating Committee for Multilateral Export Controls/Komite Koordinasi Pengawasan Ekspor Multilateral. Tentang embargo senjata yang diberlakukan oleh Barat terhadap Tiongkok, yang secara resmi dibentuk pada 1 Januari 1950.

Sejak didirikan hingga tahun 1953, COCOM telah berkembang dari tujuh negara asal Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Italia menjadi 15 negara anggota termasuk Kanada, Jerman Barat, dan Jepang. Niatnya sangat jelas, yaitu untuk memimpin pemerintah AS dan bersatu dengan kebijakan embargo negara-negara Eropa Barat terhadap negara-negara sosialis. Tujuan mendasarnya adalah untuk mencegah dan membatasi aliran bahan-bahan strategis, teknologi tinggi, dan produk Barat ke negara-negara sosialis, termasuk negara-negara ini Uni Soviet, negara-negara Eropa Timur, dan Tiongkok.

Sejak pecahnya Perang Korea pada tahun 1950, COCOM secara resmi memasukkan Tiongkok dalam daftar negara yang diembargo.  Pada tahun 1952, "China Committee", sebuah cabang organisasi COCOM di Asia, didirikan, dengan AS, Inggris, Prancis, Kanada, dan Jepang sebagai negara anggotanya, yang secara khusus menerapkan kebijakan embargo terhadap Tiongkok dan Korea Utara. 

Selama waktu itu, embargo ini jauh lebih ketat daripada embargo yang diberlakukan untuk Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Tiga kategori barang dalam daftar embargo, dan bahkan sebanyak 207 barang yang tidak berada dalam lingkup kendali perdagangan COCOM, juga diembargo ke Tiongkok terlepas dari levelnya, inilah penyebab "masalah perbedaan/terkeculian terhadap Tiongkok". Untuk jangka waktu tertentu, Tiongkok bahkan tidak dapat mengimpor obat-obatan yang diperlukan dari negara-negara Eropa Barat, dan pembatasan ekspor obat-obatan negara-negara Barat secara langsung menyebabkan kematian sejumlah besar pasien Tiongkok.

Pada abad pertengahan hingga akhir 1950-an, dengan berakhirnya Perang Korea dan pengurangan bantuan ekonomi AS ke Eropa, menjadi penting bagi Eropa untuk memperluas perdagangan dengan negara-negara sosialis. Pada tahun 1957, Inggris dan Jepang mengumumkan penghapusan "Terkecualian Tiongkok", dan negara-negara anggota COCOM lainnya mengikutinya. Kemudian pada dasarnya "Komite" ini lumpuh, tetapi situasi embargo perdagangan senjata tetap tidak berubah.)

Zhang Rujing membawa harapan baru bagi industri chip Tiongkok saat itu. Zhang Rujing lulus dari Universitas Nasional Taiwan dan memasuki perusahaan semikonduktor AS Texas Instruments (TI) pada usia 29. Dia bekerja di TI selama 20 tahun penuh. Dia hanya membutuhkan 8 tahun sudah berhasil mendirikan pabrik semikonduktor Texas Instruments di Jepang, Singapura, Italia, dll. Menjadi profesional terkenal di industri ini.

Dia bahkan dipuji sebagai orang Tionghoa ketiga di industri semikonduktor di dunia. Pada tahun 1997, Zhang Rujing memutuskan untuk kembali ke tanah airnya Tiongkok dan membuat tindakan perintis yang hebat sekembalinya. Bahkan Wuxi Huajing Company dan Taiwan Great World Semiconductor bersama-sama mengembangkan sebuah proyek, tetapi kecelakaan itu menyebabkan kedua perusahaan berpisah.

Zhang Rujing juga meninggalkan Wuxi ke Taiwan, tetapi selama periode ini tim Zhang Rujing telah mengembangkan semikonduktor 0,5 mikron paling canggih di daratan Tiongkok  pada waktu itu.

Zhang Rujing, yang datang ke Taiwan, membutuhkan waktu 3 tahun untuk mengembangkan Great World Semiconductor menjadi perusahaan pembuat chip  terbesar ketiga di dunia, sebanding dengan TSMC saat ini.

Namun, pada tahun 2000, Great World Semiconductor diakuisisi oleh Zhang Zhongmou, dan Zhang Rujing menjadi anggota TSMC. Sebagai ahli semikonduktor terkenal di dunia Zhang Zhongmou, dia berharap Zhang Rujing dapat bertahan di TSMC.

Zhang Rujing mengajukan permintaan agar TSMC harus pergi ke Tiongkok daratan untuk membangun pabrik. TSMC saat itu langsung menolak usulan Zhang Rujing. Dengan marah, dia membawa lebih dari 200 anggota timnya ke Shanghai.

Dan SMIC didirikan di sini. Hanya butuh 13 bulan bagi SMIC untuk menyelesaikan pekerjaan dari konstruksi pabrik hingga produksi. Pabrik 8 inci pertama di Shanghai secara resmi mulai diproduksi, menciptakan rekor tercepat pembangunan pabrik chip global pada waktu itu.

Hanya dalam 6 tahun, SMIC telah menjadi pemimpin di industri chip di tiongkok daratan. Perkembangan pesat SMIC akhirnya menarik perhatian orang-orang jahat. Kecepatan pengembangannya telah menimbulkan kekhawatiran TSMC, sehingga TSMC mulai melakukan gugatan atas pelanggaran UU di AS. TSMC menggugat SMIC untuk paten teknologinya.

Banyak teknologi Zhang Rujing berasal dari akumulasi Semikonduktor saat di Great World. Meskipun teknologi ini dikembangkan oleh tim Zhang Rujing, hasil teknisnya masih menjadi milik perusahaan. Dan Great World akhirnya diakuisisi oleh TSMC, dan teknologi ini secara hukum menjadi milik TSMC.

Pada akhirnya, gugatan SMIC secara hukum kalah, dan TSMC harus membayar TSMC US$200 juta dalam 4 tahun. Pada saat yang sama, dia harus menyerahkan 8% ekuitas SMIC kepada TSMC dan menjual 2% opsinya. TSMC masih belum puas. 

Dikhawatirkan perkembangan SMIC, dan menjatuhkan syarat tambahan bahwa Zhang Rujing harus meninggalkan SMIC. Dan sejak 2010, Dia tidak boleh terlibat dalam pekerjaan terkait chip selama 3 tahun. Dan Zhang Rujing harus mundur dari perusahaan yang dia dirikan demi untuk pengembangan SMIC.

Namun, Zhang Rujingbing tidak langsung menyerah dalam hal ini. Pada tahun 2018, Zhang Rujing, yang sudah lamsia, datang ke Qingdao dan mendirikan Xin En Semiconductor di sini. Hari ini Xin En Semiconductor sekali lagi membuat terobosan dari tekkanan dan hambatan dari AS dan berhasil menyelesaikan pembuatan chip 8 nm.

Keberhasilan perusahaan ini tidak hanya menunjukkan bahwa pedang berharga Zhang Rujing tidak tua, tetapi yang lebih penting, itu sepenuhnya mencerminkan kekuatan semikonduktor Tiongkok. Model CIDM harus diadopsi dalam tautan dalam rantai produksi. Beberapa perusahaan bersama-sama mengembangkan dan berpartisipasi dalam produksi chip. Perusahaan-perusahaan itu termasuk Huawei, BYD, ZTE, dan sebagainya.

Di antara mereka, Huawei bertanggung jawab atas desain stasiun pangkalan (base sations) dan chip 5G, dan Xin En bertanggung jawab atas pembuatan chip.

Terobosan Tiongkok dalam semua aspek bidang semikonduktor telah lama melampaui manufaktur chip.

Mesin litografi buatan Tiongkok yang pertama telah secara resmi ditempatkan di pabrik Qingdao, dan desain serta pembuatan chip hingga kemasan semuanya sduah dapat diselesaikan oleh Tiongkok sendiri.

Zhang Zhongmou, pendiri TSMC, pernah berkata bahwa Tiongkok daratan tidak akan dapat memproduksi chip untuk waktu yang lama, tetapi sekarang pencapaian chip Tiongkok langsung menampar wajahnya sendiri, dan rencana TSMC untuk menekan SMIC juga gagal.

Sebaliknya, pengamat melihat TSMC terkahir ini, meskipun di permukaan tampaknya pendapatan TSMC masih tumbuh, sebenarnya secara bertahap mulai memasuki dilema. Dilema ini datang dari AS yang selama ini mendukung penerimaan TSMC atas "undangan"  untuk datang ke AS pada awal tahun ini. Dan haruss berinvestasi US$ 12 miliar d untuk membangun pabrik, TSMC awalnya berpikir dapat mengambil kesempatan ini untuk membuka pasar yang lebih besar.

Tapi nyatanya akan menjadi lawan yang besar bagi tiongkok. Tujuan menarik TSMC ke AS sudah jelas adalah untuk menggunakan teknologi dan pengaruh TSMC untuk membangun AS menjadi pusat industri semikonduktor global.

Tapi tampaknya TSMC akan menjadi makanan AS. Dalam proses ini, secara bertahap menyerap teknologi TSMC.  Namun jika dilihat dari tindakan Intel, baru-baru ini, dapat dilihat bahwa mereka sudah dalam penuh percaya diri akan masa depannya. Intel bahkan ingin melampaui TSMC untuk memproduksi chip 1,8nm secara massal. pada tahun 2025. Mereka menginginkan AS sekali lagi menjadi pemimpin dalam pembuatan chip.

Begitu Intel melampaui TSMC dalam teknologi, pesanan AS secara alami akan diprioritaskan kepada Intel. Pangsa pasar TSMC yang ada akan sulit dipertahankan. Selain itu, semua negara telah banyak berinvestasi dalam semikonduktor. Hanya beberapa negara yang diwajibkan untuk menyelesaikan otonomi semikonduktor Untuk mencapai ini, pesanan TSMC akan sangat berkurang, terutama untuk Tiongkok daratan, karena otonomi semikonduktor Tiongkok telah menjadi tujuan yang mustahil untuk menyerah.

Kehilangan pangsa pasar Tiongkok daratan bagi TSMC, meskipun industri chip tiongkok terus-menerus ditekan, justru telah membangkitkan semangat Tiongkok, dan semakin banyak perusahaan/industri chip bergabung dengan tim penelitian dan pengembangan chip.

Saat ini, SMIC masih dapat memproduksi produk chip 8nm tanpa mengandalkan peralatan litografi EUV.

Ini berarti bahwa begitu mesin litografi perendaman 28nm Shanghai Microelectronics offline/masuk dalam proses produksi, Tiongkok dapat sepenuhnya memproduksi chip 8nm, dengan menghilangkan ketergantungan pada mesin litografi EUV Belanda, dan menciptakan rantai industri chip domestik yang benar-benar dapat dikontrol sendiri oleh Tiongkok.

Saat ini, Zhang Rujing masih berjuang untuk menebus mata rantai yang lemah dalam rantai industri chip di Tiongkok daratan.

Dari krisis ZTE pada 2018 hingga offline paksa bisnis internasional Huawei pada 2019, hingga insiden putri Huawei yang disandera, Tiongkok menyadari bahwa dengan terhambatnya pasokan chip, maka akan dapat menghambat laju perkembangan elektronik Tiongkok.

Tapi dengan makin banyaknya talenta yang penuh semangat dan keengganan untuk menerima kekalahan, mereka mulai meneliti dan mengembangkan siang dan malam tanpa henti. Misalnya, banyak perusahaan telah berubah menjadi "Proyek Pengrekrutan Pemuda Berbakat".

Zhang Rujing pernah berkata bahwa pertempuran chip adalah pertempuran tentang bakat/talenta. Dia juga seorang talenta teknologi tinggi di antara orang Tionghoa/Tiongkok yang kembali ke pertiwinya lebih dari 20 tahun yang lalu. Ketika sebuah industri muncul, dibutuhkan sekelompok orang talenta yang kuat yang tidak mencari ketenaran dan keberuntungan dan selalu bisa bertahan. Dalam perjalanan, selain mengatasi kesulitan teknologi dan peralatan, dan bahkan pembatasan luar negeri, mereka juga harus waspada terhadap penindasan dan persaingan antar perusahaan sejenis.

Zhang Rujing adalah orang talewnta yang sangat kuat, tetapi tangan hitam hantu pesaingnya juga terlalu kuat. Pada saat itu, ada terlalu sedikit mitra yang benar-benar bergerak menuju tujuan. Para pionir mungkin tidak mendapatkan bunga dan tepuk tangan dari waktu, tetapi mereka tidak malu tetap jalan di depan, sekaligus membuka jalan lebar bagi penerusnya.

Sejarah selalu berhasil dalam transisi antara yang lama dan yang baru. Kali ini, Tiongkok tampaknya sangat menyadari waktu memberi mereka kesempatan untuk mengejar ketinggalan....

Berikut kisah tentang tokoh-tokoh talenta Tiongkok, persaingan seksama perusahaan dan industri semikonduktor dan chip....

Alumni Texas Instruments

Texas Instruments (TI) adalah nama yang tidak asing dalam industri semikonduktor. Bagi orang Tiongkok mungkin lebih mengenal Texas Instruments daripada Fairchild Semiconductor.

Jack Kilby, penemu sirkuit terpadu, Gordon Moore, pendiri Intel, Zhang Zhongmou, pendiri TSMC, dan Zhang Rujing, pendiri SMIC, semua jebolan mantan personil Texas Instruments selama bertahun-tahun.

zhang-zhongmou-pendiri-tsmc-61a5aa098ab1f14b080d3b82.png
zhang-zhongmou-pendiri-tsmc-61a5aa098ab1f14b080d3b82.png
Sumber: 163.com

Zhang Zhongmou/Moriris Chang (pendiri tsmc) lahir 10 Juli 1931 di Ningbo. Dia lahir pada masa perang dan dibesarkan zaman perang. Sebelum dia berusia 8 tahun, dia berpindah-pindah 10 sekolah karena menyelemat diri dari perang. SMP di Chongqing dan SMA di Shanghai. Setelah lulus SMA pada usia 17 tahun, menyelamatkan diri dari kekacauan dan pergi ke Hong Kong.

Zhang Zhongmou muda tidak pernah ingin memasuki industri ini, dia menyukai sastra dan ingin menjadi penulis. Ayah dari bank mencibir mimpi ini, berpikir bahwa penulis tidak dapat menghasilkan uang, dan dia masih berharap putranya menjadi pebisnis. Zhang Zhongmou tidak memaksakan mimpinya menjadi seorang penulis, dan memutuskan untuk dengan patuh pergi ke universitas untuk belajar bisnis.

Namun berbisnis di masa kacau, jelas tidak menjadi tujuan akhir Zhang Zhongmou.

Hong Kong menjadi titik balik dalam kehidupan Zhang Zhongmou. Dalam kata-kata yang kemudian dia ingat, "Hong Kong sudah berada di awan, melihat sekeliling dengan bingung." Setelah mengalami perubahan dalam keluarga, negara, dan dunianya, Zhang Zhongmou sepenuhnya melepaskan rencananya untuk belajar bisnis di universitas, berbalik dan mendaftar ke Universitas Harvard untuk belajar teknik mesin, dan tidak pernah kembali ke Tiongkok daratan.

Dia adalah satu-satunya orang Tionghoa dari lebih dari 1.000 mahasiswa baru di Harvard pada saat itu. Sejak itu, Zhang Zhongmou telah mengabdikan dirinya untuk mempelajari budaya Barat, menganjurkan demokrasi dan berpartisipasi dalam kompetisi debat.

Setelah kursus pendidikan umum di Universitas Harvard, Zhang Zhongmou mengikuti saran teman-teman sekuliahnya untuk pergi ke MIT untuk belajar mesin. Kemudian, dia tinggal di MIT selama 5 tahun, tetapi ditolak dua kali ketika melamar Ph.D. dia  merasa sangat frustrasi.

Bertahun-tahun kemudian, Zhang Zhongmou mengenang masa lalu dan berpikir bahwa jika dia berhasil menjadi Ph. D pada saat itu, mungkin semuanya akan menjadi cerita yang berbeda. Jadi tidak heran untuk memahami mengapa dia kemudian menyarankan kepada orang-orang muda: "Jika Anda bertekad untuk terjun ke bidang akademis sejak awal, Anda mungkin perlu bekerja dulu, dan Anda mungkin lebih sadar akan apa yang Anda inginkan."

Setelah meninggalkan MIT, Zhang Zhongmou memilih bekerja antara di Ford atau Sylvania Semicondustor sebagai divisi kecil dari Sylvania Electric Prodfucts, gaji yang terakhir adalah satu dolar lebih tinggi dari yang pertama. Untuk perbedaan satu dolar ini, Zhang Zhongmou meminta Ford untuk menaikkan gajinya, Ford tidak melakukan apa yang dia inginkan, jadi dia pergi ke Sylvania.

Setelah di Sylvania menyelesaikan transformasi sebagai insinyur semikonduktor 3 tahun kemudian, Zhang Zhongmou melangkah ke TI yang terkenal. Di sini, dia adalah orang Tionghoa pertama lagi. Kita semua tahu cerita selanjutnya bahwa Zhang Zhongmou telah bekerja di TI selama 27 tahun. Selain ketika di tengah jalan kuliah di Departemen Teknik Elektro Universitas Stanford selama beberapa tahun untuk meraih gelar Ph.D., dia bekerja keras di TI hingga menjadi wakil presiden senior, dan ketika dia berusia 54 tahun dia minta pensiun dini.

Pada tahun 1985, Zhang Zhongmou diundang oleh Taiwan untuk menjadi presiden Institut Teknologi Industri Taiwan. Dua tahun kemudian, dia mendirikan TSMC di Taman Sains Hsinchu dan resmi pensiun pada tahun 2018.

Pada awal tahun 2006, Zhang Zhongmou melepaskan posisi CEO, dan tangan kanannya, Cai Lixing, mengambil alih. Namun, dua tahun kemudian, gejolak keuangan menimpa perusahaan dan memaksanya untuk mengambil kembali kekuasaannya lagi.

Secara umum, kehidupan masa lalu Zhang Zhongmou, kecuali dilahirkan dalam masa perang sebagai seorang anak, frustrasi sebagai remaja di sekolah, dan tidak pernah dikecewakan oleh ketenaran dan kekayaan, ia telah berjalan di garis terdepan industri.

Beberapa orang berkomentar bahwa dia dalam benaknya penuh dengan pemikiran Barat. Sejak dari panggung Universitas Harvard, Zhang Zhongmou telah tenggelam dalam berbagai sastra klasik Inggris dan Amerika, dan "Shakespeare" menjadi favoritnya dalam hidupnya. Namun dia juga menyukai sastra klasik Tiongkok "A Dream of Red Mansion".

Zhang Rujing (Richard Chang)

Sumber: utrendtech.com
Sumber: utrendtech.com

Tidak seperti Zhang Zhongmou, sebagian besar pasang surut dalam kehidupan Zhang Rujing terkonsentrasi di paruh kedua hidupnya.

Pada tahun 1970, setelah lulus dari Universitas Nasional Taiwan, Zhang Rujing memasuki Universitas Negeri New York di Departemen Ilmu Teknik untuk studi lebih lanjut. Memilih Departemen Ilmu Teknik karena ketidak berdayaan Zhang Rujing yang awalnya menginginkan mengakar dalam karir kedirgantaraan atau astronomi. Karena ketika itu di AS tidak akan memberikan kesempatan seperti itu kepada siswa asing.

Tujuh tahun kemudian, Zhang Rujing memasuki Texas Instruments dan terutama bekerja dengan Jack Kilby, salah satu penemu sirkuit terpadu (IC). Untuk waktu yang lama, dia tidak memiliki persimpangan atau berselisih dengan Zhang Zhongmou.

Ketika Zhang Rujing kemudian berpartisipasi dalam sebuah program TV, dia diperkenalkan oleh Jack Kilby, bahwa dia sangat punya perasaan dengan Tiongkok, ketika merekrut untuk laboratoriumnya, seperlima dari mereka adalah orang Tionghoa, dan dia adalah salah satunya.

Selama 20 tahun bekerja untuk Texas Instruments, Zhang Rujing telah berkembang menjadi ahli pembangun pabrik. Pertama, empat pabrik chip dibangun di Texas, dan kemudian atas penugasan perusahaan, dia pergi ke Singapura, Jepang, dan negara lain untuk membangun lebih dari sepuluh pabrik chip.

Sebelum meninggalkan TI, Zhang Rujing sudah menjadi tulang punggung inti perusahaan, tiga pengunduran dirinya tidak membuahkan hasil, dan dia harus pensiun dini. Sebelumnya sudah tiga kali memohon berhenti tidak diloloskan, akhirnya dia mengajuk pensiun dini.

Setelah pensiun, Zhang Rujingsi dan Yu Zhongyu diundang ke Wuxi dan mendirikan Great World Holding. Mempertimbangkan masalah bakat dan peralatan, pabrik pertama Great World selesai dibangun di Taiwan. Setelah pendirian pabrik, perusahaan telah berkembang pesat dan telah menjadi pembuat chip terbesar ketiga di Taiwan dalam tiga tahun.

Great World akhirnya diakuisisi oleh TSMC. Ada banyak rumor tentang ini. Salah satunya ada yang mengatakan bahwa direktur lain perusahaan dan TSMC menjual perusahaan dengan mengelabuhi Zhang Rujing; kedua, Zhang Rujing dibawa ke restoran khusus oleh pemimpin industri Taiwan selama empat jam dan mengeluarkan ultimatum.

Namun kenyataannya, menurut bawahan lama Zhang Rujing, Ji Minghua, harga beli yang ditawarkan TSMC saat itu mencapai 8,5 kali lipat, atau sekitar 5 miliar dolar AS, dan semua orang sangat senang. Dalam persepsi Zhang Rujing sendiri, dia meninggalkan perusahaan dia masih bisa mendirikan perusahaan/pabrik sejenis lagi, dan kenyataan yang dia dirikan sempat tiga kali, dan satu-satunya saat dia meninggalkan SMIC adalah karena situasinya yang memaksanya.

Ketika mejual Great World itu saat milineum yang diwakili oleh SMIC, termasuk Actions Zhuhai, Rockchip Fujian, Huawei HiSilicon, dan SMIC, semuanya didirikan setelah waktu itu.

Dari Taiwan ke Shanghai dan Liku-liku Bisnis Industri Chip

Sumber: eet-china.com
Sumber: eet-china.com

Pendirian pabrik di Zhangjiang bukanlah rencana awal Zhang Rujing. Sebelumnya, dia rencana pergi ke Hong Kong atas rekomendasi seorang teman, tetapi akhirnya kembali tanpa hasil karena harga tanah di Hong Kong terlalu mahal dan persetujuan tidak berhasil.

Orang yang membuat keputusan Zhang Rujing untuk membangun pabrik di Shanghai adalah Xu Kuangdi, walikota Shanghai saat itu dan satu-satunya akademisi dari Akademi Teknik Shanghai.

Laporan menunjukkan bahwa Shanghai telah memberikan kondisi yang sangat menguntungkan bagi SMIC untuk membangun pabrik, membebaskan pajak untuk lima tahun pertama, dan kemudian mengurangi separuh pajak. Selain itu, fasilitas berupa taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah juga disediakan untuk keluarga karyawan...

Zhang Rujing menyelesaikan pembangunan pabrik hanya dalam 13 bulan, dan SMIC memulai produksi massal pada tahun 2002. SMIC yang baru dibangun mempekerjakan banyak insinyur dari Taiwan, tapi yang juga menimbulkan bahaya tersembunyi untuk digugatan oleh TSMC kemudian. Selain itu, tidak dada kekhawatiran kekurangan insinyur yang bergabung di masa-masa awal, karena ada talenta seperti Xie Zhifeng, yang meninggalkan gaji tinggi di Intel ke Shanghai.

Dalam buku "Chip Matters" yang ditulis oleh Xie Zhifeng, rincian undangan Zhang Rujing untuk bergabung dengannya terungkap. Gaji Zhang Rujing lebih rendah dari Intel sepuluh tahun yang lalu, yang membuat Xie Zhifeng ragu-ragu.

"Saya orang Taiwan, datang ke lahan pertanian Shanghai (saat itu Zhangjiang belum berkembang), bagaimana dengan Anda?" kata Zhang Rujing.  Pernyataan seperti inilah yang membuat Xie Zhifeng terkesan. Setelah itu, dia putuskan tinggal di SMIC selama sepuluh tahun dan pernah menjabat sebagai Wakil Presiden Pusat Investasi, Manajer Umum Pusat Bisnis Eurasia dan posisi lainnya.

Dibandingkan dengan keterikatan dan belitan "cinta-benci" antara SMIC dan TSMC, beberapa perusahaan Taiwan lain yang datang ke Tiongkok daratan untuk berinvestasi pada periode yang sama dengan Zhang Rujing, hampir tidak ada yang tahu.

Di Tiongkok daratan, awalnya banyak orang hanya tahu TSMC, tapi tidak tahu UMC. United Microelectronics didirikan sebelum TSMC dan merupakan perusahaan semikonduktor paling awal di Taiwan. Untuk waktu yang lama, juga dikenal sebagai duo industri semikonduktor Taiwan dengan TSMC. Kemudian, perusahaan chip seperti MediaTek dan Lianyang semuanya membentuk "Konsorsium."

Pada tahun 2002, Xu Jianhua, mantan eksekutif Taiwan Lianhua Electronics, mulai berkembang di Tiongkok daratan dan mendirikan Teknologi He Jian di Suzhou Industrial Park.

He Jian Technology telah menerima bantuan dari Cao Xingcheng, mantan ketua UMC. Karena ada pembatasan dari otoritas Taiwan untuk menanam modal di daratan dan investasi di luar Taiwan, Cao Xingcheng telah ditekan berkali-kali karena alasan ini. Bahkan kediaman pribadi pejabat tingkat tinggi UMC lainnya sering juga mengalami "inspeksi mendadak".

Keluhan antara Cao Xingcheng dan Zhang Zhongmou bahkan lebih sulit untuk dijelaskan, Cao Xingcheng bahkan menuduh Zhang Zhongmou melakukan plagiarisme di depan umum, mengatakan bahwa idenya untuk membangun pembuatan chip di Taiwan awalnya diusulkan oleh dirinya sendiri.

Hanya saja UMC telah lama kehilangan kejayaannya, dan nilai pasar sahamnya pernah turun menjadi 1/30 dari TSMC.

Sama seperti penurunan UMC, He Jian Technology adalah perusahaan pertama yang mengajukan permohonan untuk mendirikan Sci-Tech di Tiongkok daratan tapi merugi, merupakan perusahaan pembuatan chip pertama yang mendaftar, tapi gagal go publik.

Para pendahulu menanam pohon, dan generasi berikutnya yang berteduh. Belakang SMIC terdaftar di Science and Technology Innovation Board, tetapi badai tidak pernah jauh dari perusahaan ini tidak peduli sebelum atau sesudah listing.

Selama enam tahun dari 2003 hingga 2009, SMIC dan TSMC terus melakukan proses pengadilan. Keterjeratan dibatasi oleh ruang, disini ini tidak membahas detailnya.

Pada tahun 2009, kedua belah pihak mencapai penyelesaian. Syaratnya, SMIC harus membayar TSMC US$ 200 juta sebagai kompensasi dan menyediakan saham baru dan jaminan yang setara dengan 10% saham. Pada saat yang sama, Zhang Rujing diharuskan berhenti memasuki industri chip dan beraktivitas dalam waktu tiga tahun 9sperti yang telah diceritakan di atas).

Saat itu, Zhang Rujing sudah berusia 61 tahun. Pendirian kehidupannya sederhana dan seperti misionaris, dia mengumumkan kepergiannya kepada semua orang pada musim dingin.

Mantan anak buahnya itu mengingat bahwa Zhang Rujing tidak menunjukkan kesedihan atau keluhan apa pun pada saat itu, dan mendorong semua orang untuk tidak mudah dikalahkan. Kebanyakan orang yang pernah bekerja dengannya ingat bahwa dia hanya bepergian dengan kelas ekonomi, selalu membawa potret keluarga, pergi ke stasiun TV untuk merekam acara, dan naik kereta bawah tanah selama lebih dari dua jam sendirian.

Bahkan karyawan SMIC yang paling biasa pun dapat mengingat banyak detail perlakuan Zhang Rujing terhadap orang lain, karena dia dapat mengingat hampir semua nama orang. Untuk karyawan baru, dari operator hingga wakil presiden, Zhang Rujing akan menghabiskan dua jam untuk melakukan pelatihan secara langsung.

Liang Mengsong Maestro Chip

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com

Pada tahun yang sama ketika Zhang Rujing meninggalkan SMIC, roda nasib juga membawa Liang Mengsong ke arah lain.

Pada Februari 2009, Liang Mengsong, yang gagal dipromosikan menjadi wakil presiden R&D TSMC, terpukul keras dan memilih keluar dari TSMC, tempat dia bekerja selama 17 tahun.

Liang Mengsong sebenarnya enggan pergi, dalam banyak laporan media, ekspresi seperti "melolong dan menangis" muncul untuk sementara waktu. Dilihat dari kontribusi Liang Mengsong untuk TSMC, dia tidak munafik bahkan jika dia benar-benar menangis.

Selama 17 tahun di TSMC, Liang Mengsong menyumbangkan lebih dari 500 paten penemuan, lebih dari 350 menandatangani makalah teknis internasional, dan berpartisipasi dalam penelitian dan pengembangan setiap generasi teknologi proses selama periode tersebut.

Saat menerobos proses di bawah 250nm, Liang Mengsong dan supervisor PhD-nya, Hu Zhengming, yang juga penemu teknologi Fin FET dan UTB-SOI, memimpin TSMC untuk mencapai produksi massal 130nm dan akhirnya mengalahkan IBM.

Tidak ada yang akan menyangkal pencapaian Liang Mengsong di bidang teknologi proses lanjutan, tetapi teknologi itu milik perusahaan TSMC, dan TSMC akhirnya memilih dua orang lainnya sebagai wakil presiden penelitian dan pengembangan. Salah satunya adalah Luo Weiren, lahir di operasi modal dan dari Intel, dan yang lainnya adalah Sun Yuancheng, direktur R&D setingkat Liang Mengsong. Liang Mengsong ditugaskan ke departemen yang baru didirikan yang bertanggung jawab atas infrastruktur.

Bagi Liang Mengsong, ini sama saja dengan diusir. Untuk waktu yang lama, dia merasa sangat malu dan tidak berani bertemu dengan rekan-rekannya, dia bahkan tidak ingin pergi ke restoran staf. Mungkin karena dedikasinya terhadap terobosan teknologi, Liang Mengsong tidak langsung memilih untuk mengundurkan diri, melainkan terus menggarap proses 40nm TSMC untuk produksi massal, tapi tidak lagi dalam pengembangan proses 28nm selanjutnya.

Setelah keluar dari TSMC, pilihan pertama Liang Mengsong adalah Samsung, karena istrinya keturunan Korea, dan dia berharap bisa pergi ke Korea Selatan. Karena syarat persaingan, Liang Mengsong tidak bisa langsung masuk ke Samsung Group, sehingga dia memilih untuk mengajar di Sungkyunkwan University di Korea Selatan.

Seperti yang kita semua tahu, Sungkyunkwan University adalah universitas langsung di bawah naungan Samsung Group, dan hampir semua mahasiswa jurusan semikonduktor telah menandatangani perjanjian kerja (ikatan dinas) dengan Samsung Group, yang setara dengan pelatihan yang ditargetkan.

Tidak mudah untuk bisa mendapatkan orang berbakat sekliber dia, Samsung telah banyak menghabiskan banya pemikiran dan energi. Tidak hanya menjanjikan Liang Mengsong dengan tiga kali lipat gaji, dan mengirim pesawat khusus untuk menjemputnya, tetapi juga memberi Liang Mengsong kendali pengambilan keputusan mutlak dalam penelitian dan pengembangan. "Namun, ini adalah rumor".

Hanya kebenarannya tidak lagi dapat dibuktikan. Namun, beberapa tahun setelah Liang Mengsong mulai mengajar di Korea Selatan, Samsung melompat dari proses sirkuit mikro 28nm ke sirkuit mikro 14nm.

Dengan melewatkan sirkuit mikro 20nm dan memasuki proses 14nm, Samsung melampaui proses 16nm TSMC dalam satu lompatan, memungkinkan Qualcomm untuk melihat kemungkinan bekerja sama dengan Samsung.

Menurut rumor, target sebenarnya dari pengajaran Liang Mengsong bukanlah siswa, tetapi insinyur semikonduktor senior dari Samsung Group.

Untuk mengambil alih pekerjaan penelitian dan pengembangan setelah Liang Mengsong pergi, TSMC mengundang pensiunan bos Liang Mengsong yaitu Jiang Shangyi kembali, ini sebenarnya menunjukkan pentingnya Liang Mengsong.

Reuni Rekan-rekan Lama

Segera, TSMC curiga bahwa Liang Mengsong melanggar klausul kompetisi dan mengeluarkan peringatan (somasi) kepadanya, Liang Mengsong dengan tegas membantahnya tapi TSMC terus melakukan gugatan.

Menurut peraturan TSMC, jika karyawan melanggar ketentuan persaingan, mereka akan dianggap telah melepaskan saham dan dividen tunai mereka. Saham dan dividen tunai Liang Mengsong berjumlah lebih dari NT$ 620 juta dolar Taiwan.

Liang Mengsong berhasil mendapatkan saham tersebut, dan setelah Februari, yaitu Juli 2011, dia resmi bergabung dengan Samsung dan menjadi wakil presiden eksekutif pengecoran/pembuatan chip.

Meskipun periode larangan yang diatur dalam klausul kompetisi telah berlalu saat itu, TSMC telah memulai gugatan empat tahun terhadap Samsung. Raksasa ini bertarung hanya untuk Liang Mengsong.

Ada banyak pendapat tentang kontribusi Liang Mengsong untuk Samsung. Yang pasti selama Liang Mengsong bergabung dengan Samsung, Samsung memang mencapai perkembangan yang pesat, dan juga merebut pembuatan Apple A9 dari TSMC. Pesanan besar Qualcomm juga dimenangkan selama periode ini.

Waktunya tiba di tahun 2015, perkara TSMC dan Samsung tiba pada keputusan akhir (vonis), TSMC memenangkan perkara dengan kemenangan besar, Liang Mengsong harus meninggalkan Samsung.

Tahun itu, Liang Mengsong sudah berusia 63 tahun. Melihat ke belakang, dia mengatakan: "saya telah terobsesi dengan terobosan teknologi untuk sebagian besar hidup saya dan menganggap Hukum Moore sebagai sebuah keyakinan. Sekarang karir saya tampaknya berada di ambang kegagalan dan telah jatuh ke dalam kemacetan (bottleneck)."

Setelah prahara ini, dia berputar haluan, SMIC mengulurkan cabang zaitun kepadanya, tetapi Liang Mengsong tidak setuju. Alasan keragu-raguannya tidak diketahui, dan dunia luar hanya bisa menebak satu atau dua berdasarkan peristiwa yang kemudian dia lari dalam kemarahan.

Setelah lebih dari satu tahun bernegosiasi, Liang Mengsong resmi bergabung dengan SMIC pada Oktober 2017 dan menjabat sebagai co-CEO bersama dengan Zhao Haijun.

Perlu diketahui bahwa SMIC tidak memiliki co-CEO sebelumnya, dan distribusi ekuitas internal perusahaan rumit, dan lebih sulit untuk mendirikan co-CEO daripada di perusahaan biasa. Oleh karena itu, langkah SMIC sepenuhnya untuk merekrut Liang Mengsong sebagai desain khusus.

Mengingatkan pada serangkaian gesekan internal setelah Zhang Rujing dan Jiang Shangzhou pergi, tidak dapat dihindari bahwa akan ada desas-desus tentang situasi Liang Mengsong di SMIC.

Hanya saja, tidak peduli seberapa gosipnya itu, agak terlalu berlebihan untuk membandingkan Liang Mengsong dengan "tiga nama besar". Bayangkan saja, mengapa seseorang yang telah menyadari sudah cukup kaya harus datang ke SMIC untuk mendapatkan gaji 200.000 dolar AS (setelah pajak). Trik ini tidak cukup untuk seorang VP senior. Selain ekuitas dan manfaat lainnya, apakah Liang Mengsong kekurangan ekuitas?

Mungkin semuanya seperti yang dikatakan Liang Mengsong, hanya ingin memberikan kontribusi (berbahkti) pada industri manufaktur chip Tiongkok daratan.

Di bawah kepemimpinan Liang Mengsong, SMIC telah mencapai tingkat kemajuan yang sama seperti yang dilakukan Samsung hanya dalam tiga tahun. SMIC telah mewujudkan lima generasi pengembangan teknologi dari 28nm ke 7nm, dan tingkat keberhasilan 14nm telah meningkat dari 3% menjadi 95%. Selama periode itu Liang tidak mengambil cuti, dan bahkan pada saat  sakit parah sekalipun, tetap memikirkan pekerjaan.

Meituan.com (sebuah platform belanja Tiongkok untuk produk konsumen lokal dan layanan ritel termasuk hiburan, makan, pengiriman, perjalanan dan layanan lainnya), Wang Xing pernah mengungkapkan di platform sosial bahwa Liang Mengsong menyumbangkan semua pendapatannya dari SMIC ke lembaga pendidikan.

Di atas, jika bukan karena badai pengunduran diri pada akhir tahun 2020, banyak orang tidak akan tahu banyak tentang Liang Mengsong.

Jiang Shangyi

Sumber: 163.com
Sumber: 163.com

Gejolak itu terkait dengan Jiang Shangyi, bos lama Liang Mengsong di TSMC. Baik Jiang Shangyi maupun Liang Mengsong adalah salah satu dari enam pria teknologi TSMC unggulan.

Ada beberapa orang mengatakan bahwa keduanya adalah mentor dan magang, tetapi ini tidak cukup meyakinkan. Liang Mengsong bergabung dengan TSMC pada tahun 1992, dan Jiang Shangyi bergabung pada tahun 1997. Satu orang terobsesi dengan proses manufaktur yang maju dan yang lainnya mengejar pengemasan yang canggih. Waktu dan konsep menunjukkan tidak dapat dibenarkan.

Ada juga yang mengatakan bahwa Liang Mengsong memiliki dendam terhadap Jiang Shangyi, alasannya adalah bahwa di TSMC, Jiang yang memutuskan bahwa Liang Mengsong tidak dipromosikan menjadi wakil presiden penelitian dan pengembangan. Pernyataan ini masih belum sepenuhnya meyakinkan, karena Jiang Shangyi hanya memiliki lowongan untuk wakil presiden R&D setelah pensiun pada tahun 2006, dan Liang Mengsong meninggalkan TSMC pada tahun 2009.

Selain itu, Jiang Shangyi bergabung dengan SMIC pada tahun 2016 sebagai direktur non-eksekutif independen SMIC, satu tahun sebelum Liang bergabung. Jika ada ketidakpuasan besar dengan Jiang, Liang Mengsong tidak mungkin menyetujui undangan SMIC kemudian. (Jiang Shangyi mengundurkan diri dari SMIC pada tahun 2019 dan pergi ke Wuhan Hongxin. Ini adalah cerita lain.)

Satu-satunya penjelasan yang masuk akal adalah bahwa mempekerjakan kembali Jiang Shangyi oleh SMIC tidak memberi tahu Liang Mengsong, yang merupakan CEO, dan bahwa pihak lain harus menjadi bosnya lagi. Adapun spekulasi lain, mereka tidak dapat dibuktikan.

Seperti yang diharapkan, Zhou Zixue, ketua SMIC, tidak setuju dengan pengunduran diri Liang Mengsong. Dewan direksi terbaru yang diumumkan pada 31 Desember 2020 menunjukkan bahwa Liang Mengsong masih menjadi co-CEO, dan Jiang Shangyi masih menjadi wakil ketua.

Banyak pengamat yang tidak tahu metode apa yang digunakan Zhou Zixue dan dewan direksi untuk mempertahankan Liang Mengsong dan Jiang Shangyi. Tetapi tidak perlu memperbesar kontradiksi antara keduanya.

Jiang Shangyi pernah menggambarkan profesi seorang insinyur chip dalam sebuah wawancara. Dia berkata: "Seorang insinyur chip yang baik dapat membuat chip tanpa sepenuhnya memahami banyak hal, alih-alih mempelajari hukum alam. Jika Anda menunggu sampai semuanya dipahami. Jika Anda melakukannya secara menyeluruh, maka banyak produk pesaing di pasar sudah keburu keluar."

Berdasarkan kenyataannya, Liang Mengsong sangat cocok dengan deskripsi ini, selalu terobsesi dengan proses manufaktur yang maju, dan mungkin mengabaikan beberapa faktor eksternal lainnya. Agaknya, setelah dia meninggalkan TSMC, dia berada dalam suasana hati yang campur aduk dan galau ketika dia mendengar komentar dari para eksekutif TSMC yang ragu-ragu dan berhenti/mandeg.

Gejolak SMIC telah berakhir untuk saat ini, tetapi menurut pandangan pengamat tidak boleh dianggap enteng. Dalam industri chip, yang sangat membutuhkan talenta, setiap gesekan internal kecil yang memetakan perusahaan adalah bahaya besar.

Sebelum Jiang Shangyi bergabung dengan SMIC untuk pertama kalinya, dia telah berbicara dengan Zhang Zhongmou dan berjanji untuk tidak memburu karyawan TSMC yang ada, apalagi melakukan hal-hal lain yang akan merugikan kepentingan TSMC. Liang Mengsong telah lama dianggap sebagai "pengkhianat" oleh TSMC. Pindah-pindah pekerjaan tiga kali adalah kasus perhatian industri dan tidak dapat direplikasi.

Terlepas dari keluhan di masa lalu, rekan-rekan lama dan atasan yang telah bekerja bersama selama bertahun-tahun bertemu lagi untuk satu tujuan untuk mengembangkan kekuatan untuk chip Tiongkok daratan.

Sedihnya, sebelum kembali ke SMIC, lelucon dari Wuhan Hongxin membuat Jiang Shangyi menjadi panas dingin.

Liku-liku Bisnis Chip dan Ditipu "Mafia Taiwan"

Sebelum berbicara tentang insiden Hongxin Wuhan, perlu dibicarakan tentang tindak lanjut Zhang Rujing, karena apa yang dia lakukan kemudian melibatkan inovasi mode operasi industri chip domestik, dan Wuhan Hongxin dijadi alat penipuan RMB 100 miliar di bawah panji inovasi model. .

Tidak lama setelah Zhang Rujing tidak punya pilihan selain menarik diri dari industri chip, dia memilih untuk berinvestasi di perusahaan LED. Segera setelah periode non-kompetisi berakhir, perusahaan semikonduktor baru, Xinsheng Semiconductor, didirikan.

Untuk membuat perusahaan baru berada di jalur yang benar, Zhang Rujing, yang berusia hampir 70 tahun, melakukan perjalanan keliling Jerman, AS, Korea Selatan, dan negara-negara lain, tidak hanya merekrut talenta tetapi juga membeli peralatan produksi, begitu sibuknya sehingga para pemuda sekelilingnya kelelahan. Dia masih makan siang makanan kotak di kantor yang sederhana, bersikeras "tidak marah sampai matahari terbenam".

Setelah Xinsheng Semiconductor berada di jalur yang benar, Zhang Rujing meninggalkan Xinsheng tanpa henti untuk memulai proyek wirausaha berikutnya---Xin En. Xin En istimewa dalam semua proyek kewirausahaan Zhang Rujing, mempercayakan mode IDM ideal Zhang Rujing.

Model Industri Chip

Sederhananya, industri chip terutama dibagi menjadi tiga mode operasi: IDM (Integrated Device Manufacturer), Fabless (fabrication-less) dan Foundry (foundry concentrates on manufacturing and testing the physical product). Fabless mengacu pada desain murni, Foundry hanya mengacu pada pengecoran, IDM menangani tautan di atas. Huawei HiSilicon dan Cambrian adalah model Fabless khas yang hanya melakukan desain dan bukan produksi OEM. SMIC dan TSMC adalah model Foundry khas yang hanya OEM dan tidak mendesain. Samsung dan Intel adalah model IDM.

Dilihat dari situasi domestik Tiongkok saat ini, perusahaan chip yang hanya melakukan OEM masih memiliki banyak masalah, dan masih ada jarak tertentu dari model IDM.

Xin En bukan model IDM murni, Zhang Rujing mengkombinasikan dengan kondisi nasional Tiongkok, dan mengusulkan model Commune IDM yang memungkinkan banyak perusahaan untuk berbagi sumber daya dan mengurangi risiko investasi, disebut sebagai CIDM. Oleh karena itu, Xin En tidak hanya memenuhi keinginan pribadi Zhang Rujing, tetapi juga menjalankan misi industri tertentu.

Sayangnya, hanya ada sedikit orang yang dapat melakukan misi ini. Dengan masuknya modal dan meningkatnya opini publik, proyek yang belum selesai yang diwakili oleh Wuhan Hongxin telah menarik para senior seperti Jiang Shangyi ke dalam pusaran air.

"Itu mimpi buruk." Wuhan Hongxin adalah pengalaman yang tidak ingin disebutkan oleh Jiang Shangyi.

Pada tahun 2019, seseorang yang hanya lulusan sekolah dasar dan cukup arogan mendekati Jiang Shangyi, mengaku membangun pabrik chip, berharap untuk mengundang komandan kedua dari Perusahaan Manufaktur Semikonduktor front-end ini untuk menjabat sebagai CEO. Nama pengunjungnya adalah Cao Shan, tapi ini bukan nama aslinya, karena terlalu banyak kasus, dia sudah lama tidak menggunakan nama aslinya Bao Enbao.

Jiang Shangyi memperhitungkan persaingan dengan TSMC, tetapi pada awalnya tidak setuju, karena meskipun mengikuti model CIDM yang diusulkan oleh Zhang Rujing, persaingan masih ada.

Pada akhirnya, Cao Shan menemukan model yang lebih baru dari CIDM. Tidak ada nama. Ini adalah model untuk Internet of Things. Setelah mendengar ini, Jiang Shangyi merasa bahwa model ini sepertinya patut dicoba, jadi dia memutuskan untuk bergabung dengan Hongxin.

Di Taiwan, semua orang di industri menghormati "Bapak Jiang", taipan teknologi, dan dia sangat percaya (terkelabui) pada kata-kata Cao Shan. Ini adalah sesuatu yang kemudian membuat banyak orang bingung, tetapi menyisir beberapa wawancara dengan Jiang Shangyi pada saat itu, kita dapat mengetahui bahwa alasan Jiang Shangyi memutuskan untuk bergabung dengan Wuhan Hongxin bukan hanya untuk menghargai apa yang disebut model inovasi.

Wuhan Hongxin tidak tahu bagaimana cara mendatangkan Synopsys, penyedia solusi EDA/IP top dunia. Pemasok ini telah bekerja sama dengan TSMC selama bertahun-tahun. Presiden, Dr. Zhikuan Chen dan Jiang Shangyi memiliki hubungan pribadi yang baik. Jiang Shangyi pernah berkata di depan umum bahwa dia sangat mengagumi sikap profesional Chen Zhikuan.

Ada faktor lain yang perlu disebutkan, Jiang Shangyi telah menjabat sebagai konsultan untuk SMIC selama beberapa tahun, dan tidak ada banyak ruang untuk pengembangan. 36 kripton pernah mewawancarai seseorang yang dekat dengan Jiang Shangyi, dan kata-katanya mengungkapkan bahwa Jiang Shangyi membutuhkan panggung saat itu.

Singkatnya, berbagai alasan mendorong Jiang Shangyi untuk menjadi CEO Wuhan Hongxin. Selama dia tahu tiga kepala Wuhan Hongxin - Cao Shan, Long Wei dan Li Xueyan sebelumnya, tidak ada dari mereka yang memiliki pengalaman dalam industri chip, dan mungkin tidak akan keceblos ke perairan berlumpur.

Cao Shan mempromosikan dirinya sebagai wakil presiden TSMC dan wakil presiden Acer. Keberadaan Long Wei terutama untuk membantu Cao Shan mengetuk pintu pemerintah. Manajer umum Hongxin Li Xueyan pedagang menjual anggur, menjual obat-obatan Tiongkok, dan membuka restoran. Dia memiliki pengalaman karir yang cukup kaya.

Maka tiga gerombolan yang datang memanfaatkan Jiang Shangyi. Dengan wajah dan status Jiang Shangyi, insinyur chip yang juga masuk. Dengan mengandalkan wajah Jiang Shangyi, dia memasukkan ke Tiongkok mesin litografi yang tidak bisa dibeli dengan uang.

Sayangnya, hanya satu bulan kemudian, mesin litografi itu digadaikan ke bank.

Gelembung Hongxin meledak dengan cepat. Pada akhir tahun 2020, dua perusahaan yang 100% dikendalikan oleh Biro Pengawasan dan Administrasi Aset Milik Negara Distrik Dongxihu di Wuhan mengambil alih kekacauan tersebut.

Ternyata, Wuhan Hongxin bukanlah proyek chip pertama yang menyebabkan kegaduhan. Hebei Angyang dan Nanjing Dekema pada tahun 2015 dan Guizhou Huaxintong pada tahun 2016 semuanya merupakan pelajaran. Hanya saja Wuhan Hongxin, sebagai proyek yang paling banyak menghabiskan uang dan gimmick terbesar, memiliki cerita yang paling banyak tersebar.

Setelah pembohong kabur dengan uang, dia masih meninggalkan kesan "Orang Taiwan itu penipu."

Jiang Shangyi, yang selalu menghargai sayapnya (reputasinya), mungkin tidak menyangka bahwa dia akan menderita pukulan mental bahkan setelah dia tua.

Zhang Rujing, yang sangat mendalami inovasi model industri, tidak akan menyangka bahwa seseorang dapat membuat model baru tanpa pengalaman industri.

Liang Mengsong, yang juga menginginkan panggung, hari ini, ketika hukum Moore hampir tidak efektif, banyak yang ingin tahu apakah dia akan membahas pengemasan lanjutan dengan mantan bosnya.......

Sumber: eet-china.com
Sumber: eet-china.com

Pengumuman terakhir ini menyatakan bahwa pengunduran diri Jiang Shangyi sebagai wakil ketua perusahaan, direktur eksekutif dan anggota komite strategi dewan akan berlaku pada 11 November 2021, karena dia ingin menghabiskan lebih banyak waktu bersama keluarganya. Jiang Shangyi adalah tokoh besar yang terkenal di industri semikonduktor, yang dikenal sebagai "Jiang Dad". Dia telah menjabat sebagai chief operating officer TSMC, direktur independen SMIC, dan CEO Wuhan Hongxin.

Pada malam 11 November, SMIC merilis laporan kuartal ketiga 2021. Laporan keuangan menunjukkan bahwa pada kuartal ketiga, pendapatan SMIC adalah RMB 9,281 miliar yuan, peningkatan tahun-ke-tahun 21,5%; laba bersih adalah 2,077 miliar yuan, peningkatan tahun-ke-tahun 22,6%, dan laba kotornya. margin adalah 30,2%, meningkat 3,9% dari tahun ke tahun. Dalam tiga kuartal pertama tahun ini, pendapatan adalah RMB 25,371 miliar yuan, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 22%; laba bersih adalah RMB 7,318 miliar yuan, peningkatan tahun-ke-tahun sebesar 137,6%. Tingkat pemanfaatan kapasitas pada kuartal ketiga adalah 100,3%, dibandingkan dengan 97,8% pada periode yang sama tahun lalu.

Berlaku mulai 11 November 2021. Liang Mengsong juga akan mengundurkan diri sebagai direktur eksekutif untuk fokus memenuhi tanggung jawabnya sebagai co-CEO.


Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

www.afr.com

www.smics.com

mil.news.sina.com.cn

en.wikipedia.org

www.researchgate.net

marcellus.in

jy.qdbhu.edu.cn

www.utrendtech.com

www.eet-china.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
  20. 20
  21. 21
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun