Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tiongkok Membangun Bandara Internasional Lepas Pantai Terbesar Dunia

5 November 2021   18:56 Diperbarui: 5 November 2021   19:04 918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, reklamasi pulau skala besar ini sudah rampung, tetapi pembanguan bandaranya lambat. Karena seperti diketahui membangun bandara di daratan dan lepas pantai sangatlah berbeda.

Dalam hal ini Tiongkok perlu mempertimbangkan penyelesaian masalah-masalah teknis bandara lepas pantai. Siapa pun yang tahu tentang reklamasi pulau buatan tahu bahwa fondasi reklamasi pulau demikian umumnya harus dalam puluhan meter, jika tidak akan menyebabkan sedikit kelonggaran pada tanah dasar laut dan bebatuan. Kestabilan reklamasi tanah bawah laut secara teoritis harus stabil dan harusnya lebih baik.

Pembangunan bandara ini mengacu pada bandara lepas pantai internasional besar seperti Bandara LaGuardia di New York di AS dan Bandara Kansai di Jepang, dan dilakukan dengan reklamasi lepas pantai untuk membangun pulau buatan.

Misalnya saja saat ini, jika kita menyebutkan Bandara Kansai Jepang. Bandara Kansai kini yang merupakan salah satu bandara internasional terbesar di dunia. Namun, karena ketika Jepang membangun tidak mempertimbangkan pemanasan global dan penurunan tanah selama pembangunan Bandara Kansai, kini kenyataan menyebabkan bandara secara bertahap tenggelam.

Sumber: zhuanlan.zhihu.com
Sumber: zhuanlan.zhihu.com
Oleh karena itu, Tiongkok telah belajar dari pengalaman para pendahulunya dan hal ini sangat membantu pembangunan badara ini. Dengan melihat pengalaman dari bandara lepas pantai di dunia dalam beberapa tahun terakhir.

Misalnya dengan Bandara Agatti India adalah yang pertama menanggung beban. Bandara ini benar-benar bandara lepas pantai, tapi karena Pulau Agatti sendiri luasnya sangat kecil, sehingga landasan pacu bandara sangat pendek. Saat pesawat mendarat, mau tidak mau akan menghadapi bahaya mendarat di laut karena landasan pacunya terlalu pendek dan sempit. (Pulau Agatti adalah pulau sepanjang 7,6 km, terletak di karang atol yang disebut atol Agatti di Wilayah Persatuan Lakshadweep, India. Terletak di 459 km (285 mil) barat kota Kochi).


Sumber: issuu.com
Sumber: issuu.com
Bandara Internasional Male di Maladewa, karena terlalu dekat dengan pusat kota sehingga mempengaruhi kehidupan penduduk.

Oleh karena itu, Bandara Jinzhouwan yang dibangun oleh Tiongkok dapat dikatakan telah belajar dari pengalaman bandara di atas dan lebih berhati-hati dalam konstruksi.

Pada tahap pertama proyek akan dibangun dua landasan pacu dengan panjang 3.600 meter.Agar Pesawat Airbus A380 terbesar di dunia dapat dengan mudah lepas landas dan mendarat. Area terminal 400.000 meter persegi dan akan mampu menampung 20 juta penumpang. .

Pada proyek tahap kedua, akan ditambahkan landasan pacu dan bangunan terminal seluas 300.000 meter persegi, yang jika keseluruhan proyek selesai diharapkan dapat menampung 70 juta wisatawan.

Meskipun bandara dibangun di pulau buatan, tidak hanya dekat dengan jalan raya nasional 202 dan 201, tetapi juga dekat dengan Jalan Tol Shenyang-Dalian, dan lalu lintasnya sangat nyaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun