Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Apa Latar Belakang AS Menekan Tiongkok Tentang Asal Pandemi Covid-19?

23 Juni 2021   14:57 Diperbarui: 23 Juni 2021   15:11 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Financial Times + abcnews.go.com

Pada saat yang sama, diusulkan untuk mereformasi sistem pajak perusahaan untuk mengumpulkan dana untuk investasi dasar. Tapi pada saat yang sama, komunitas bisnis AS tidak membelinya. Suzanne Clark, Presiden Kamar Dagang AS, mengatakan bahwa rencana peningkatan pajak akan sangat merugikan kepentingan perusahaan dan pekerja Amerika dan menciptakan hambatan baru bagi pemulihan ekonomi.

Industri manufaktur AS percaya bahwa tarif tinggi adalah penyebab utama yang menyebabkan inflasi tinggi dan menyerukan penghapusan tarif.

Dalam kondisi realistis seperti itu, jika AS mengintensifkan konfrontasi dengan Tiongkok di bidang ekonomi dan perdagangan, itu sama saja dengan tekanan yang dipaksakan sendiri, dan tidak akan membawa lebih banyak modal politik. Ini bukan pilihan yang baik untuk sauatu alasan. Tidak diragukan lagi jika dikatakan Dialog 27 Mei adalah sinyal positif, yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak memulai kembali komunikasi. Dialog kedua ini menambah sinyal positif lainnya.

Namun, bagaimna pun sinyal tersebut masih perlu diperlakukan secara dialektis dan rasional, ekonomi global belum pulih dan pola persaingan antara Tiongkok dan AS, sengketa perdagangan antara kedua belah pihak yang telah berlangsung selama lebih dari tiga tahun, tidak dapat diselesaikan dalam jangka pendek.

"Kebenaran politik(political corectness)" dari kedua pihak (Republik dan Demokrat) di AS dan masalah praktis lainnya juga telah menentukan bahwa pemerintahan baru AS tidak mungkin menghapuskan tarif tambahan yang dikenakan pada Tiongkok atau bahkan mengecualikan AS dari menggunakan cara non-ekonomi lainnya untuk mengerahkan tekanan dari sisi lain untuk mencari lebih banyak chip tawar-menawar untuk bernegosiasi.

Mungkin sebagai kata kunci adalah "terus terang", "pragmatis" dan "konstruktif". Selain itu, ketiga lawan bicara antara Tiongkok dan AS semuanya lulusan dari sekolah bergengsi dan telah berwibawa dan pejabat ahli yang telah bekerja di bidang ekonomi, perdagangan dan bidang keuangan selama bertahun-tahun. 

Gaya kerjanya pragmatis dan berwawasan ke depan, dan situasi keseluruhan dan isu-isu spesifik sama-sama ditekankan. Ini akan lebih kondusif untuk mempromosikan masalah ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS saat ini untuk menemukan keseimbangan baru ke arah pembagi umum dari arogansi kedua belah pihak."

Marilah kita sama-sama harapkan perang perdagangan, perang sains dan teknologi, serta perang finansial antara AS-Tiongkok ini bisa diakhiri untuk perdamaian dan kesejahteraan umat se dunia.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

1  2  3  4  5  6  7  8 9 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun