Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Dalam KTT G7 Eropa Menolak Ajakan AS Berkonfrontasi Terbuka dengan Tiongkok

20 Juni 2021   14:41 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:12 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bostonherald.com
Sumber: bostonherald.com
Namun, rencana donasi vaksin ini dikritik oleh semua pihak bahkan sebelum dimulai.

Menurut Reuters, mantan PM Inggris Gordon Brown mengkritik rencana donasi vaksin G7 pada hari Kamis (10 Juni) sebagai "penyodoran mangkuk pengemis". Brown mengatakan bahwa yang dibutuhkan sekarang adalah rencana aksi yang lebih komprehensif untuk negara-negara yang memiliki vaksin. Vaksin diperlukan untuk vaksinasi awal dunia, dan hanya 1 miliar dosis saja tidak cukup dan tidak teratur lagi.

Bagi banyak negara miskin yang sangat membutuhkan vaksin, 1 miliar dosis hanya dapat mengisi sebagian kecil dari kesenjangan, dan masalah dengan penyimpanan vaksin juga telah membatasi pelaksanaan rencana tersebut.

Gedung Putih dan produsen vaksin Pfizer menyatakan bahwa batch pertama 200 juta dosis vaksin dari AS akan mulai tiba di berbagai negara pada Agustus, dan sisanya akan tiba pada paruh pertama tahun 2022.

Para ahli mengatakan terus terang bahwa jika mereka ingin menyelamatkan nyawa orang-orang dari semua negara harus divaksinasi sekarang, tapi tidak  sampai akhir tahun atau bahkan tahun depan.

Martin Jacques, peneliti senior di University of Cambridge di Inggris, baru-baru ini mengeluarkan artikel bahwa perselisihan dalam Kelompok Tujuh (G7) telah kehilangan makna aslinya. Para pemimpin negara-negara peserta akan mengatakan banyak hal indah terjqadi selama tiga hari pertemuan, tetapi pada akhirnya, kemungkinan besar hanya basa-basi.

Dan peran pentingnya G7 telah lama berkurang dengan bangkitnya negara berkembang, dan menjadi semakin tidak kompeten selama satu abad.

Sebelum G7 mengusulkan rencana donasi vaksin yang baru bisa direalisasikan pada 2022, Tiongkok telah menyelesaikan hampir 800 juta dosis vaksinasi di dalam negeri dan mengekspor lebih dari 300 juta dosis vaksin ke negara-negara berkembang.

Dunia Barat tindakannya lambat, ini membuktikan bahwa mereka mungkin tidak dapat memenuhi tanggung jawab moral mereka untuk menyumbang dan memvaksinasi negara-negara berkembang sebelum rakyat negara-negara ini mengalami kematian jutaan orang yang semestinya tidak perlu.

Dunia Telah Berubah

Dunia itu sendiri sedang berubah, yang disebut G7, yang menyumbang kurang dari 40% dari total ekonomi dunia, tapi mereka (G7) justru menyumbang lebih dari dalam memimpin perumusan aturan-aturan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun