Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gugus Tempur Kapal Induk AS Nyaris Bentrok dengan Tiongkok Awal April di Laut Tiongkok Selatan

14 April 2021   18:02 Diperbarui: 14 April 2021   18:10 2557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: marinevesseltraffic.com

Pada 5 April 2021, "Strait Time" Singapura ada melaporkan  pada malam itu Gugus kapal induk serbu AS USS Theodore Roosevelt menerobos ke Laut Tiongkok Selatan (LTS) secara mencolok dan, meskipun telah diperingatkan, strikernya mendekati perairan Nansha yang dikendalikan Tiongkok pada dini hari 5 April 2021. 

Provokasi militer yang tidak bersahabat segera ditanggapi oleh senjata rudal strategis "Four in One" dari teater selatan PLA Tiongkok tanpa ragu-ragu. Maka gugus kapal induk USS Theodore Roosevelt pergi dengan tergesa-gesa.

Media Singapura mengatakan bahwa sinyal AIS (Automatic Indentificaation System) menunjukkan bahwa gugus penyerang kapal induk USS "Roosevelt" memasuki LTS melalui Selat Malaka pada pukul 8 pagi waktu Beijing. 

Gugus penyerang kapal induk ini termasuk kapal induk "Roosevelt" Kapal perusak USS "Russell", kapal penjelajah "USS Bunker Hill", dan strikernya "USS Russell" dan beberapa pesawat berbasis kapal induk F-35B langsung mendekati perairan Nansha yang dikendalikan oleh Tiongkok pada jam-jam awal tanggal 5 April. 

Kapal induk AS menerbangkan pesawat peperangan elektronik Prowler EA6B, pesawat itu bahkan mendekati wilayah udara pulau dan terumbu karang yang dikuasai Tiongkok. Provokasi AS menyebabkan tindakan balasan yang keras dari tentara Tiongkok.

(Sistem identifikasi otomatis/AIS) adalah sistem pelacakan otomatis yang menggunakan transceiver di kapal dan digunakan oleh layanan lalu lintas kapal (VTS). 

Ketika satelit digunakan untuk mendeteksi tanda tangan AIS, istilah Satellite-AIS (S-AIS) digunakan. Informasi AIS melengkapi radar laut, yang terus menjadi metode utama penghindaran tabrakan untuk transportasi air.)

Sumber: Ilustrasi dari chellaney.net + Business Insider
Sumber: Ilustrasi dari chellaney.net + Business Insider
Provokasi AS telah menyebabkan tindakan balasan yang kuat dari tentara Tiongkok. Pada pagi hari 5 April waktu setempat Beijing, situs web resmi AL AS mengakui bahwa ketika gugs kelompok penyerang Roosevelt memasuki perairan yang dikuasai oleh Tiongkok, mereka tidak mengikuti praktik internasional untuk membuat pemberitahuan sebelumnya, sehingga dibalas dengan daya tembak yang kuat dari PLA.

Kapal Induk canggih USS Roosevelt bahkan dikunci oleh tembakan artileri PLA dan radar elektronik ketika mendekati perairan teritorial Tiongkok melalui wilayah udara di atas pulau dan terumbu karang. Untuk memastikan keselamatan, pusat komando kapal induk AS memerintahkan kapal dan pesawat terkait untuk segera melepaskan diri dari kontak. Selain itu, pihak Tiongkok diberi tahu bahwa kelompok penyerang Roosevelt hanya melewati perairan yang relevan dengan damai.

Ini adalah ketiga kalinya "Roosevelt" dimasukkan dalam aktivitas LTS pada tahun 2021. Dua kali pertama berada jauh dari LTS yang dikuasai Tiongkok, dan kali ini langsung mendekati Kepulauan Nansha yang dikuasai Tiongkok.

Berita yang dipublikasikan oleh media militer "Alert 5" di akun Twitter resminya pada malam tanggal 5 April juga membuktikan berita di atas.

Media militer "Alert 5" mengatakan bahwa ketika gugus kapal induk serbu USS Roosevelt mesuk perairan dan wilayah udara Tiongkok, PLA dengan cepat melakukan siap serangan balik dan membentuk "Pocket Array" "Four in One" untuk "menembak Roosevelt" hanya dalam beberapa jam Rudal Pembunuh kapal induk Tiongkok Dongfeng-21D dan Dongfeng-26 di pulau-pulau terdekat dengan cepat mengunci target radar untuk seluruh gugus kelompok kapal penyerang/serbu Roosevelt.

YJ-62, Donghai-10 dan rudal serangan nuklir jarak menengah dan jarak jauh lainnya yang dikerahkan di LTS juga dengan cepat memasuki keadaan siap pertempuran, membentuk serangan yang menghancurkan terhadap Roosevelt. Pangkalan kapal selam nuklir Tiongkok di Sanya terdapati tiga Kapal selam nuklir kelas 094. Mereka dikirim untuk melakukan manuver strategis sedikit ke arah belakang Roosevelt. Pasukan Tiongkok yang ditempatkan di pulau dan terumbu karang Nansha di dekatnya dengan Torpedo radiasi elektronik jarak menengah dan jarak jauh yang mereka siap luncurkan juga dapat sangat merusak. Mereka ini sudah siap dalam siaga merah yang dengan cepat akan bergerak untuk bertempur.

Semua pesawat tempur dengan cepat lepas landas dan menjelajah dengan dilengkapi bom dan amunisi. Semua kapal perang yang ditempatkan di LTS segera bergegas ke wilayah laut dimana insiden itu terjadi untuk siaga tempur. Perlu disebutkan bahwa PLA telah menyebar penuh ranjau array cerdas berskala besar sebelumnya pada rute yang akan dilewati Roosevelt, jadi gugus kapal induk ini jika masuk akan kemungkinan besar mati daripada selamat.

Menurut media Singapura, aksi militer AS untuk mengivasi Tiongkok di LTS lebih agresif dan provokatif ini dilakukan tepat pada hari festival ritual tradisional Ceng Beng (Qing Ming) orang Tionghoa dan Tiongkok yang jatuh pada 4-5 April, yang diperingati di seluruh Tiongkok.

Berita aksi militer AS yang bertepatan dengan hari Ceng Beng dan kesiap-siagaan dari "Four in One" yang kuat dari garnisun PLA menyebar seperti bola api, dan dengan cepat menarik perhatian media internasional.

Berita tentang apakah konflik militer berskala besar antara Tiongkok dan AS akan pecah di LTS dalam waktu dekat juga dengan cepat menjadi berita utama media besar.

Pertahanan Baru PLA Untuk Menghadapi Gugus Kapal Induk Musuh

Pada tahun 2015, Senjata anti kapal induk baru Tiongkok terekspos, dengan dua tembakan dapat menenggelamkan kapal induk.

Sumber: mil.news.sina.com.cn
Sumber: mil.news.sina.com.cn
Rudal anti-kapal YJ-12 meruapkan rudal anti-kapal supersonik paling canggih di Tiongkok dan senjata anti-kapal induk paling misterius dinamai oleh para netizen dan penggemar persenjtaan militer. 

Rudal ini dilengkapi dengan mesin ramjet terintegrasi empat inlet (saluran masuk). Diperkirakan bahwa jangkauan balistik ketinggian rendah antara 100-150 kilometer. Rudal ini dapat diluncurkan melalui platform tempur udara dan permukaan, dan kecepatan terbangnya sekitar Mach 2 hingga 4.

Sumber: mil.news.sina.com.cn
Sumber: mil.news.sina.com.cn
Rudal anti-kapal kelas berat Eagle Strike-12 (juga dikenal sebagai YJ-12) adalah rudal anti-kapal permukaan terbaru Tiongkok (2015), dan sejauh ini merupakan senjata anti kapal induk paling misterius.

YJ-12 menggunakan GPS dan "Beidou" bersama sebagai terminal pemandu satelit sistem radar aktif pita lebar (wide-band) dengan akurasi pukulan yang sangat tinggi. Setelah rudal diluncurkan, rudal akan naik ke ketinggian tertentu dan menerima konfirmasi parameter target pertama dari radar peringatan dini miliknya sendiri melalui tautan data.

Setelah sistem pemandu mengirimkan parameter ke sistem kontrol penerbangan, rudal mulai turun dan memasuki status jelajah ketinggian rendah. 

Pada fase jelajah ketinggian rendah, rudal terbang diam-diam di bawah bimbingan navigasi satelit diam dan navigasi inersia, dengan kecepatan Mach 1,5 dan ketinggian 12 hingga 15 meter. 

Saat terbang ke target serangan hingga 50 kilometer, radar pemandu aktif dihidupkan dan parameter terbaru dari target dikonfirmasi dengan panduan satelit, lalu dibandingkan dengan informasi tautan data. Setelah konfirmasi, rudal memasuki status serangan terakhir (final).

Menurut spekulasi, YJ-12 berbobot antara 2 dan 2,5 ton, panjang proyektil sekitar 7 meter, dapat terbang dengan kecepatan Mach 4.0, dan memiliki jangkauan sekitar 400 kilometer (yaitu, mode "double four", khususnya 400 kilometer dan kecepatan 4 Mach). 

Dengan kinerja kecepatan tinggi yang diberikan oleh mesin ramjet, YJ-12 semakin mengurangi waktu reaksi musuh dan mencapai penetrasi; jika "serangan saturasi" terkonsentrasi, kekuatan destruktif akan menjadi lebih menakjubkan. 

Dari perspektif penggunaan tempur, YJ-12 dapat melakukan operasi anti-kapal dan bahkan operasi anti-radar dengan mengubah pencari, dan metode serangannya sangat fleksibel.

Sedangkan untuk pilihan pesawat pengangkut YL-12, penampilan pertama adalah pembom tempur "Flying Leopard". "Flying Leopard" memiliki daya dukung bom yang kuat, jarak jauh, ruang tubuh yang cukup dan kemampuan gantungan eksternal yang besar, yang sangat cocok untuk diubah menjadi pembawa rudal yang berat. 

"Flying Leopard" memiliki radius tempur 1.650 kilometer, ditambah jangkauan rudal 400 kilometer, yang akan menghalangi musuh potensial di sepanjang pantai timur dan selatan Tiongkok. Pesawat ini juga mampu mengancam target maritim musuh di dalam dan di luar rantai pulau kedua.

Pesawat Su-30MKK, J-16, H-6G/K dan pesawat lain AL dan AU yang telah dilengkapi dengan kemampuan mengangkut YJ-12 ini angkatan laut dan udara juga akan ideal untuk menghantam kapal induk; dalam hal radius tempur, ketiganya lebih besar dari  "Flying Leopard", pesawat-pesawat ini bisa melakukan misi tempur anti-kapal induk dan anti-kapal  permukaan dalam skala yang lebih besar.

Karena bobot YJ-12 yang lebih berat, bahkan pesawat tempur dengan kapasitas dudukan yang relatif besar seperti Flying Leopard hanya dapat membawa dua YJ-12, dan H-6G/K dengan mesin baru hanya dapat membawa empat buah.

Tujuan desain utama YJ -12 adalah untuk menargetkan target laut super besar yang dibentengi dengan ketat armada musuh. 

Dengan muatan lebih dari 300 kg bahan peledak, satu pukulan sudah cukup untuk membuat kapal besar kehilangan efektivitas tempurnya; jika mengenai dua di garis depan pada saat yang sama, itu cukup untuk menghancurkan musuh. Dan Kapal induk akan dikirim ke dasar laut.

Pertahanan "Four in One" -- "Pocket Array"

Ketika gugus kelompok penyerang kapal induk "Roosevelt" dan target maritim skala besar militer AS lainnya memasuki perairan yang relevan, gelombang penargetan pertama: pembunuh kapal induk Tiongkok "Dongfeng Express" di daratan dan rudal di pulau-pulau di LTS dapat dengan cepat menargetkan seluruh kelompok armada penyerang.

Gelombang penargetan kedua: kapal selam nuklir dan kapal selam konvensional yang telah lama bersembunyi di posisi-posisi penting juga dengan cepat menargetkan target militer AS, siap diluncurkan kapan saja; gelombang ketiga: maritim kapal induk dan kapal tempur dengan cepat mencapai posisi tempur, dan senjata serta peralatan kapal siap untuk bertempur.

Gelombang penargetan keempat: berbagai bandara dan pesawat berbasis kapal induk dengan cepat lepas landas, terutama pembom strategis yang siap menyerang. 

Setelah perintah diberikan, kelompok tempur kapal induk AS dan target maritim besar lainnya tidak akan memiliki kekuatan untuk melawan. PLA akan menembakkan semua peluru dan amusnisi yang siap, dan kapal-kapal AS akan musnah.

Mengenai apakah PLA kali ini menggunakan strategi Pertahanan "Four in One" -- "Pocket Array" untuk mengunci gugs kelompok kapal induk "Roosevelt", pejabat Tongkok belum melaporkan hal ini, dan itu tidak penting. 

Militer Tiongkok telah menetapkan strategi dan taktik. Namun, "Four in One" -- "Pocket Array" ini pasti akan memiliki daya pencegah yang kuat untuk militer AS, termasuk kapal perang asing lain termasuk dari Australia, Inggris, Prancis, dan Kanada yang masuk ke LTS,.

Sumber: mil.news.sina.com.cn
Sumber: mil.news.sina.com.cn
Sejauh ini kita belum melihat berita penarikan USS Theodore Roosevelt dari LTS, namun sebelum USS Theodore Roosevelt menerobos LTS, Liaoning PLA telah melaut. Menurut laporan dari Staf Komprehensif dan Departemen Pengawasan Kementerian Pertahanan Jepang.

Pada pukul 8 pagi pada tanggal 3 April, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang menemukan kapal induk AL-PLA Liaoning, kapal perusak besar berbobot besar Type 055 pertama Nanchang.

Kapal perusak berpeluru kendali 052D Chengdu, Taiyuan dan fregat Laut 054A Huanggang dan kapal pemasok terpadu Hulunbuir, 6 kapal permukaan, memasuki Pasifik barat melalui perairan antara Okinawa dan Pulau Miyako untuk pelatihan laut terbuka.

Gugus kapal induk Tiongkok Liaoning melakukan perjalanan ke Pasifik Barat untuk melakukan pelatihan laut terbuka. Tampaknya AL-PLA telah menghunus pedang dan momen pencegahan anti-kapal induk PLA telah tiba. Kita tidak bisa memprediksi apakah gugus kelompok serang kapal induk PLA dan AL AS akan bertemu di jalan yang sempit. 

Namun, melautnya kapal induk PLA itu tidak hanya menghalangi para politisi Jepang yang berbicara tentang masalah Selat Taiwan, tetapi juga langsung mendekati otoritas Taiwan. yang mencoba untuk berpisah. Itu juga menahan USS Roosevelt. 

Di satu sisi, dapat mencegat gugus kelompok tempuran kapal induk AS, di sisi lain, dapat langsung pergi ke Guam dengan check and balances yang sama. Jadi banyak pengamat  yang mengatakan: Siapa pun yang menyerang Tiongkok akan dibalas baik dengan jarak jauh maupun dekat.

Oleh karena itu, sejauh menyangkut situasi saat ini, opsi terbaik bagi gugus serang kapal induk USS Roosevelt menarik mundur dari LTS sesegera mungkin.

Media Singapura percaya bahwa kemampuan penanggulangan PLA yang kuat sangat menakutkan bagi AS. Dari fakta bahwa gugus kelompok penyerang kapal induk Roosevelt menghadapi penguncian strategis PLA dan segera melepaskan diri dari kontak militer, dapat dilihat bahwa AS benar-benar adalah macan kertas.

Alasan mengapa AS berani melakukan provokasi militer di LTS pada Festival Ching Ming atau Ceng Beng bukan karena cengkeraman militernya yang kuat, tetapi karena itu mewujudkan psikologi provokatif AS yang konsisten tentang "spekulasi militer". Tujuannya adalah untuk menguji kemampuan pertahanan strategis PLA dan kemampuan ofensif masa perang selama festival.

Luo Yuan, seorang ahli militer Tiongkok yang terkenal, mengatakan bahwa dalam periode terakhir, kapal perang dan pesawat AS terus memasuki LTS untuk apa yang disebut "kebebasan navigasi profil tinggi". Ini sebenarnya mencerminkan kecemasan strategis tentang LTS sejak pemerintahan Biden menjabat.

Beda sekali dengan era Presiden Obama, saat ini pengaruh pemerintahan Biden di negara-negara LTS sudah menurun dan minim. Pada saat itu, AS dapat dengan cepat membentuk "aliansi penolakan" terhadap Tiongkok di setiap kesempatan. 

Dan sekarang, kecuali untuk "saudara-saudara yang setia" seperti Inggris dan Australia, mereka sedikit setuju. Negara lain, terutama yang berada di sekitar LTS, pada dasarnya telah mengabaikannya

Orang dalam di Gedung Putih mengungkapkan bahwa pemerintahan Biden semula berencana mengadakan "Forum Pertahanan ASEAN" melawan Tiongkok pada pertengahan Maret tahun ini. 

Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia sudah dengan bijaksana menolak karena isu sensitif tersebut. Kamboja, Laos dan Myanmar menyatakan dengan menentang dengan kuat. 

Meski Filipina dan Vietnam disengaja, mereka menyerah pada momen sensitif ini karena ditentang sebagian besar negara ASEAN. Pada akhirnya, "aksi kutukan" yang keras terhadap Tiongkok ini begitu "mematikan". Ini tidak terduga oleh AS. Akibatnya, AS juga merasakan kerugian diplomatik yang sangat besar dan rasa krisis yang kuat.

Tak hanya itu, ketika Hishamuddin, Menlu Malaysia, berkunjung ke Tiongkok 1 April 2021, dia bahkan menyebut Wang Yi sebagai "kakak (laki-laki)" saat bertemu dengan MenluTiongkok Wang Yi di Xiamen, Fujian.

Yin Ziwei, seorang ilmuwan politik di Universitas Singapura, percaya bahwa "kakak (laki-laki)" Hishamuddin telah menyatakan kebesaran Tiongkok, menyatakan pengaruh Tiongkok, dan bahkan menyeatakan penurunan pengaruh AS di Asia Tenggara dan bahkan dunia.

Rao Gwell, seorang profesor ilmu politik di Universitas New York di AS, dengan menyesal mengatakan: "Sebelum 2010, lebih tepatnya, sebelum AS menindas Tiongkok, yang perlu dilakukan hanyalah berjongkok dan meremukkan, dan hanya itu! 

Dan sekutu, akan bergegas ikut mengeroyok. Tapi sekarang, tidak seperti masa lalu, era seratus tanggapan telah berlalu. Bahkan metode militer paling percaya diri AS telah menghadapi tindakan balasan yang kuat dari Tiongkok dan AS dengan panik melarikan diri."

Pada akhirnya, Rao Gewell berkata, "Jika ini tidak disadari (AS), pemerintahan Biden bahkan terus melancarkan serangkaian opini publik, propaganda dan tindakan militer terhadap Tiongkok, seperti mengepung dan memboikot  kapas Xinjiang, mendiskreditkan hak asasi manusia Tiongkok, dan menyerang pemilihan dan reformasi Hong Kong. Provokasi militer tingkat tinggi di daerah sekitar Tiongkok pasti akan berakhir dengan kekalahan yang menghancurkan. "

"Dalam pelecehan strategis menyeluruh yang diprakarsai oleh AS pada tahun 2021, Tiongkok hanya akan kehilangan rantai, dan justru yang diperoleh keuntungan di seluruh dunia! AS.

Selain memperoleh penghinaan, dan hanya akan mengalami penurunan cepat akan hegemoninya dan bahkan negara AS akan Disintegrasi! " demikian menurut Rao Gwell

Kejadian Aneh Pada Awal April Saat Provokasi USS Roosevelt di LTS

Kejadian baru-baru ini dapat dikatakan telah menyebabkan AS berpikir keras tentang apa yang telah dilakukan Tiongkok di LTS untuk membuat sinyal GPS menghilang dalam semalam di perairan ini. 

Kejadian ini tidak akan berdampak pada kapal yang berlayar secara normal, tetapi AS hanya bisa cemas setelah mengalamitnya. Lagi pula, operasi militer militer AS sangat bergantung pada sinyal pemosisian GPS. Yang tidak pernah terpikirkan oleh Biden adalah tidak ada sinyal GPS AS di LTS dalam semalam.

Kapal AL AS. bahkan tidak dapat melakukan navigasi yang akurat di perairan terdekat. Apa yang terjadi? Pada akhirnya diketahui, ternyata setelah sistem Beidou Tiongkok terhubung sepenuhnya, semua alat bantu navigasi di area ini diganti dengan alat bantu navigasi sistem Beidou.

Dengan cara ini, kapal Amerika yang menggunakan sistem GPS secara alami menerima sinyal dari alat bantu navigasi. Kali ini aktivitas Tiongkok di perairan selatan adalah mengganti beacon navigasi di Selat Qiongzhou dan wilayah lainnya dengan beacon navigasi menggunakan sistem Beidou yang lebih canggih.

Meski laut yang luas seolah kosong untuk memungkinkan kapal berlayar dengan leluasa, seringkali terdapat terumbu karang tersembunyi dan hambatan lain yang membahayakan keselamatan kapal di bawah air. Terutama di perairan dangkal, tumpukan terumbu karang dan kapal karam lebih mengancam. 

Oleh karena itu, kapal seluruh negara-negara lain terutama jika akan masuk ke dalam perairan dan pelabuhan, mereka harus dilengkapi dengan radio atau cahaya tampak beacon navigasi. Beacon navigasi ini menandai area di mana kapal bisa lewat seperti lampu landasan pacu bandara.

Sebelumnya, alat bantu navigasi ini menggunakan penerima GPS dari AS. Sekarang sistem Beidou tidak hanya menghilangkan ketergantungan pada GPS, tetapi juga lebih meningkatkan keamanan. 

Lagi pula, sistem Beidou benar-benar yang paling canggih di dunia saat ini untuk sistem pemosisian satelit. Sistem pemosisian GPS milik AS adalah paling maju dalam penelitian dan pengembangan di dunia dan sudah diterapkan untuk waktu yang lama, bahkan  GPS identik dengan sistem pemosisian global.

Meskipun Rusia dan Uni Eropa sama-sama mengembangkan sistem penentuan posisi GLONASS dan Galileo, namun yang pertama karena akurasi yang rendah dan yang terakhir sangat kurang dalam keandalannya dan sering mati. Oleh karena itu, GPS adalah sistem penentuan posisi satelit yang paling banyak digunakan di dunia sebelumnya.

Dan AS tidaklah berkontribusi ke negara lain secara gratis. Selain mengenakan biaya tinggi ke negara lain melalui layanan ini, AS juga dapat menggunakan GPS untuk mencapai tujuan keperluan rumah tangga atau politik tertentu. 

Ambil contoh penggunaan militer. Saat terjadi konflik terjadi di wilayah tersebut dan militer AS akan campur tangan, AS dapat langsung menutup saluran sinyal posisi GPS sipil dan militer di wilayah tersebut. Baca:

Melihat Tindakan AS Mempermalukan Tiongkok dalam Beberapa Dekade

https://www.kompasiana.com/makenyok/5eb6a47b097f3629083bbba3/melihat-tindakan-as-mempermalukan-tiongkok-dalam-beberapa-dekade

Tetapi pada saat yang sama, itu juga menjamin bahwa militer AS sendiri memiliki sinyal pemosisian GPS masih tersedia, sehingga terjadi keunggulan informasi antara musuh dan dirinya, sehingga militer AS dapat dengan mudah mengalahkan musuh.

Selain itu, kekuatan militer negara lain seperti kapal perang dan pesawat tempur harus dikendalikan oleh militer AS secara real time selama proses menggunakan sinyal GPS untuk mencari lokasi. Setiap orang dengan pengalaman game online tahu bahwa begitu mereka diketahui posisinya di suatu tempat dalam peta, mereka akan terus dikuntit, dan setelah itu tahulah apa akibatnya.

Kernyataannya, militer AS telah menggunakan trik ini dalam operasi militer yang dilakukan terhadap Suriah dan negara lain.

Selain penggunaan militer, sinyal GPS sipil sebenarnya juga menghadapi krisis yang sama. Misalnya, ketika sebuah kapal kargo yang berlayar di laut kehilangan sinyal posisinya, maka mereka akan segera kehilangan arah, situasi ini akan berdampak besar pada perdagangan negara itu.

Singkat kata, Tiongkok baru-baru ini mengganti suar navigasi sistem Beidou di wilayah laut, yang tidak hanya membebaskan pemantauan navigasi Tiongkok dan asing di wilayah laut dari ketergantungan pada sistem GPS milik AS, untuk meningkatkan keselamatan.

Tetapi, juga mencegah AS menggunakan sistem miliknya untuk mengakses wilayah laut yang relevan. Pengawasan juga lebih efektif untuk keamanan nasional dan untuk mencegah apa yang disebut kebebasan navigasi Angkatan Laut AS di perairan terdekat.

Di kemudian hari, akan ada lebih banyak hal serupa di masa depan, dan intelijen AS harus siap secara mental.

Keakuratan Sistem Pemosisian Milik Tiongkok, AS, Rusia

AS sekarang adalah kekuatan kedirgantaraan terkemuka di dunia. Lebih dari separuh satelit yang mengangkasa di antariksa milik AS. Selain itu, AS telah menduduki sebagian besar orbit rendah Bumi di luar angkasa berdasarkan keunggulan penggerak pertama. GPS yang dibangun oleh AS sangat panjang sejarahnya. 

Untuk kurun waktu tertentu, merupakan satu-satunya sistem navigasi satelit di dunia. AS pernah mengandalkan GPS untuk memonopoli pasar navigasi satelit. Banyak negara di dunia harus dikuasai oleh AS karena ini.

Dilaporkan bahwa keakuratan GPS telah mencapai 0,1 meter sungguh sangat  mencengangkan, kesalahan ini hampir dapat diabaikan sepenuhnya, bahkan jika monopoli AS telah dilanggar.

Selain itu, GPS masih memiliki pasar yang luas di dunia. Sistem navigasi satelit Rusia disebut GLONASS. Ketika Uni Soviet belum terpecah, industri dirgantara Uni Soviet sebenarnya lebih berkembang daripada di AS. 

Namun, Uni Soviet mengalami krisis ekonomi yang parah dan tidak dapat lagi terus mengembangkan bisnis satelitnya. Sejak saat itu AS secara bertahap telah membuka jarak atau meninggalkan Rusia.

Keakuratan GLONASS dilaporkan sekitar 1,5 meter. Dibandingkan dengan GPS milik

AS memang ada beberapa celah. Jalan yang ditempuh Tiongkok pada sistem navigasi satelit cukup berliku. Awalnya, Tiongkok sangat ingin bergabung dengan Eropa dan negara-negara UE untuk mengembangkan sistem Galileo.

Tetapi negara-negara UE memalingkan muka dan menolak untuk terus bekerjasama dan secara paksa mengusir Tiongkok.

Belajar dari pengalaman ini Tiongkok membuat keputusan untuk secara mandiri mengembangkan sistem navigasi satelitnya sendiri. Setelah upaya yang tak henti-hentinya, Tiongkok telah berhasil membangun sistem Beidou dengan akurasi 0,4 meter. 

Meskipun masih tidak sebaik AS dalam hal ini, tetapi masih relatif lebih akurat daripada yang milik Rusia, prestasi ini yang mengesankan banyak pihak.

Sistem Beidou Tiongkok baru mulai resmi memberikan layanan kepada dunia pada tahun 2020, dan kini Tiongkok telah menjalin kerja sama dengan banyak negara. Baca:

Beidou (BDS) Satelit Navigasi Global Tiongkok Resmi Beroperasi Penuh

https://www.kompasiana.com/makenyok/5f24d6d1d541df2415598d82/beidou-bds-satelit-navigasi-global-tiongkok-resmi-beroperasi-penuh?page=all#section2

Banyak pihak yang percaya Tiongkok akan terus mengupgrade sistem Beidou untuk menyediakan sistem positioning satelit yang lebih baik untuk semua negara di dunia. Munculnya sistem Beidou berarti Tiongkok telah sepenuhnya menghilangkan yurisdiksi AS sistem penentuan posisi melalui satelit.

Sejak saat itu, AS tidak akan bisa lagi dengan sistem penentuan posisi mengancam Tiongkok. Tiongkok tidak hanya tidak lagi membutuhkan sistem penentuan posisi AS, tetapi juga akan semakin merebut pasar AS,  dalam wilayah bidang penentuan posisi satelit tersebut di masa depan pasti akan menjadi medan pertempuran untuk persaingan antara Tiongkok dan AS.

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

http://www.kunlunce.com/e/wap/show.php?classid=176&id=151515

http://mil.news.sina.com.cn/2015-08-05/0928836451.html

https://chellaney.net/2017/09/29/democratic-powers-must-intensify-indian-ocean-cooperation/

https://inf.news/zh-hans/military/4d647a209920030ed8b9b270e2fdc267.html

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun