Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kiprah Kebijakan Luar Negeri AS-Biden terhadap Tiongkok

20 Februari 2021   18:25 Diperbarui: 20 Februari 2021   18:28 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lain lagi dengan Biden yang merupakan seorang politikus kawakan gaya lama, selalu bermuka dengan wajah baik-baik dan ramah.

Tampak seperti orang tua yang baik tanpa ancaman, tetapi dia tahu trik, trik dan serangan diam-diam dari belakang, lawannya ada yang mengatakan dia seorang "munafik dan jahat".

Memang pada umumnya orang munafik lebih sulit untuk dihadapi, atau dengan satu kata Biden sangat "dingin". Meskipun Trump terus memfitnah Biden, mengatakan bahwa dia memiliki pengalaman yang buruk, usia tua dan kelemahan, tetapi yang jelas Biden berpengalaman menjabat sebagai senator selama beberapa tahun, menjabat sebagai wakil presiden Obama selama delapan tahun, dan telah mengumpulkan banyak pengalaman berkuasa dan koneksi pribadi.

Meskipun skandal putra bungsunya terus berlanjut, tetapi tidak memengaruhi pemilihannya sebagai presiden. Ini adalah keterampilan dia yang hebat.

Trump telah mengikuti lebih dari selusin "kelompok internasional" dalam empat tahun pemerintahannya, dan tiba-tiba mengubah AS, yang penuh dengan sekutu, menjadi orang yang kesepian di dunia.

Etika Trump menjabat selama 4 tahun, AS sebelumnya telah mengikuti lebih selusin "kelompok internasional" , tapi mendadak Trump mengubah AS untuk dtinggalkan sekutunya di sleuruh dunia, dan menjadikan AS terkucil kesepian.


Tetapi kurang dari sebulan setelah Biden menjabat, Eropa sudah tidak sabar untuk mengikutinya untuk menahan kebijakan luar negeri Rusia, dan hubungan AS-Eropa menjadi menghangat lagi. Jadi diplomasi Biden tidak bisa dianggap remeh.

Sebenarnya, niat Biden melawan Tiongkok sangat jelas, Demokrat mengetahuinya, Republik juga tahu, dan lawan politiknya juga Trump mengetahuinya.

Karena Biden sepenuhnya menciptakan kembali garis Obama, dan Obama telah menghabiskan delapan tahun mengekspresikan strateginya terhadap Tiongkok: menarik sekutu dan menahan Tiongkok, dan sekarang Biden berkuasa terutama melakukan dua tindakan.

Yang pertama adalah untuk mendapatkan kembali posisi pemimpin dunia, dan yang kedua adalah menargetkan Tiongkok dan Rusia.

Tentu Biden tidak akan mengambil keputusan untuk kenaikan tarif seperti Trump, yang kelihatannya sederhana dan kasar, tetapi pada kenyataannya, metode Trump ingin membunuh Tiongkok  seribu, tapi justru membunuh diri sendiri seribu dua ratus. Metode bodoh ini telah dibuktikan oleh Trump, dan itu dilakukannya sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun