Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Transformasi Seorang Sipil Aung San Suu Kyi Menjadi Politikus Negarawan

7 Februari 2021   09:45 Diperbarui: 19 Februari 2021   06:18 1165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia Barat tahu betul betapa berkekuatan besar orang seperti Aung San Suu Kyi jika digunakan sebagai senjata untuk menumbangkan rezim negara lain.

Kebetulan sekali setelah Aung San Suu Kyi kembali ke Myanmar pada 1988, menunjukkan kekuatan yang luar biasa. Saat itu Myanmar berada dalam kekacauan sosial dan politik yang besar, ribuan pelajar, pekerja dan biksu sedang turun ke jalan.

Menuntut reformasi demokrasi, kumpulan demi kumpulan orang mendatangi pintu rumah Aung San Suu Kyi. Dan berulang kali mengetuk jendelanya, memintanya untuk keluar dari gunung.

Saat itu tahun 1988, ibu Suu Kyi menderita stroke dan Aung San Suu Kyi kembali ke Myanmar untuk merawatnya, setelah bertahun-tahun tinggal di Oxford di Inggris dimana dia belajar, menikah dan memiliki dua anak.

Akhirnya, pada Agustus 1988, Aung San Suu Kyi keluar dan memberikan pidato publik dengan menyatakan: "Menghadapi krisis negara, sebagai putra dan putri seorang pahlawan saya harus bangkit!".

Kemudian, wanita tanpa pengalaman politik ini menjadi populer dalam semalam. Berdiri di antara ratusan ribu penggemar, Liga Nasional Myanmar untuk Demokrasi (NLD) didirikan. Kemudian menjabat sebagai Sekretaris Jenderal.

Suu Kyi menghabiskan waktunya selama di Myanmar ketika itu mempelajari Buddhisme dan aktivisme politik dan statusnya sebagai pengunjuk rasa non-kekerasan militer dan pendukung prinsip-prinsip tumbuhnya demokrasi, menerima banyak penghargaan internasional termasuk Penghargaan Sakharov untuk Kebebasan Berpikir pada tahun 1990 (gambar di bawah).

Sumber: eternitynews.com.au
Sumber: eternitynews.com.au
Pada tahun 1990, Aung San Suu Kyi memimpin NDL memperoleh kemenangan dalam pemilu Myanmar.

Namun, rezim pemerintah militer Myanmar tidak mengakui hasil pemilu dan menempatkan Aung San Suu Kyi sebagai tahanan rumah di vilanya sendiri. Tidak apa-apa bagi Barat jika dia tidak menjadi tahanan rumah. Tapi kali ini, Barat langsung membuat keributan besar tentang tahanan rumah tersebut. Dengan isu penangkapan ini, maka dibuatlah sebuah tragis besar, dimana seorang pejuang HAM pejuang yang teraniaya, dan diorbitkan sebagai dewi demokrasi.

Bagaimanapun juga, sangat mudah bagi Barat untuk membuat isu besar yang membuat simpati dunia, dimana seorang wanita demi kebebasan melawan kekuatan militer dan kehilangan kebebasannya.

Dia juga memiliki pengalaman belajar di Barat dan berlatar belakang seorang istri orang Barat. semua materi yang sangat bagus ini dapat menjadi bahan propaganda bagi CNN dan BBC untuk menyentuh perasaan orang dunia untuk menjadi simpati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun