Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Dampak RCEP terhadap Perkembangan Dunia

14 Desember 2020   20:09 Diperbarui: 14 Desember 2020   20:16 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tulisan lalu telah diposting tentang proses kesepakatan RCEP yang telah ditanda tangani oleh 15 negara pada 15 November 2020, terdiri dari negara-negara ASEAN dan Asia-Pasifik seperti Australia, Brunei, Kamboja, Indonesia, Jepang, Laos, Malaysia, Myanmar, Selandia Baru , Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru. Baca:

RCEP-Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional Menhantar Ke "Abad Asia"

Meskipun prosesnya sangat sulit dan berliku-liku, setelah penandatanganan, kita dapat melihat bahwa memang visi ini memang sangat-sangat luas. Tentu saja, kesepakatan ini bukan hanya akan berdampak dalam bidang ekonomi dan perdagangan saja, tetapi akan terjadi perubahan besar yang hasilnya pasti akan melebihi ekonomi dan perdagangan.

Ini merupakan pencapaian besar diplomasi Indonesia tahun ini, sudah semesti kita memberi apresasi dan pujian kepada semua yang terlibat dalam misi diplomatik dari Kementerian Luar Negeri, Perdagangan dan dukungan penuh dari Presiden Jokowi dan para menteri-menteri yang berkaitan.

Karena ini sangat penting dari segi strategis, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi strategis global, oleh karena ini merupakan capaian diplomasi yang penting, dan juga merupakan pro dan kontra di kawasan kita.

Dengan ter-integrasikan kawasan ini lebih baik, maka dapat dikatakan bahwa semua pihak yang berpartisipasi dalam RCEP akan lebih setara jika bernegosiasi dengan AS dan Eropa.

Atas keberhasilan RCEP ini dapat dikatakan ASEAN dan Tiongkok sudah  menjadi pahlawan dalam proses delapan tahun ini, mereka ini menjadi penggerak utama, terutama Indonesia.

Lebih-lebih tahun ini dengan adanya pandemi telah melanda semua ekonomi. Seperti kita keteahui pusat ekonomi dunia ada di Asia Timur, Eropa Barat dan Amerika Utara. Tapi dengan jelas bisa dilihat Eropa Barat dan Amerika Utara belum menangani pandemi dengan baik, dan kerusakan ekonominya lebih besar dari kita dan lebih besar dari Asia Timur.

Di antara tiga pusat ekonomi, Asia Timur ternyata menjadi yang tercepat untuk pulih. Situasi obyektif ini menimbulkan apa? Ini mendorong kita negara-negara Asia Timur untuk memperkuat kerja sama.

Karena banyak negara Asia Timur pasar luar negerinya adalah Eropa Barat dan Amerika Utara, tetapi sekarang Eropa Barat dan Amerika Utara ekonominya menurun secara obyektif, penurunannya lebih serius daripada Asia Timur, sehingga permintaannya juga menurun.

Karena hal tersebut atas negara-nagara ASEAN dan Asia Timur harus memikirkan solusinya sendiri, situasi obyektif ini yang mendorong semua negara-negara ini untuk mengambil keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun