Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Bagaimana Industri Penerbangan Tiongkok Dapat Mengejar Ketertinggalan dari Barat dan AS?

12 Januari 2019   20:56 Diperbarui: 23 Januari 2019   09:49 1811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ilustrasi dari defpost.com + www.livefistdefense.com

Beberapa tahun ini, kita bisa melihat dari AS yang merupakan pemimpin kekuatan udara, semuanya berupaya untuk mengembangkan pesawat jet tempur Gen-6 untuk merebut posisi tertinggi di medan perang udara di masa depan.

Maka semua pihak mengatakan, bahwa perlombaan antar negara-negara kuat sudah mulai berkompetisi untuk pesawat jet tempur Gen-6. 

Dalam perdebatan ini semua pihak tampaknya sepaham dengan apa standar yang dimaksud dengan pesawat tempur Gen-6.

Perkembangan Terakhir Ini

Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Jepang semuanya dalam tahap perencanaan awal untuk apa yang disebut sebagai "jet tempur Gen-6". Jet tidak akan terbang sampai tahun 2030-an, tetapi pemerintah di seluruh dunia sudah mengeksplorasi desain.

Jet tempur Gen-5 berbeda dari pendahulu Gen-4 mereka memasukkan stealth langsung ke dalam desain pesawat, menghasilkan pesawat yang lebih ramping yang membawa senjata secara internal dan mengurangi radar signature.* Kelemahannya adalah sementara jet generasi Gen-5 mampu membawa bahan bakar dan senjata secara eksternal, hal itu menghancurkan karakteristik stealth yang dirancang dengan cermat. 


Fitur lain dari pesawat tempur Gen-5 termasuk radar array pemindaian elektronik aktif dan mesin yang cukup kuat untuk melaju di atas kecepatan suara tanpa afterburner. (*Radar signature: dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan antara objek, mialnya: target, seperti pesawat terbang, decoy/umpan, rudal dengan hulu ledak, dan chaff. Dan berdasarkan analisis emisi dapat digunakan untuk mengidentifikasi atau membedakan antara jenis radar tertentu.*)

Fitur yang ditetapkan untuk pesawat tempur Gen-6 belum ditetapkan, tetapi jarak tempuh dan muatan yang lebih muncul sebagai dua persyaratan utama. Kecerdasan buatan kemungkinan akan memainkan peran, menyortir data, dan menganalisis ancaman untuk mengurangi beban kerja pilot. Peningkatan opsional adalah fitur lain yang mungkin dibutuhkan, dengan kemampuan untuk menerbangkan pesawat tempur dari jarak jauh.

Selain itu spektrum penanganan, jet tempur dua awak mungkin akan berkembang menjadi sesuatu yang baru. Sementara "kursi belakang" digunakan untuk mengontrol radar jet, rekan lainnya kemungkinan akan mengendalikan dan mengatur kawanan pesawat udara tak berawak.

Sumber: Defesa Area & Naval
Sumber: Defesa Area & Naval
AU-AS mencari tambahan 147 juta USD untuk mendanai pengembangan awal Penetrating Counter Air Fighter (PCA). PCA adalah program Angkatan Udara yang dirancang untuk menurunkan pilot untuk menggantikan F-22 Raptor. Angkatan Udara telah mengatakan sedikit tentang apa yang diinginkannya dalam pesawat tempur baru, tetapi jangkauan dan muatan diharapkan menjadi dua persyaratan utama.

Jangkauan terbang berguna untuk digunakan sendiri dalam krisis dan untuk menemani bomber B-21 Raider baru pada serangan penetrasi lebih ke dalam, satu misi yang mungkin untuk jet tempur baru. Boeing telah merilis seni konsep awal kandidat PCA-nya. PCA diharapkan bisa terbang pada awal 2028.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun