Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bisakah Gagasan "NATO Arab" Terbentuk dan Dihidupkan Kembali?

15 Oktober 2018   18:22 Diperbarui: 15 Oktober 2018   21:18 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun demikian, AS masih aktif mendorong maju dan menengahi, dan bahwa Arab Saudi dan negara-negara lain telah menyatakan keinginan kuat untuk membangun aliansi ini.

Jadi, jika "NATO Arab" benar-benar terbentuk, seperti apa pengaruhnya terhadap AS dan Timur Tengah?

 

Awal Perang Dingin

Sebelum membahas ini, marilah kita berkilas balik pada sejarah. Awal terjadinya Perang Dingin.

Pada Maret 1946, di Futon, Missouri, AS, sebuah kota kecil yang sepi. Setahun setelah berakhirnya P.D. II, sebuah spanduk muncul di sini untuk menyambut Winston Churchill. Namun kedatangannya sepertinya tidak membawa kabar baik bagi rakyat di kota ini.


Sumber:  Pinterest + Emerson Kent
Sumber:  Pinterest + Emerson Kent
Dari Stettin di Baltik ke Trieste di Laut Adriatik, "tirai besi/iron curtain" turun ke seluruh benua. Ini adalah "Pidato Tirai Besi" yang terkenal. Pidato Churchill ini dipercaya oleh semua orang sebagai awal resmi dari Perang Dingin.

Tiga tahun kemudian, karena kekhawatiran dengan militer Uni Soviet dan untuk menekan perkembangan revolusi sosialis global, pada tahun 1949, AS menandatangani " North Atlantic Treaty/Perjanjian Atlantik Utara" di Washington D.C. dengan 12 negara termasuk Inggris, Prancis, dan Kanada.

Pada bulan Agustus tahun yang sama, pembentukan NATO diumumkan.

Di Asia, setelah P.D. II, AS membentuk "sistem hub-and-spoke" yang berbasis di sekitar aliansi militer bilateral di kawasan Asia-pasifik. Dalam sistem ini, AS menduduki posisi hub, sementara negara-negara lain semua adalah juru bicara yang tersebar di sekitar AS.

Namun, aliansi ini mempertahankan jarak tertentu dari satu sama lain, dan pembatasan struktural ini memastikan bahwa AS dapat mengendalikan semua sekutunya sepenuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun