Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Bisakah Gagasan "NATO Arab" Terbentuk dan Dihidupkan Kembali?

15 Oktober 2018   18:22 Diperbarui: 15 Oktober 2018   21:18 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk melindungi keamanan Israel adalah salah satu kebijakan fundamental AS di Timur Tengah. Dengan pembentukan "NATO Arab" itu berarti untuk membantu Israel meningkatkan lingkungan eksternalnya sampai batas tertentu. Sedangkan sasarannya yang ditujukan ke Iran jelas itu membantu Israel. Juga, secara politis, ini sangat bermanfaat untuk merelaksasikan hubungan Israel dengan sebagian besar negara-negara Arab.

Selama pemerintahan Barack Obama, dalam salah satu pernjelasan yang dirilis di "Strategi Keamanan Nasional" dengan jelas melaporkan bahwa mengatakan: "Aliansi multilateral adalah penggandaan kekuatan. Dengan bekerja-sama dan berkoordinasi dengan banyak pihak, kami dapat mengoptimalkan efek umum dari operasi kami. "

Sumber Ilustrasi dari The Syrian Intifada - WordPress.com + Ministry of National Defense
Sumber Ilustrasi dari The Syrian Intifada - WordPress.com + Ministry of National Defense
Kini, jika aliansi strategis multilateral dari "NATO Arab" berhasil terbentuk, AS akan memiliki satu alat lagi untuk memanipulasi urusan global dan bertindak sebagai penggandaan kekuatan.

AS sudah terkenal sangat mahir menggunakan mekanisme multilateral untuk mencapai tujuan unilateralnya, dan jauh lebih baik daripada negara lain. NATO, mekanisme aliansi Asia Timur, mekanisme Asia Tenggara yang asli, dan mekanisme Timur Tengah semuanya melayani tujuan strategis AS. Selama ini seperti dulu dan juga sekarang.

Dari anggota "NATO Arab," selain dari AS, yang paling penting adalah negara-negara Teluk. Namun, seksama "saudara-Muslim" Arab yang tampaknya dekat ini sebenarnya memiliki hubungan yang penuh dengan masalah.

Juru Bicara Departemen Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan selama wawancara dengan media: "Negara-negara Arab tidak memiliki cukup kesamaan di antara mereka, jadi 'NATO Arab' tidak lebih dari sebuah slogan."


Beberapa analis percaya "MESA/NATO Arab" akan tetap hanya menjadi suatu ide yang mungkin tidak pernah ter-realisasi.

"Gagasan tentang NATO Arab benar-benar tidak meyakinkan. Itu tidak akan terjadi,"kata Yezid Sayegh, seorang rekan senior di Carnegie Middle East Center think tank (lembaga pemikir Timur Tengah Carnegie).

Jadi, apakah aliansi strategis AS ini akan benar-benar bisa dibentuk atau hanya sebuah slogan atau apakah mereka bersiap untuk mewujudkannya?

Kita ketahui Timur Tengah selalu menjadi wilayah yang diperebutkan. AS memiliki sejarah panjang dalam membangun aliansi militer regional di Timur Tengah.

Pakta Bagdad

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun