Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Siapakah yang Akan Lebih Bertahan dalam Perang Dagang AS-Tiongkok?

9 Oktober 2018   16:23 Diperbarui: 10 Oktober 2018   06:17 3602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Financial Times

Butuh beberapa waktu bagi warga AS untuk menanggapi posisi kartu Trump, dan dampaknya terhadap kebijakan AS akan relatif tertinggal. Oleh karena itu, pada saat hubungan Sino-AS telah mengalami perubahan kualitatif, Tiongkok harus benar-benar siap.

Pada 23 Agustus, Donald Trump mengadakan pertemuan untuk membahas Undang-Undang Reformasi Tinjauan Resiko Investasi Asing dengan anggota Kongres dan pejabat kabinet. Sebagai bagian dari Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional, Undang-Undang mengharuskan Komisi Investasi Asing AS (CFIUS) untuk melakukan tinjauan yang lebih ketat terhadap akuisisi asing terhadap perusahaan-perusahaan AS. 

Pada tahun lalu, pemerintah AS telah berulang kali menghentikan perusahaan latar belakangnya didanai Tiongkok untuk mengakuisisi perusahaan AS atas dasar keamanan nasional.

Perubahan ini tidak diragukan lagi diarahkan untuk siapa. Bahkan, meskipun Trump sendiri tidak mengarahkan RUU ke Tiongkok, banyak anggota Kongres telah menunjukkan jari mereka ke Tiongkok, mengatakan bahwa "RUU itu telah mengambil langkah penting dalam menyelesaikan ancaman keamanan nasional yang ditimbulkan oleh Tiongkok."

Tindakan Tiongkok

Pengurangan pajak di Tiongkok disiapkan untuk perang perlawanan jangka panjang

Ketika perang perdagangan terus memanas, tiongkok telah bersikukuh, dan bermaksud untuk siap melakukan perang jangka panjang dengan Trump. Beijing mengumumkan pada 26 September akan mengurangi tarif impor pada lebih dari 1.500 barang mulai dari 1 November.

Hanya beberapa hari setelah dimulainya putaran baru perang perdagangan antara kedua belah pihak, dewan eksekutif Dewan Negara Tiongkok memutuskan bahwa tingkat tarif total akan berkurang dari 9,8% tahun lalu menjadi 7,5%.

Langkah-langkah tarif tahun ini diharapkan dapat mengurangi pengeluaran korporasi dan konsumen sebesar 60 miliar yuan RMB (RMB=0.14 USD). Sebagai contoh, tarif pajak rata-rata untuk peralatan mekanik dan listrik dengan permintaan yang besar di pasar Tiomgkok berkurang dari 12,2% menjadi 8,8%, sementara tarif rata-rata untuk tekstil dan bahan bangunan menurun dari 11,5% menjadi 8,4%.

Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan menyatakan tidak takut dengan perang dagang Sino-AS, Ia percaya bahwa Tiongkok akan menang, karena Wang Qishan ketika bertemu dengan delegasi keuangan AS pada bulan September, tidak hanya mengenakan piyama tetapi juga berteriak satu sama lain dan berkata, "Bisakah Anda melawan kami? Rakyat jelata kami bisa makan rumput selama setahun! "

Wang Qishan berkata, "Orang Tiongkok tidak membeli asuransi hari tua, tidak ke dokter, tidak makan daging, tidak naik mobil, tidak mandi. Tidak ada masalah dalam satu atau dua tahun. Apakah Anda orang Amerika bisa tahan menderita?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun