Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Konfrontasi Antara AS-Barat dengan Rusia Makin Sengit

18 September 2018   16:50 Diperbarui: 18 September 2018   17:17 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: NewsX.tv + The Telegraph + Daily Mail + South China Morning Post

Lembaga think tank terkenal di Washington DC, Pusat Studi Strategis dan Internasional, merilis laporan yang menyelidiki tren potensial yang ditunjukkan oleh "Otorisasi Pertahanan Nasional." Penulis laporan, Anthony Cordesman, percaya bahwa strategi keamanan nasional baru Trump akan mencari "penyeimbangan global."

Pada 24 Agustus, Naval Station Norfolk di Virginia, AS. Pada kapal induk bertenaga nuklir, USS George H.W. Bush (SVN-77), Angkatan Laut AS mengadakan upacara untuk mengaktifkan kembali Armada Kedua Angkatan Laut AS (US Navy's 2nd Fleet).

upacara-armada-ke-2-5ba0ccfb43322f79d7060712.png
upacara-armada-ke-2-5ba0ccfb43322f79d7060712.png

Christopher W. Grady, Komandan dari Komando Pasukan Armada ke-2 AS dalam pidatonya mengatakan: "Kita berkumpul di sini hari ini untuk secara resmi membangun atau membangun kembali Armada ke-2 di sini di Norfolk, saya pikir perlu dicatat apa yang telah mendorong kita ke acara ini hari ini, apa katalisnya? Dan bagi saya itu jelas: bangsa dan angkatan laut kita sekali lagi ditantang di lautan."                         

Armada ke-2 didirikan pada tahun 1950, dan pernah memainkan peran penting dalam operasi militer besar seperti Krisis Rudal Kuba, invasi AS ke Panama dan Grenada, dan Operasi Desert Shield.

Kalangan militer mengatakan bahwa ruang lingkup operasi armada akan dari pantai timur AS ke Laut Barents dan Artic Circle di mana Armada Utara Rusia dikerahkan, dan mengatakan bahwa itu akan memperkuat kemampuan manuver dan kemampuan tempur di Samudera Atlantik untuk membantu mempertahankan AS dalam mendominasi maritim global.

Kini Armada ked-2 AS sebenarnya memiliki fungsi yang diperluas dibandingkan dengan apa yang terjadi selama Perang Dingin, karena selama Perang Dingin, meskipun hubungan AS-Soviet tegang, misi Armada ke-2 tidak mencakup kawasan Artic atau Barents Sea. Tapi sekarang, AS telah memberikan kedua misi ini kepada Armada ke-2, yang jelas merupakan langkah tambahan untuk menekan Rusia dari perspektif strategi global.

Beberapa analis percaya bahwa situasi tegang antara AS dan Rusia tidak hanya akan muncul di Suriah, Laut Mediterania, Laut Baltik, dan Semenanjung Krimea; seiring berjalannya waktu, medan perang antara AS dan Rusia akan berkembang menjadi bahkan lebih luas.

Inilah yang menjadi kecemasan dan kekhwatiran dari orang se dunia., terutama bagi kaum pasifis sungguh sangat mengkhawatirkan, dan mempertanyakan situasi apa yang terjadi di AS. Dengan kecerobohan AS akan menempatkan seluruh dunia dalam situasi galau dan ketidak tentraman.

Marilah kita bersatu untuk berupaya mencegah situasi demikian agar bisa terhindar, dengan bersuara lantang untuk menyerukan perdamaian dan kesejahteraan umat manusia......

Sumber: Media TV dan Tulisan Luar Negeri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun