Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mengintip Perkembangan Teknologi Kapal Induk Tiongkok dalam Rangka Menangkal AL-AS

22 November 2017   17:08 Diperbarui: 22 November 2017   22:33 4535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para pengamat alutsista mempekirakan, jika sistem ini digabungkan dengan kapal induk di masa depan, akan terjadi banyak terobosan besar. Misalnya, akan menghemat setidaknya 40% ruang di dalamnya. Jika bisa menghemat 40% ruang, bisa membawa banyak hal seperti jet berbasis kapal induk, serta senjata, amunisi, dan fasilitas inti. Penghematan ruang semacam ini sangat berharga, karena apa yang menjadi  kemewahan terbesar pada kapal induk? Ruangan adalah kemewahan terbesar.

Yang kedua, jika menggunakan metode ini bisa jauh lebih leluasa dalam melakukan operasi, mereka bisa mengfokuskan dayanya dengan sangat stabil, sehingga tidak berdampak besar dan terjadi beban berlebihan.

Ahli angkatan laut mengungkapkan, "Dengan teknologi canggih ini, Tiongkok tidak perlu khawatir untuk menandingi model AS yang menggunakan tenaga nuklir untuk mendukung EMALS."

Jadi apakah EMALS itu, dan mengapa media Barat mempertanyakan apakah EMALS akan melengkapai kapal induk Tiongkok, dan mengapa itu menjadi perhatian pertama untuk indeks fungsi kapal induk Tiongkok masa depan?

Para ahli kapal militer menganggap, keuntungan dari EMALS adalah bila dibandingkan dengan dua jenis solusi sebelumnya. Solusi pertama adalah metode lepas landas berbasis ski yang sedang banyak digunakan. Yang kedua adalah dengan katapel uap yang digunakan oleh banyak kapal AS di masa lalu.

Dibandingkan dengan takeoff berbasis ski, EMALS memiliki keuntungan yang jelas, dimana memungkinkan pesawat peringatan dini sayap tetap bisa lepas landas. Dengan demikian, waktu penerbangan dan kemampuan pengintaiannya di wilayah udara dan perairan sekitarnya bisa mencapai tingkat maksimum.

Dibandingkan dengan ketapel uap tradisional, efeknya jelas. Misalnya, suhu di seluruh dunia bervariasi. Jika kapal berada di kawasan utara yang dingin dan menggunakan ketapel uap, dikhawatirkan embusan uapnya yang besar akan membasahi seluruh dek kapal, sehingga akan menyebabkan pesawat dan personil menjadi sulit bergerak melintasi dek.

Kemungkinan keberhasilan peluncuran lebih tinggi daripada masa lalu ketika menggunakan sistim masa lalu. Paling tidak bisa akan lebih banyak sepertiga. Misalnya jika masa lalu berkemampuan untuk meluncurkan 100 pesawat, dengan menggunakan EMALS, maka akan bisa meluncurkan 130 pesawat, ini akan menjadi suatu kemajuan besar.

Sebagai kapal induk negara utama, kapal induk AS, USS Gerald Frod telah dilengkapi dengan EMALS dan elektromagnetik baru, namun militer AS sat ini menunda pelaksanaannya, karena terdapat masalah dengan EMALS pada kapal induk ini, ketika pesawat lepas landas terdapat getaran yang sangat kuat.

AL-AS mengumumkan bahwa masalah ini telah diperbaiki sejak lama, namun EMALS ini tidak akan dipasang lagi di kapal induk baru tahun depan. Sehingga kegagalan pada USS Ford membuat marah Donald Trump.  Pada bulan Mei tahun ini, dalam sebuah wawancara dengan "Time" dia berharap kapal induk AS akan menjadi stabil, dan kembali dengan sistem katapel uap, karena menilai EMALS tidak dapat diandalkan.

Menurut para peneliti dan ahli Tiongkok, masalah di AS karena mereka menggunakan aliran listrik AC. Tapi peneliti Tiongkok mengembangkan sistem dengan teknologi aliran listrik DC. Karena dengan cara menggunakan aliran listrik AC akan sangat rumit, membutuhkan peralatan besar, rumit kerjanya serta memiliki tingkat kerusakan yang tinggi. Dengan DC menjadi lebih sederhana. Jadi peneliti Tiongkok kini telah dapat memecahkan masalah ini dengan metode semacam ini. Hal ini telah mengejutkan dunia luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun