Diantara ratusan teknis kunci yang sangat menantang adalah teknis numerik. Perbedaaan besar jet tempur Gen-2 dan Gen-3 tidak hanya cara penggunaan mesin dalam percobaan, tapi juga diharuskan mengusai perhitungan-perhitungan, ini benar-benar satu revolusi dengan lompatan ke depan, tapi justru ini yang menjadi kunci untuk melompat ke Gen-3.
Pada tahun 1980an abad lalu, komputer baru saja masuk ke Tiongkok, para teknisi ini jangan dikatakan mengerti komputer pengalamannya nol, bahkan untuk penggunaan dasar saja harus belajar dari mula, semuanya tidak tahu bagaimana menggunakan dan mengerti tentang komputer.

Xie Jingtao (/71thun) ketika itu sebagai direktur AVIC Institute (Institute Industri Penerbangan) menuturkan: Kita bersama dengan orang-orang muda mulai dari start yang sama, saya mempunyai pengalaman tapi dalam sistem baru ini, saya tidak tahu terlalu banyak, lalu bagaimana? Maka mau tidak mau sambil bekerja sambil belajar. Terus terang bondo nekat (bonet) saja.
Flight Control Systems (Fligh By Wire/FBW)
Salah satu  kesulitan yang ditemui para disainer adalah Flight Control System, disain ini merupakan inti dari teknologi untuk pesawat terbang.
Dalam Flight Control System yang terutama terpenting adalah keselamatan dan stabilan, tapi inti dari pesawat Gen-3 adalah mobilitas (mobility) dan manuverbilitas (maneuverability) harus baik. Tuntutan dua macam ini didalamnya terdapat kontrakdisi besar.
Manuverbilitas itu konsepnya apa? Manuversibiltas maksudnya kontrol stirnya harus ringan dan lincah, tapi jika terlalu berat untuk digoyangkan susah bermanuver, namun jika terlalu ringan akan tidak stabil. Jadi dua macam ini satu pasang sistem yang saling berkontradiksi.Â
Untuk meningkatkan mobilitas dan manuverbilitas pesawat harus menggunakan relax static stability technology, yang juga berarti harus mengorbankan sebagian dari stabilitas.
Xie Jingtao mengatakan: Pesawat dengan relax static stability technology, jika terjadi masalah dengan Flight Control System, mau maksa untuk landing juga tidak akan bisa landing, itu akan seperti barang yang begitu berat dibantingkan ke tanah.
Jika tidak ada mobilitas maka tidak bisa disebut pesawat Gen-3, tapi keselamatan dari pesawat menjadi yang paling utama, lalu bagiamana harus mengaturnya. Sungguh membuat mereka pusing kepala. Pada saat itu yang bertanggung jawab untuk seluruh penelitian mengusulkan satu pemikiran yang nekat, tidak lagi menggunakan Mechanical Manipulation Mode yang lama, melainkan mengganti dengan Computer Control dan ini dinamakan "Fly By Wire/FBW."Â