Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Song Wencong, Bapak Jet Tempur Generasi Baru Tiongkok dan Kisah Lahirnya Jet Tempur J-10

9 Juli 2017   10:33 Diperbarui: 9 Juli 2017   21:14 2242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi disadari pada saat itu, perkembangan jet tempur dunia sudah masuk dalam generasi baru, pertengahan abad lalu, melalui beberapa kali peperangan ditemukan pesawat jet tempur generasi ke-2 untuk peperangan udara alitutde tinggi dan kecepatan tinggi, dalam medan perang sesungguhnya masih banyak keterbatasannya.

Radius tempurnya masih sempit, kemampuan manuver untuk altitude menengah dan rendah masih sangat banyak kekurangan, penyerangan ke daratan masih sangat lemah.

AS dan Rusia di bidang ini saling bersaing untuk mengembangkan keunggulannya. Masing-masing telah mengembangkan F-15 dan Su-27 sebagai jet tempur generasi ke-3 (Gen-3). Yang berkemampuan untuk peperangan udara altitute menengah dan rendah, dimana yang sebelumnya tidak bisa dilakukan oleh jet tempur Gen-2.  

Ciri dari jet tempur Gen-2 begitu terbang kita tidak bisa melihatnya, hanya terlihat ketika sudah kembali, karena radius beloknya sangat besar. Jet tempur Gen-3 begitu terbang ke udara di udara normal semua manuvernya masih dalam sudut pandang mata kita, maka sangat lincah sekali.

Pada tahun 1964, para peneliti penerbangan Tiongkok sudah mengetahui keterbatasan dari jet tempur Gen-2, maka sejak itu sudah melakukan penelitian jet tempur untuk generasi berikutnya model "J-9." Kemudian semua peneliti harus pindah ke Tiongkok bagian barat daya. 

Song Wencong ketika berumur 85 tahun menuturkan: "Dulu ketika saya masih muda pernah diajarkan  bahwa rakyat Tiongkok memiliki ambisi dan kemampuan, maka seharusnya untuk waktu yang tidak lama pada masa depan ini untuk mengejar dan bahkan melampaui tingkat dunia. Kita semua dalam hidup ini harus mempunyai impian membuat penerbangan Tiongkok ditingkatkan.

Namun pada tahun 1978, Song Wencong dan para koleganya menerima perintah dari atasannya, yang memberitahukan dikarenakan berbagai macam alasan hasil penelitian 14 tahun untuk "J-9" yang sudah rampung harus dihentikan. 

Dan pada tahun itu, Tiongkok telah masuk dalam zaman baru reformasi dan politik keterbukaan, setelah masuk dalam masa keterbukaan ini rakyat Tiongkok menemukan bahwa alutsista AU Tiongkok dibandingkan dengan dunia luar ketinggalannya sangat jauh, terutama untuk pesawat jet tempurnya, ketinggalannya tidak hanya ketinggalan satu generasi, tapi 3 generasi.

Tahun akihir 1970an abad lalu, Amerika sudah mulai melakukan pengembangan untuk pesawat jet tempur geerasike-4 (Gen-4),  yang kemudian dinamai "F-22." kekuatan udara setiap hari berkembang menjadi kekuatan utama dalam perang modern.

Tiongkok merasa jika tidak coba melakukan peneltian dan pengembangan untuk jet tempur model baru secara mandiri, dikemudian hari dalam perang yang akan datang pasti akan kehilangan peran aktifnya.

Pada musim dengin tahun 1982, Song Wencong yang saat itu berumur 52 tahun menerima tilpon dari pemerintah pusat yang memerintahkan untuk memulai lagi penelitian dan pengembangan jet tempur generasi baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun