Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menelisik Kebijakan Luar Negeri AS dan Geopolitik untuk Sekutu AS

12 Maret 2017   19:30 Diperbarui: 6 Mei 2017   07:54 1462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah krisis Ukraina, hubungan AS-NATO menjadi lebih solid. Setelah situasi di Asia Timur Laut memburuk, aliansi militer AS-Jepang, dan AS-Korsel diperkuat.

Sekarang, AS telah mulai meminta “biaya perlindungan.” Pada kenyataannya, latar belakang AS meminta sekutunya untuk uang adalah menyangkut kepercayaan AS sebagai pemimpin dari aliansi tersebut. Karena AS yakin negara-negara ini tidak akan meninggalkan kemanfaatannya dengan bersekutu dengan AS.

Namun, seberapa stabilnya manfaat dari aliansi ini? Dari mereka ini, siapa yang benar-benar menjadi teman “Paman Sam” yang sesungguhnya?

Dengan adanya pusaran angin dalam hubungan Eropa-AS, Konferensi Keamanan Munich (Munich Security Conference) telah berakhir, yang mencerminkan bahwa aliansi ini tidak harmonis. Memang di atas panggung terlihat harmonis dan tertawa-tawa, tetapi dibelakang panggung, mereka saling menguji dan mencoba satu sama lain. Sama seperti beberapa media yang menyatakan: hubungan mereka “tidak bisa dijamain permanen,” dan “kepercayaan sudah mulai goyah.”

Wakil Presiden AS, Mike Pence dalam pidatonya mengatakan: “Hari ini atas nama Presdien Trump, saya memberi jaminan ini: AS sangat mendukung NATO dan akan terus teguh dalam komitmen kita untuk beraliansi denga trans-Atlantic ini.”

Dalam konferensi tesebut, Wakil Presiden Mike Pence dalam pidatonya berjanji bahwa AS telah berjanji kepada NATO, tetapi janji ini tidak mendapakan goodwill apapun dari negara-negara Eropa.

Menhan Jerman, Ursula von der Layen mengatakan bahwa distribusi beban antara sekutu NATO itu bukan hanya masalah dana---berbagi tanggung jawab itu berarti mendukung satu sama lain setiap saat. Dia juga memperingatkan AS untuk tidak bertindak sepihak dalam kebijakan luar negerinya.

Ursula von der Layen mengatakan: “NATO tidak dapat bertindak secara sepihak, demikian juga baik Eropa maupun AS. Kita perlu untuk mempertahankan kepentingan kita bersama, dan berdiri teguh dengan prinsip-prinsip dan ide-ide kita.”

 Secara obyektif, keterasingan politik antara AS dan Eropa tidak dimulai dari pemerintahan Trump, tetapi telah ada selama beberapa waktu. Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah menerapkan kebijakan intervensi dalam konflik militer di Timur Tengah dan Afrika Utara, sehingga menyebabkan kerusuhan di kawasan seluruh Eropa, sehingga menciptakan ancaman serius pada Keamanan Eropa.

Eropa sudah mengeluh bahwa tindakan AS telah bertentangan dengan kepentingan Eropa, sedangkan AS menuduh Eropa mencari kebijakan keamanan independen dalam rangka Uni Eropa sendiri tanpa partisipasi dari Washington. Namun sebenarnya NATO sudah lama tidak pernah punya mekanisme kebijakan keamanan bersama yang dirumuskan oleh AS dan Eropa.

Federica Moghenni, Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan mengatakan, Uni Eropa sedang bekerja lebih banyak pada pertahanan sebagai Uni Eropa, tidak bercampur aduk dengan NATO, karena itu prioritas nomor satu adalah warga negara Uni Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun