Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jalur Sutra Maritim Kuno - Ajang Pertukaran Budaya

6 Desember 2016   14:57 Diperbarui: 6 Desember 2016   16:08 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.chinatownology.com
Sumber: www.chinatownology.com
Ada sesuatu yang istimewa di negara-negara Asia Tenggara dan negara-negara sepanjang JSM, dimana banyak bangunan leluhur, bangunan pangujuban daerah/desa asal. Dan kleteng-klenteng (kuil) khas orang Tionghoa, seperti klenteng Guan Yu (Kwankong), Klenteng Mazu (Macho), Klenteng Kaisar Yang Baosheng, Klenteng Cheng Ho (San Bao Kong) dan yang menyembah berbagai dewa lokal, sehingga membentuk sebuah pemandangan budaya khusus.

Sumber: http//kekunaanblogpot.co.id
Sumber: http//kekunaanblogpot.co.id
Terjadi Pertukaran Kebudayaan

Semua zat, terutama yang sudah diproses oleh manusia, pasti menjadi budaya. JMS membantu mewujudkan peredaran barang dan pertukaran zat dan yang terpengaruh oleh peradaban yang berbeda dari negeri-negeri asing yang jauh dan sukacita orang-orang disana.

Fungsi yang paling menonjol dari budaya pada JSM adalah mempromosikan berbagai budaya agama.

480 vihara atau klenteng telah dibangun selama Dinasti Selatan (420M-589M).  Du Mu (杜牧) seorang penyair dari Dinasti Tang melukiskan dalam puisinya : “Banyak menara-menara di udara hujan kabut.”    

Ini menunjukkan budaya agama yang semarak dari Diansti Utara dan Selatan (南北朝/420M-589M).

Pada 1990an UNESCO meluncurkan ekspedisi JSM. Setelah mengenal dan mengetahui tentang budaya keagamaan di kota Quanzhou ( 泉州) Fujian, mereka memberi penghargaan tinggi atas kota ini.

Sumber: 大众旅游网
Sumber: 大众旅游网
Quanzhou dinilai sebagai museum berbagai agama dunia. Jika kita mengunjungin klenteng Guan Yu di Tumen Street (涂门街) melihat gambaran temboknya di kota Quanzhou sekarang, kita masih bisa melihat banyak orang melakukan ibadah. Hanya beberapa langka kita bisa melihat melihat orang melakukan sembayang kewajiban Muslim di Mesjid Qingjing (清净寺) yang eksotis.

Pada tahun 288M ketika awal-awalnya berlangsung menterjemahkan Kitab Suci Buddha di Tiongkok dibangun kuil Buddha pertama di Quanzhou.

Sumber: CCTV China
Sumber: CCTV China
Tidak lama sesudah agama Islam lahir pada abad ke-7, dua murid Nabi Mohammad datang ke Quanzhou. Batu Buddha Manichaeisme satu-satunya di negara ini msih dipuja di Kuil Caoyan di Jinjiang (草奄-晋江).  Agama Tao juga terus berintegrasi  dengan keyakinan rakyat,  dan kercayaan ini datang dan pergi dalam aliran kepercayaan, serta berlanjut terus untuk diada upacara ibadah setiap tahun.

Tapi JSM ini sebenarnya diciptakan oleh orang-orang dengan selangkah demi selangksh, dan dibangun orang-orang pada 2.000 tahun lalu. Orang-orang dari negara-negara di sepanjang jalan berwisata itu selangkah demi selangkah datang dan pergi ke Tiongkok dari mana-mana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun