Mohon tunggu...
Sucahya Tjoa
Sucahya Tjoa Mohon Tunggu... Konsultan - Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pasca Turki Menembak Jet Tempur Rusia—Bagaimana Sikap Sekutunya & Arogansi Erdogan (2)

25 Desember 2015   20:49 Diperbarui: 25 Desember 2015   20:49 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, pihak otoritas Irak tidak hanya membantah “niat baik” Turki, dengan tegas menuntut Turki manarik pasukannya.

Analis dan pengamat Timteng percaya bahwa Erdogan masuk ke Irak dengan mengatas namakan memerangi “ISIS” dan melatih pasukan lokal untuk melawan “ISIS,” namun kenyataannya, analis percaya tujuan sebenarnya, mencoba menekan pasukan Kurdi, karena masalah Kurdistan merupakan ancaman didepan mata Turki.

Etnis utama di Timteng adalah Kurdi, Arab, Persia, Turki dan Yahudi. Saat ini polulasi Kurdi sekitar 30 juta, dan terutama tersebar  di daerah sempit yang memujur panjang mencakup perbatasan Turki, Iran, Irak dan Syria.

Dari ke empat negara : Turki, Syria, Irak dan Iran. Turki memliki penduduk Kurdi terbesar sekitar 15 juta. Dari populasi ini, adalah sebuah kekuatan bersenjata yang disebut PKK (Partai Pekerja Kurdistan), yang selalu menjadi ancaman internal Turki. Mereka sering melakukan serangan, dan mengganggu keamanan sosial, dalam beberapa tahun terakhir ini. Turki telah secara terus menerus melakukan serangan terhadap organisasi ini, dan kadang-kala memasuki perbatasan Irak, sehingga menimbulkan banyak perselisihan dengan pemerintah Irak.

Warga Kurdi menuntut indentitas, bahasa dan kebudayaan Kurdi diakui di Turki. Mereka menyatakan sebagai Kurdi di Turki, dan menguntuk pemboman berdarah pemerintah Turki terhadap suku Kurdi. 

Dalam hal ini, Turki tampaknya memiliki pertimbangan yang lebih mendalam. Mereka khawatir orang Kurdi yang tersebar di seluruh wilayah Turki mencoba untuk membentuk aliansi sehingga menjadi lebih besar dan kuat. Salah satu pertimbangan utama intervensi Erdogan dalam situasi di Syria dan Irak untuk mencegah Kurdi untuk mendapatkan kekuasaan di dua negara tersebut.

Jadi Turki mencoba untuk memiliki sekutu dengan Kurdi dan berusaha bermitra untuk bisa hidup disampingnya, khususnya di daerah otonomi Kurdistan di Irak dan “berbaikan” dengan pemimpin Partai Demokratik Kurdistan --- Masoud Barzani.

Banyak minyak di daerah otonom Kurdistan, dan bersedia mengatur memberi bagian produksi minyak di wilayahnya kepada pemerintah pusat Bagdad, tapi karena mereka mengembangkan secara rahasia, dan jika menjual kepada luar negeri juga secara rahasia.

Manfaat dari ini, kepada siapa mereka menjual? Sebagian besar dijual ke pada Turki, sehingga memberi kesempatan baru bagi Turki untuk memainkan peran disruptor di wilayah Kurdistan di Irak Utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun