Mohon tunggu...
Mai Queenda
Mai Queenda Mohon Tunggu... -

Semoga selalu Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sosok Afriska, Perempuan Yang “Menyodomi” Dalam Kasus JIS

21 April 2015   17:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:49 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Rumah Sakit Prikasih itulah, kisah cintanya bersemi. Ia bertemu lelaki yang kemudian menjadi tunangannya, seorang teknisi di Rumah Sakit tersebut. Dari tunangannya itulah, ia juga jadi hobi memanjat gunung.

Badai fitnah membuyarkan rencana nikah

Hubungan cinta Afrischa rupanya akan berlanjut ke jenjang lebih serius, ketika mereka berdua merencanakan pernikahannya di bulan Oktober 2014. Bahkan, resepsi juga direncanakan akan dilaksanakan 2 kali. Pertama diselenggarakan di kampung Afrischa di Kudus, lalu juga di Jakarta pada bulan Januari 2015 sebagai penghormatan bagi teman-temannya yang mungkin tak bisa hadir di Jawa Tengah. Afrischa bahkan sempat menghayalkan, ia akan menggunakan kebaya putih sebagai pakaian pengantinnya nanti.

Namun, kepindahannya bertugas pada November 2013 ke Kampus JIS di Pondok Indah ternyata menjadi awal bencana bagi dirinya. PT ISS memindahkan Afrischa ke JIS, dan diberikan tanggung jawab untuk menyediakan layanan cuci atau laundry.

Tujuh bulan kemudian, tanpa tahu kesalahan apa yang dilakukannya, Afrischa dijemput oleh petugas dari Polda Metro Jaya dan tak kembali lagi ke rumah kost itu setelahnya. Tuduhannya, Afriska menyodomi MAK siswa TK JIS di tempatnya bertugas.

Sejak awal, Icha mengatakan bahwa ia tidak bersalah. Ia memang tak pernah melakukan perbuatan itu, apalagi secara logika ia adalah perempuan. Selama masa penahanan, Afrischa satu-satunya tersangka yang didampingi pengacara sehingga selamat dari siksaan dan pemaksaan untuk menandatangani BAP yang telah diatur isinya.

Namun akibat pengakuan terpaksa 4 petugas lainnya, Afrischa terjerat dalam kasus yang irasional tersebut. Tuduhan melakukan sodomi, beralih menjadi membantu perbuatan tersebut.

Selama menjalani masa tahanan dan proses pengadilan, tunangan Afrischa menunjukan kesetiaan luarbiasa dengan tak pernah absen untuk mendampinginya. Ia percaya seratus persen, Afrischa tak bersalah dan tuduhan itu hanyalah fitnah keji.

Bahkan saat Afrischa di vonis dengan hukuman 7 tahun penjara secara semena-mena, tunangannya justeru menghibur dirinya.

“Icha, di dunia mungkin banyak gadis-gadis cantik dan setia di luar sana. Namun kamu adalah gadis luarbiasa yang diciptakan khusus untukku. Tak ada alasan bagiku meninggalkanmu, karena aku tahu engkau tak bersalah. Aku akan menunggu untuk Anda, berapapun nanti lamanya waktu yang dibutuhkan hingga engkau bebas, “itulah ucapan calon suaminya itu.

Setelah hakim membacakan kalimat putusannya, Afrischa menegakkan bahunya serta mengangkat kepalanya. Ia berjalan mendekati bangku untuk berjabat tangan mereka. Anehnya, tak satu pun dari mereka mau menatap matanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun