Saat semua orang sudah pergi membawa hatinya masing-masing. Tak ada lagi yang benar mau singgah, meski hanya sesaat untuk menemui seorang perempuan itu.Â
Memang, cinta? Cinta apa bedanya dengan membunuh. Beda tipis. Sesederhana itu perbandingannya, melukai dan mengobati.
Pantas kah cinta itu dipuji? Al hamdu? Kau pikir, pujian-pujian itu ditujukan untuk seorang kekasih saja?
Ya, dalam buku kumpulan cerpen ini, penulis mencoba memaparkan cinta dari berbagai sudut. Berbagai intuisi. Dengan kata-kata sederhana, dalam bukunya, penulis beberapakali memainkan jebakan cerita dan imajinasi. Dari judul buku, seolah penulis ingin menjelaskan betapa cinta adalah sebuah pujian. Di antaranya, cerpen pembuka yang berjudul 'Aku Normal' sukses membuat pembaca gregetan lantaran endingnya yang sama sekali tidak ketebak. Keunikan sudut pandang itu disajikan dengan roman kisah cinta menjadi perpaduan menarik ditambah lagi ending yang mengejutkan.
Nyatanya, dalam versi kisahnya, cinta boleh jadi sebuah pengakuan yang menyakitkan.
Dalam buku ini, terdapat banyak cerpen yang memuat latar belakang pesantren, dan bagaimana kisah keunikan cinta itu dibentuk.
Hingga, diakhir cerita, pembaca akan diajak merenungi dalam-dalam, pantaskah cinta itu dipuji?
Judul : Al-Hamdu
Penulis : Muhammad Rifki
ISBN : 978-602-6228-004
Tebal : 156 halaman
Penerbit : Al-Qalam Media LestariÂ