Saya jawab semuanya seperti yang saya tahu, baik dari segi teknis juga budaya yang hidup di tengah masrayarakat. Singkatnya, kampung kami sedang mengalami fase dan bertumbuh. Apa yang belum baik sebisanya di kepengurusan selanjutnya diperbaiki. Saya pikir menyalahkan bukan solusi untuk perbaikan. Kritik itu harus bisa dipahami untuk di-impelentasikan, bukan sekedar meluruskan tapi tak ada gerak nyata.
Bagi saya, kata-kata Om Panji ke saya saat diminta membantu di kepanitiaan cukup dalam, "Om mah percaya ke Mahyu. Maksudnya di kita harus ada re-generasi. Gak apa nanti kita bareng-bareng kerja," itu katanya di acara pembentukan kepanitiaan baru 2023. Sejujurnya saya kaget sekaligus bingung waktu kita.
Kalau harus memilih, lebih baik jadi penonton atau tim hore yang bisa sepuasnya menilai kinerja panitia daripada terjun bersama membenahi apa yang belum ideal. Namun saya berpikir, kalau tidak sekarang mau kapan lagi.
Poinnya sederhana, semoga saja masuknya saya ke kepengurusan itu pintu awal teman-teman muda lain mau masuk kepanitiaan. Bekerja sama mewarnai kampung kita dengan persatuan dan persaudaraan yang tulus agar lebih berwarna dan penuh cahaya. Saling menyempurnakan kekurangan dan bahu-membahu merangkul kasih. (***)
Pandeglang, 27 Agustus 2025 Â 14.46
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI