Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengenal Kaum Anshar

19 April 2022   21:08 Diperbarui: 19 April 2022   21:11 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Ramadan hari ketujuh belas. Hari ini kita melanjutkan pembahasan Kitab Shahih Bukhari bab tanda keimanan. Berikut teks haditsnya:

Telah menceritakan kepada kami Abu Al Walid berkata, telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah mengabarkan kepadaku Abdullah bin Abdullah bin Jabar, berkata; aku mendengar Anas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tanda iman adalah mencintai (kaum) Anshar dan tanda nifaq adalah membenci (kaum) Anshar".

Di hadits sebelumnya tanda keimanan adalah mencintai Rasulullah SAW. Pada hadits ini juga bagian tanda keimanan seseorang adalah mencintai kaum Anshar. Sebaliknya yang membenci kaum Anshar berarti memiliki tanda kaum munafik.

Pertanyaannya, siapa kaum Anshar yang begitu mulia ini? Kaum Anshar adalah penduduk asli Madinah yang dulu namanya Yatsrib. Nama kota Madinah adalah Al-Madinatul Munawwarah, kota bercahaya, yang dihiasi cahaya kenabian.

Sebelum Nabi Hijrah, ada dua suku besar di Madinah, yaitu suku Aus dan Khazraj. Selain itu juga ada suku dari golongan Yahudi, yaitu Bani Quraizah, Bani Nadir, dan Bani Qunaiqa.

Bagaimana kaum Yahudi bisa ada di Madinah? Menurut cerita mereka adalah pelarian dari orang-orang Yahudi yang tinggal di Palestina yang ingin dihabisi oleh penguasa Romawi saat itu. Kala Nabi hijrah, kaum Yahudi sudah beratus tahun menetap di Yatsrib. 

Lantas, penduduk Madinah itu mengapa disebut Anshar? Ketika Rasulullah SAW di Makkah, dakwahnya memuncak, sehingga Rasulullah SAW disakiti, diusir. 

Orang Yatsrib kala itu memiliki tradisi ziarah ke Makkah, baik untuk umrah atau haji. Umrah dan Hajinya belum dengan syariat yang kita ketahui saat ini karena syariat haji turun di tahun keenam hijrah.

Tahun kesepuluh kenabian adalah puncak kesulitan yang dirasakan Nabi di Makkah. Sudah tidak banyak yang melindunginya di Makkah.

Orang-orang Madinah umrah atau haji mereka mendengar di Makkah ada orang yang mengaku Nabi. Kemudian kabar ini dikabarkan ke orang-orang di Madinah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun