Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rendah Hati, Adakah Batasannya?

26 Mei 2021   09:36 Diperbarui: 26 Mei 2021   18:16 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memberi bunga, tanda tetap rendah hati kepada orang lain. (sumber: pixabay.com/GLady)

Saya pernah membaca berita tentang Raja Swedia yang berkunjung ke India. Bukan mengenai kunjungannya yang menarik perhatian saya, tetapi bagaimana sikap sang Raja ketika turun di Bandara itu yang menarik untuk saya bahas.

Sang Raja tertangkap kamera sedang turun di bandara disambut oleh pejabat terkait. Yang menarik, sang Raja terlihat menjinjing tas kopernya sendiri dan tak ada ajudan yang membantu di sekitarnya.

Sikap Rendah Hati

Dari kacamata saya, hal ini jarang sekali terlihat ketika para pejabat melakukan sebuah kunjungan. Biasanya, para pejabat akan mengikuti protokoler. Barang bawaannya pasti sudah ada yang mengurusi, tanpa perlu mereka repot-repot menjinjingnya sendiri ketkia turun di bandara.

Raja swedia ini berbeda. Ia seolah sedang menunjukkan bagaimana seharusnya sikap rendah hati itu. Sikap rendah hati yang merupakan sebuah sikap mulia yang seharusnya dimiliki oleh para pejabat. Sebuah sikap elegan yang patut untuk diapresiasi.

Dalam realita, sikap rendah hati terkadang disalahpahami dengan rendah diri. Keduanya sama-sama merendah, tetapi sebenarnya berbeda arti. Yang satu merupakan sikap mulia, yang satu lagi sikap yang perlu dihindari.

Terkadang orang menganggap rendah hati itu sama dengan rendah diri. Padahal sikap rendah hati itu meninggikan diri, bukan justru merendahkan diri. Semakin rendah hati, semakin tinggi kehormatan diri.

Rendah hati itu sama dengan padi yang merunduk. Merunduk bukan berarti malu diri, tetapi merunduk menunjukkan kualitas diri. Bukankah semakin merunduk padi, semakin padi itu berisi?

Adakah Batasan Rendah Hati?

Timbul pertanyaan, apakah sikap rendah hati itu ada batasannya?

Sebenarnya, jika rendah hati dimaknai dengan benar, seharusnya tidak ada yang membatasinya. Namun, ada beberapa argumen yang mungkin bisa dianggap sebagai batasan sikap rendah hati.

Misalnya, ada argumen yang mengatakan bahwa batasan rendah hati adalah rendah diri. Maksudnya, kita boleh bersikap rendah hati, tetapi tidak boleh sampai merendahkan diri.

www.mirifica.net
www.mirifica.net

Menurut argumen ini, rendah hati berpotensi menjadikan seseorang rendah diri. Misalnya, karena ingin rendah hati, dalam pergaulan seseorang selalu mengalah. Sikap mengalah inilah yang terkadang bisa menjerumuskan seseorang pada rendah diri. 

Argumen yang lain, batasan rendah hati adalah ketidak mampuan melecutkan diri. Maksudnya, sikap rendah hati menghalanginya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Misalnya, jika ada seseorang pintar menggambar, lalu ia menolak mengikuti lomba menggambar karena tak ingin menyombongkan diri, maka sejatinya ia tidak sedang melakukan rendah hati.

Rendah hati tidak seharusnya dibatasi dengan sikap penolakan seperti ini. Lagi-lagi, hal ini tidak menunjukkan rendah hati, tetapi rendah diri.

Argumen terakhir, batasan rendah hati yang ada dalam berinteraksi. Misalnya, ketika kita berinteraksi dengan orang yang sombong, selalu ingin superior, dan meninggikan diri, maka tidak seharusnya kita terlalu merunduk dengan alasan merendahkan hati.

Apalagi, jika kesombongan orang tersebut semakin menjadi-jadi ketika orang-orang di sekitarnya justru semakin merunduk dihadapannya. Pada kondisi ini kita harus bisa menempatkan diri. Jangan sampai kita semakin tertindas ketika bergaul dengan tipe orang yang seperti ini.

Namun, hal ini tidak serta merta kita harus selalu menghilangkan rendah hati ketika berinteraksi dengan seseorang yang lebih tinggi kemampuan atau kedudukannya.

Seseorang yang tinggi kemampuan dan kedudukannya, tidak semuanya selalu menunjukkan kesombongan dan superioritasnya. Jika realitanya tidak, maka sudah selayaknya kita bisa menjaga sikap kita dan tahu diri dalam berinteraksi dengan mereka. Jangan sampai justru kita yang menyombongkan diri.

Sebuah Refleksi

Sejatinya, sikap rendah hati itu memang tidak memiliki batasan. Yang perlu kita pahami adalah bagaimana kita bisa menjaga keseimbangan sikap rendah hati dalam diri kita.

Rendah hati jangan dimaknai selalu mengalah, tidak mau melecutkan diri, atau hanya merunduk ketika berinteraksi dalam pergaulan. Adakalanya kita menunjukkan sikap rendah hati dengan menunjukkan kemampuan dan potensi diri yang kita miliki.

Tujuannya, bukan untuk menyombongkan diri, tetapi untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan sehingga kemaslahatan dalam kehidupan bisa tercapai. Sikap seperti inilah yang merepresentasikan sikap rendah hati yang sejati, sikap rendah hati yang seimbang.

Selain itu, seseorang yang rendah hati seharusnya tidak merasa dirinya rendah hati. Merasa diri rendah hati justru menunjukkan tanda adanya kesombongan dalam diri.

Alhasil, rendah hati adalah sikap mulia yang seharusnya dipahami dengan mendalam. Jangan sampai kita terjebak dalam kondisi yang salah sehingga salah memahami batasan-batasan yang mungkin kita pikirkan.

Oleh karenanya, diperlukan pemahaman yang mendalam bagaimana seharusnya kita bersikap dalam rangka menjaga keseimbangan sikap rendah hati dalam kehidupan. Tujuannya adalah agar kita tidak terjebak pada perasaan bahwa kita telah menjadi seseorang yang rendah hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun