Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rendah Hati, Adakah Batasannya?

26 Mei 2021   09:36 Diperbarui: 26 Mei 2021   18:16 1138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memberi bunga, tanda tetap rendah hati kepada orang lain. (sumber: pixabay.com/GLady)

www.mirifica.net
www.mirifica.net

Menurut argumen ini, rendah hati berpotensi menjadikan seseorang rendah diri. Misalnya, karena ingin rendah hati, dalam pergaulan seseorang selalu mengalah. Sikap mengalah inilah yang terkadang bisa menjerumuskan seseorang pada rendah diri. 

Argumen yang lain, batasan rendah hati adalah ketidak mampuan melecutkan diri. Maksudnya, sikap rendah hati menghalanginya untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Misalnya, jika ada seseorang pintar menggambar, lalu ia menolak mengikuti lomba menggambar karena tak ingin menyombongkan diri, maka sejatinya ia tidak sedang melakukan rendah hati.

Rendah hati tidak seharusnya dibatasi dengan sikap penolakan seperti ini. Lagi-lagi, hal ini tidak menunjukkan rendah hati, tetapi rendah diri.

Argumen terakhir, batasan rendah hati yang ada dalam berinteraksi. Misalnya, ketika kita berinteraksi dengan orang yang sombong, selalu ingin superior, dan meninggikan diri, maka tidak seharusnya kita terlalu merunduk dengan alasan merendahkan hati.

Apalagi, jika kesombongan orang tersebut semakin menjadi-jadi ketika orang-orang di sekitarnya justru semakin merunduk dihadapannya. Pada kondisi ini kita harus bisa menempatkan diri. Jangan sampai kita semakin tertindas ketika bergaul dengan tipe orang yang seperti ini.

Namun, hal ini tidak serta merta kita harus selalu menghilangkan rendah hati ketika berinteraksi dengan seseorang yang lebih tinggi kemampuan atau kedudukannya.

Seseorang yang tinggi kemampuan dan kedudukannya, tidak semuanya selalu menunjukkan kesombongan dan superioritasnya. Jika realitanya tidak, maka sudah selayaknya kita bisa menjaga sikap kita dan tahu diri dalam berinteraksi dengan mereka. Jangan sampai justru kita yang menyombongkan diri.

Sebuah Refleksi

Sejatinya, sikap rendah hati itu memang tidak memiliki batasan. Yang perlu kita pahami adalah bagaimana kita bisa menjaga keseimbangan sikap rendah hati dalam diri kita.

Rendah hati jangan dimaknai selalu mengalah, tidak mau melecutkan diri, atau hanya merunduk ketika berinteraksi dalam pergaulan. Adakalanya kita menunjukkan sikap rendah hati dengan menunjukkan kemampuan dan potensi diri yang kita miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun