Masalah lain adalah proses vaksinasi. Kita seolah dikejar mesin waktu yang menuntut vaksinasi dijalankan dalam waktu sesingkat mungkin. Namun apa daya, rasanya kita tak sanggup melakukannya.Â
Proses produksi, pengadaan, distribusi saja sudah memakan waktu yang cukup lama, ditambah lagi proses vaksinasi yang membutuhkan vaksinator yang juga terbatas jumlahnya.
Di negara kita sendiri, proses vaksinasi sudah dimulai sejak 13 Januari 2021 lalu. Dimulainya proses ditandai dengan disuntikkannya vaksin kepada Presiden Jokowi bersama dengan para perwakilan dari petugas kesehatan, tokoh agama, guru, buruh dan pedagang di istana negara.
Proses vaksinasi pun dimulai secara masif di seluruh wilayah Indonesia. Rencananya, vaksinasi akan dilaksanakan dalam 4 tahapan. Tahap 1 dan tahap 2 dilaksanakan pada Januari hingga April 2021, sedangkan tahap 3 dan tahap 4 dilaksanakan pada April 2021 hingga Maret 2022. Keempat tahapan vaksinasi itu dilaksanakan berdasarkan prioritas.Â
Saya sendiri sebagai tenaga pendidik sejatinya masuk ke dalam tahap 2 vaksinasi yang menyasar para pelayan publik dan kelompok masyarakat lanjut usia. Kini, saya mulai berharap-harap cemas menunggu saatnya di vaksinasi.Â
Banyak sudah kolega di daerah lain yang sudah mendapatkan haknya divaksinasi. Karena saya tinggal di daerah, saya cemas dan khawatir terkendala birokrasi yang terkadang lambat dan tidak terkontrol dengan baik.
Sejatinya, ada yang lebih mencemaskan diri saya selain permasalahan birokrasi. Saya lebih mencemaskan perihal akankah nantinya vaksin akan benar-benar menjadi fase penutup dari serial drama pandemi yang sudah berlangsung panjang dan berepisode ini?
Alhasil, setelah vaksinasi dilakukan, kita harus siap berdamai dengan keadaan. Bisa saja vaksin yang digadang sebagai fase penutup serial drama pandemi ini memiliki episode-episode tambahan untuk menuntaskan ceritanya.Â
Seberapa banyak dan panjang episode tambahan diperlukan akan sangat bergantung usaha dan doa kita untuk mengakhirinya, selebihnya kita serahkan kepada Tuhan yang berkuasa menentukan kapan cerita drama ini akan berakhir
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI