Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Mindset Siswa tentang Kesalahan

27 Desember 2020   21:26 Diperbarui: 27 Desember 2020   21:46 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belajar.(SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Intinya, untuk menghadapi tantangan, kesulitan, dan hambatan, siswa harus siap dan mau berubah. Jangan sampai justru semua itu menyebabkan sebuah ketakutan. Siswa seharusnya bisa merubah pola pikirnya dari pola pikir tetap ke pola pikir berkembang.  

Rasa takut bukanlah sesuatu yang tidak bisa diatasi. Siswa yang memiliki pola pikir berkembang akan mampu mengatasinya dengan baik. Caranya, dengan mengatur strategi yang tepat dan menggunakan semua sumber daya yang dimiliki.

Tentang Kesalahan

Jika kita perdalam, siswa yang memiliki pola pikir tetap dan mengatakan "tidak bisa," kemungkinan itu disebabkan oleh rasa takut yang ada di dalam dirinya, rasa takut untuk membuat kesalahan.

Padahal, membuat kesalahan adalah hal yang lumrah. Di zaman ini, tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini, semua orang tidak luput dari membuat kesalahan. 

Untuk memperjelas hal ini, ada baiknya guru memperdalam pengetahuannya mengenai bentuk-bentuk kesalahan yang mungkin dilakukan siswa. Harapannya, guru bisa mengambil pelajaran dan menjelaskannya kepada siswa sehingga mereka tidak takut lagi membuat kesalahan. 

Dilansir dari situs mindsetworks.com, ada empat tipe kesalahan (mistakes) yang mungkin dilakukan siswa.[3]

Pertama, stretch mistakes (kesalahan meregang). Kesalahan ini terjadi saat siswa bekerja untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki saat ini. 

Sebenarnya, siswa tidak merencanakan membuat kesalahan ataupun mencoba melakukan sesuatu yang salah, tetapi sebaliknya, siswa mencoba melakukan sesuatu yang melampaui apa yang sudah mereka bisa lakukan, jadi pastinya mereka akan melakukan beberapa kesalahan ketika melakukannya.

Kesalahan jenis ini bernilai positif. Jika siswa tidak pernah membuat kesalahan jenis ini, itu berarti siswa tidak pernah benar-benar menantang diri untuk mempelajari pengetahuan atau keterampilan baru.

Kedua, aha-moment mistakes (kesalahan momen aha). Ini juga termasuk kedalam Jenis kesalahan positif. Namun kesalahan jenis ini biasanya tidak dapat diprediksi. 

Kesalahan ini terjadi ketika siswa mengetahui apa yang ingin mereka lakukan, tetapi kemudian menyadari bahwa itu adalah kesalahan untuk melakukannya karena beberapa pengetahuan yang kurang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun