Mohon tunggu...
Ardi Bagus Prasetyo
Ardi Bagus Prasetyo Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan

Seorang Pengajar dan Penulis lepas yang lulus dari kampung Long Iram Kabupaten Kutai Barat. Gamers, Pendidikan, Sepakbola, Sastra, dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memahami Esensi Pembelajaran yang Selaras dengan Kebutuhan Siswa

24 Maret 2024   21:00 Diperbarui: 24 Maret 2024   21:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.detik.com/bali/berita/d-6578574/strategi-pembelajaran-pengertian-macam-macam-dan-contohnya)

Pembelajaran paradigma baru mengacu pada pendekatan yang berorientasi pada pengembangan keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan komunikasi, sejalan dengan tuntutan zaman yang terus berubah. Esensi dari pembelajaran ini terletak pada pemahaman bahwa pendidikan tidak sekadar tentang menghafal fakta atau informasi, tetapi lebih pada proses pembangunan kemampuan siswa untuk beradaptasi, berinovasi, dan memecahkan masalah dalam berbagai konteks kehidupan.

Kurikulum Merdeka mewakili perubahan fundamental dalam pendidikan, yang menekankan pada pemberian kebebasan kepada sekolah dan guru untuk merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan lokal, kebudayaan, dan potensi siswa. Esensinya adalah memberikan ruang lebih besar bagi kreativitas guru dalam memilih metode pengajaran, materi pembelajaran, dan penilaian yang relevan dengan konteks siswa dan masyarakat tempat mereka belajar.

Kedua konsep ini, pembelajaran paradigma baru dan Kurikulum Merdeka, saling melengkapi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan individualitas siswa, meningkatkan daya saing global, dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berdaya saing. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa dapat berkembang menjadi individu yang mandiri, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Salah satu konsep yang layak untuk dibahas terkait aspek esensial dari penerapan kurikulum merdeka yakni mengenal tentang konsep pembelajaran yang selaras dengan kebutuhan siswa. Pembelajaran selaras dengan kebutuhan siswa lebih dikenal sebagai pendekatan berbasis siswa. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap siswa memiliki keunikan, kebutuhan, minat, dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, fokusnya adalah memahami dan memenuhi kebutuhan individual siswa dalam proses pembelajaran.

Beberapa prinsip utama dari pendekatan berbasis siswa meliputi:

Diferensiasi: Guru merancang pengalaman belajar yang berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan yang beragam dari siswa. Ini bisa meliputi penggunaan berbagai strategi pengajaran, materi pembelajaran yang disesuaikan, dan penilaian yang beragam.

Kolaborasi: Mendorong kerja sama antara siswa, guru, dan bahkan orang tua untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung. Kolaborasi ini memungkinkan pertukaran ide, dukungan antar-sesama, dan pemecahan masalah bersama.

Pembelajaran berpusat pada siswa: Proses pembelajaran dirancang untuk memungkinkan siswa aktif terlibat dalam proses pembelajaran mereka sendiri. Guru berperan sebagai fasilitator yang membimbing dan mendukung siswa dalam eksplorasi, refleksi, dan pembangunan pengetahuan mereka sendiri.

Pengakuan akan keberagaman: Menghargai dan memanfaatkan keberagaman dalam kelas sebagai sumber pembelajaran yang kaya. Guru mengakui perbedaan budaya, latar belakang, kepercayaan, dan kemampuan siswa, serta memastikan bahwa semua siswa merasa dihargai dan termotivasi.

Penyesuaian kurikulum: Merancang kurikulum yang fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Ini mencakup memilih materi pembelajaran yang relevan, mengintegrasikan minat dan pengalaman siswa ke dalam pembelajaran, serta memberikan tantangan yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun