Mohon tunggu...
Mahir Martin
Mahir Martin Mohon Tunggu... Guru - Guru, Aktivis dan Pemerhati Pendidikan

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Gemuk", Gerakan Musyawarah Keluarga

29 Juni 2020   11:41 Diperbarui: 29 Juni 2020   15:49 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tangkapan layar teaser Keluarga Cemara (YouTube; Visinema Pictures) via kompas.com

Tetapi yang lebih penting lagi adalah adanya supporting system internal dari dalam keluarga inti itu sendiri. Ini yang sering terlupakan. 

GEMUK jangan dimaknai dengan obrolan santai antar anggota keluarga di ruang keluarga atau di ruang makan. Atau mungkin saja kita mengartikannya dengan obrolan ringan menjelang tidur antara suami dan istri di dalam kamar.

Ya, itu semua juga penting, dan saya yakin hampir semua kita melakukannya. Tetapi, apakah semua anggota keluarga bisa melakukannya? tentu sulit, banyak sekali keterbatasannya.

Lalu, bagaimana GEMUK bisa direalisasikan? 

GEMUK bisa direalisasikan dengan membentuk musyawarah yang lebih serius dan terstruktur. Musyawarah yang terjadwal secara rutin setiap minggunya. 

Musyawarah yang akan menghasilkan sebuah keputusan yang bisa diterima oleh semua anggota keluarga.

Yang harus dilakukan pertama adalah menentukan waktu yang tepat dimana semua anggota keluarga bisa menghadirinya. Semua anggota keluarga harus berkomitmen, bahwa waktu yang dipilih adalah waktu yang harus diprioritaskan dan tidak boleh terlewatkan atau diganti dengan kegiatan yang lain.

Ilustrasi keluarga | via biz.kompas.com
Ilustrasi keluarga | via biz.kompas.com
Kepala keluarga akan memimpin musyawarah ini. Semua hal bisa dibahas di rapat ini. Hal-hal sepele, seperti pembagian tugas membersihkan rumah, tata barang di rumah bisa menjadi topik bahasan. Atau bisa juga hal-hal yang lebih serius, seperti misalnya rencana pendidikan anggota keluarga ataupun acara syukuran keluarga.

Setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan untuk menyampaikan pemikirannya pada musyawarah ini. Peran orang tua atau yang dituakan sangat penting untuk mengarahkan pembahasan. Sehingga pembahasan topik akan lebih logis dan realistis.

Untuk anggota keluarga yang masih anak-anak, musyawarah ini bisa menjadi wadah pembelajaran untuk mereka. Bahkan mungkin teknik musyawarah ini bisa dijadikan teknik yang efektif untuk memberikan penjelasan kepada anak-anak mengenai hal-hal yang sulit dijelaskan oleh orang tua. Dengan adanya musyawarah ini, anak akan merasa lebih dihargai sebagai bagian dari keluarga yang diperhatikan pendapatnya.

Bagi sebagian kita, mungkin GEMUK terlihat suatu hal yang berlebihan dan tidak perlu. Tetapi, tidak ada salahnya jika ini dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk membangun supporting system, membangun rasa saling memahami antar anggota keluarga sehingga tujuan membangun keharmonisan keluarga bisa tercapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun