Mohon tunggu...
Mahir Riyadl
Mahir Riyadl Mohon Tunggu... Penulis di Mading Romansa

Adalah penulis biasa, suka mengamati hal yang ramai dibicarakan, dan membuatnya menjadi sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenapa Perubahan Membuatmu Kesepian? Ini Jawaban dari Agusleo Halim

17 Juni 2025   15:12 Diperbarui: 17 Juni 2025   15:12 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Ilustrasi ChatGpt

Perubahan sering kali dielu-elukan sebagai jalan menuju kesuksesan. Tapi ada sisi lain yang jarang dibicarakan: rasa sepi, terasing, dan tidak dianggap siapa-siapa. Inilah yang disebut oleh Agusleo Halim dalam videonya sebagai "titik tengah".

Dalam videonya yang berjudul "Cara Lebih Pintar dari 99% Manusia di Bawah 15 Menit", Agusleo Halim mengangkat satu fase penting dalam proses bertumbuh: zona antara lingkaran lama dan lingkaran baru.

#1. Perubahan Itu Nyata Saat Kamu Ditinggalin

Agusleo menjelaskan, ketika seseorang mulai membentuk rutinitas dan sistem baru yang berbeda dari kehidupan lamanya, dia akan keluar dari lingkaran sosial sebelumnya.

"Lingkaran lama akan bilang, 'Kok dia beda, berubah ya sekarang?' Sementara lingkaran baru belum mengenal kamu dan bilang, 'Dia siapa sih?'" -- Agusleo Halim

Kamu berada di zona yang tidak diakui siapa pun. Dan di sinilah mental diuji.

#2. Zona Tengah Itu Sepi dan Tidak Nyaman

Zona tengah ini sunyi, membingungkan, dan kadang menyakitkan. Kamu tidak lagi cocok dengan kebiasaan lama, tapi juga belum diterima di lingkungan baru.

"Kesepian di titik ini ampun-ampunan," ujar Agusleo.

Banyak orang gagal bertumbuh karena menyerah di titik ini. Mereka kembali ke lingkaran lama karena di sana merasa "dianggap", meski kehidupan mereka tidak berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun