KEENAM, menguji menarik tidaknya tulisan
Ketika kamu sedang mem-branding diri di media sosial, jangan asal posting. Namun, kamu harus riset. Tulisan seperti apa yang disukai oleh followers-mu. Jadi, untuk awal-awal, saya sarankan untuk mencoba berbagai tema microblog.Â
Nanti, kamu bisa melihat. Ada berapa yang save posting-an kamu, ada yang berapa yang share, dan ada berapa yang like. Itu akan menjadi bahan pertimbanganmu untuk konten microblog berikutnya.
Begitu pun dengan buku, kamu harus riset. Apakah bukumu yang sebelumnya laku atau tidak. Kalau memang laku, mungkin kamu bisa buat buku berikutnya dengan tema yang sama tapi dengan topik yang berbeda.Â
Kalau bukunya tidak laku, mungkin tema itu memang sedang tidak diminati oleh followers-mu dan masyarakat. Kenapa ini harus dilakukan?Â
Agar namamu cepat naik, namamu cepat dikenal, followers-mu banyak, maka tarik orang dulu dan buang idealismemu dulu, ikuti pasar dulu. Kalau sudah terkenal dan tulisanmu banyak yang suka, silakan kalau mau memunculkan idealismemu dalam tulisan.
TERAKHIR, buat tulisan yang kamu sendiri pernah mengalaminya
Terakhir, coba buat tulisan yang kamu sendiri pernah mengalami hal tersebut.Â
Saya yakin, kamu akan mengalir dalam membuatnya. Kenapa? Karena kamu sudah tahu rasanya, kamu pernah mengalaminya, dan kamu tahu sesakit apa.Â
Sehingga, kamu bisa mengeluarkan semua perasaan itu menjadi sebuah tulisan. Semoga dengan itu, kamu bisa membius pembaca dengan tulisanmu.
Ada tujuh tips yang saya sampaikan. Semoga tips di atas bisa membantumu dalam membuat tulisan yang lebih berkualitas lagi.Â