Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadan di Tengah Pandemi, Mau Seperti Tahun Lalu Lagi?

14 April 2021   09:56 Diperbarui: 14 April 2021   10:21 877
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ini sudah yang kedua kalinya kita merasakan ramadan dengan kondisi yang bisa dibilang, "spesial." Sudah dua kali ramadan kita ditemani virus yang terus menyebar mencari mangsanya tanpa henti. Tapi, apa boleh di kata. Mulai virus itu muncul, kita harus belajar bagaimana beradaptasi dan menyesuaikan diri agar bisa hidup berdampingan dengan "mereka."

Kalau boleh cerita, ramadan tahun lalu saya yakin kalian merasakan apa yang juga saya rasakan. Ramadan tahun lalu itu sangat-sangat tidak berasa. Semua orang sedang dilanda kepanikkan karena virus corona. Ya, saat itu masih awal-awal virus corona masuk ke negara kita. Sehingga, banyak orang yang benar-benar mengurangi aktivitasnya, tidak berkerumun, dan benar-benar memproteksi diri.

Apalagi saat itu ramadan. Bulan yang memang, kalau tidak berkerumun itu, rasanya tidak afdhol. Kita selalu mengagendakan buka puasa bersama,  halal bi halal, kumpul keluarga, dan sebagainya. Akhirnya, karena pandemi yang melanda, tahun lalu kita sulit untuk merasakan bagaimana bisa menikmati ramadan seperti biasanya.

Terlebih, entah saya saja atau yang lain juga merasakannya. Saya merasa ramadan tahun kemarin terlalu cepat. Entahlah ... waktu seakan cepat bergulir dan tak terasa sudah lebaran saja. Itu pun, salat ied diminta untuk dilaksanakan di rumah masing-masing bersama keluarga. Karena saat itu, wilayah saya pun sudah masuk ke dalam zona merah.

Walau ini sudah akhir zaman, dan "waktu yang cepat bergulir" adalah salah satu tanda dekatnya kita dengan datangnya kiamat, tapi sejujurnya ... ramadan tahun kemarin adalah ramadan tercepat yang saya rasakan seumur hidup.

Ramadan yang biasanya saya dan teman-teman mengurus agenda ramadan, pesantren kilat, bagi-bagi takjil, jualan makanan untuk berbuka, buka puasa SD, SMP, SMA, kuliah, kantor, sahur on the road, dan agenda lain. Tapi semua itu akhirnya ter-cancel dan dialihkan pada agenda yang hanya bisa dilaksanakan secara online.

Lebih parahnya lagi. Banyak yang sudah lelah dengan kondisi Indonesia bulan Mei lalu, akhirnya menjalani ramadannya juga kurang semangat. Alhasil, saya yakin banyak teman-teman yang target ramadannya tidak tercapai atau mungkin targetnya tercapai tapi sudah dikurangi tidak seperti saat ramadan tanpa corona.

Hal yang menjadi pertanyaan adalah, "Apakah ramadan tahun ini kita akan mengalami kondisi yang sama seperti tahun lalu?"

PERTAMA, TIDAK PERLU KHAWATIR

Kita kembali ke mindset. Kondisi Indonesia pada ramadan tahun ini, jauh lebih baik dibanding ramadan tahun lalu. Mungkin banyak orang yang sudah tidak mau lagi update berita tentang corona. Namun, saya termasuk orang yang sebaliknya. Saya selalu update bagaimana jumlah yang positif di negara kita, dan sebagainya.

Satu hal yang harus kalian tahu. Sekarang, rata-rata jumlah pasien yang sembuh sudah lebih besar dibanding dengan jumlah pasien yang positif. Bahkan kasus aktifnya terus berkurang dari hari ke hari. So, di masa depan Insyaallah Indonesia akan "tervaksin" dengan corona.

Jadi, kamu tidak perlu khawatir. Mumpung masih awal ramadan. Segera buat target ibadah sebanyak dan serapih mungkin. Jalankan yang memang bisa kamu jalankan sesuai dengan kondisi lingkungan rumah kamu. Fokus saja pada target ramadan kamu sekarang. Masalah protokol, itu bisa disiasati sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada.

KEDUA, LIHAT KONDISI LINGKUNGAN

Mungkin, kamu sudah tidak sabar untuk menjalankan agenda ramadan seperti buka puasa bersama, bagi-bagi takjil di stasiun, lampu merah, halte, atau mungkin kamu termasuk orang yang aktif membuat agenda-agenda ramadan untuk masyarakat sekitar.

Silakan jalankan itu semua, kalau memang kondisi lingkunganmu sudah bisa menerima berkumpul dengan protokol kesehatan. Jadi, lihat kondisi lingkungan kamu dulu ya. Kalau memang peraturannya masih tidak boleh berkerumun, maka jangan berkerumun dulu. Silakan jalankan agenda yang memang bisa dilakukan tanpa berkerumun.

Tapi kalau memang sudah boleh berkerumun dengan jarak tertentu dan protokol kesehatan yang ketat, nah itu silakan jalankan. Hal yang terpenting adalah jangan sampai lupa diri bahwa corona ini masih ada. Jadi, ketika berkumpul bersama teman ketika buka puasa bersama, jangan sampai lupa dengan protokol kesehatan ya.

KETIGA, BERBAHAGIALAH

Mungkin, tahun kemarin kita tidak bisa melaksanakan salat ied di masjid. Karena kondisi Indonesia yang masih awal-awal darurat corona. Tapi, sekarang kita sudah bisa salat di masjid. Walau diberikan jarak tertentu, setidaknya, bagi kamu-kamu semua yang sudah rindu dengan rumah Allah, inilah saatnya kamu berbahagia dan bisa bertamu ke rumah Allah setiap azan memanggil. Insyaallah, kalau kondisi Indonesia terus membaik seperti ini, salat ied kita tahun ini, bisa sama-sama di masjid. Bahkan salat tarawih pun sekarang sudah bisa dilaksanakan di masjid. Walau masih dengan protokol kesehatan yang ketat. Tapi itu sebuah kemajuan.

KEEMPAT, MANFAATKAN PELUANG YANG ADA

Tahun depan kita belum tentu masih hidup, jadi anggaplah ini ramadan terakhir bagi kita. Umur tidak ada yang tahu. Jadi, sebaik-baiknya manusia adalah yang memanfaatkan momen yang ada dengan maksimal. Ibaratnya begini, kalau kamu dikasih tahu sama Malaikat Izrail kalau umurmu tinggal seminggu lagi, apa yang akan kamu lakukan? Pasti beribadah sehari penuh, terus-terusan, tanpa henti, dan memanfaatkan setiap waktu yang ada untuk kebaikan, betul begitu? Nah, sekarang anggap saja ramadan seperti itu. Anggap ini adalah ramadan terakhir bagi kita. Sehingga, kita akan selalu memanfaatkan setiap momen yang ada untuk kebaikan.

Sudah punya target apa saja di Bulan Ramadan kali ini?

Sampai saat ini, apakah target sudah ada yang terlewat?

Kalau kamu belum bisa menjawab dua pertanyaan di atas, itu berarti kamu masih menyepelekan waktu. Kamu masih belum memanfaatkan bulan suci ini untuk memperbaiki diri dan meraih pundi pahala.

Yuk, mumpung masih awal ramadan, saatnya rapatkan barisan, dan tingkatkan amalan. Semoga apa menjadi targetmu di Bulan Ramadan tahun ini, bisa tercapai. Aamiin.

Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun