Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Naskah Kamu Ditolak Penerbit? Jangan Sedih Dulu, Saya Ada Solusi!

4 Maret 2021   15:41 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:10 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, penulisnya rajin promosi

Dan lagi, ketika saya ke toko buku, banyak pula buku-buku yang menurut saya isinya bagus banget, inovatif, dan kreatif. Tapi kenapa tidak best seller? Dari sana saya bisa ambil kesimpulan lagi bahwa, buku tersebut tidak best seller karena beberapa kemungkinan,

Pertama, marketing-nya kurang bagus

Kedua, penulisnya tidak terkenal

Ketiga, penulisnya malas promosi secara berkala

KAMU LIHAT KAN?! Penyebab suatu karya laku atau tidak, bukan bergantung pada penerbit mayor atau pun indie. Mau karya kita terbit secara indie atau pun mayor sebenarnya sama saja. Karena tergantung bagaimana marketing-nya. Bedanya, kalau di penerbit mayor, buku kita ada di toko buku dan kita tidak mengeluarkan biaya, itu saja spesialnya.

Jadi, kalau kamu punya tujuan naskahmu tembus secara mayor, tak masalah. Its ok. Itu bagus. Karena saya pun sampai sekarang masih menjadikan penerbit mayor sebagai salah satu tujuan. Karena ketika buku ada di toko buku, itu lebih memudahkan pembaca mencari dan membeli bukunya. Tapi jangan jadikan penerbit mayor sebagai tujuan utama. Karena banyak sekali jalan untuk melariskan karya kita. Tembus penerbit mayor hanya seperintil dari banyaknya cara. 

Kemudian, jika naskahmu sudah di-ACC atau diterima oleh penerbit mayor, jangan senang dulu. Perjuanganmu belum selesai! Karyamu belum tentu laku! Kamu masih harus bekerja dan belajar bagaimana marketing yang bagus untuk mempromosikan karyamu ke pasar ketika sudah terbit dan ada di toko buku.

Nah, itu mindset pertama.

MINDSET KEDUA yang ingin saya sampaikan adalah ditolak penerbit mayor bukan berarti naskah kita jelek. Ya, saya sudah katakan di atas, sampai sekarang saya sudah ditolak lebih dari 20 penerbit mayor. Bukan karena jelek, tapi ada alasan lain. Karena ini hanya masalah selera editor dan bagian marketing di penerbit.

Walau tak dipungkiri ya, ketika naskah kamu ditolak, mungkin karena memang naskah kamu itu kurang bagus. Entah ceritanya yang basi, mainstream, tulisannya yang kaku, amburadul, dan sebagainya. Akhirnya editor malas bacanya dan ditolak sama penerbit. Tapi, bukan hanya itu. Jadi, kamu jangan sedih dulu kalau ditolak. Karena bisa saja alasannya,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun