Mohon tunggu...
Mahestha Rastha A
Mahestha Rastha A Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Naskah Kamu Ditolak Penerbit? Jangan Sedih Dulu, Saya Ada Solusi!

4 Maret 2021   15:41 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:10 1678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepertinya saya cocok sekali membuat tulisan  ini. Walau sebagian besar buku saya sudah diterbitkan penerbit besar (penerbit mayor), tapi sejujurnya ... sampai sekarang pun saya masih ditolak oleh penerbit mayor. Kalau saya hitung sejak pertama kali saya memulai menulis (tahun 2017), alhamdulillah sudah 28 penerbit mayor menolak saya, hehe.

Awalnya memang saya drop. Apakah tulisan saya sejelek itu hingga ditolak terus oleh penerbit. Tapi, semakin ke sini saya semakin sadar bahwa tidak semua naskah yang ditolak oleh penerbit itu karena jelek, tapi ada alasan lain yang akan saya informasikan ke kamu semua. Semoga setelah membaca tulisan ini, kamu punya mindset yang lebih positif terhadap hasil karya yang sudah kamu miliki sekarang. 

Di sini saya akan coba memberikan empat mindset ke teman-teman semua agar tidak terlalu fokus pada "Bagaimana agar naskah saya bisa tembus penerbit mayor." 

MINDSET PERTAMA yang ingin saya garisbawahi adalah tembus penerbit mayor hanya salah satu jalan dalam menulis.

Sekalipun buku kamu tembus penerbit mayor (penerbit besar), jangan bahagia dulu. Buku kamu belum tentu laku. Banyak loh buku-buku di toko buku yang tidak laku dan akhirnya masuk ke gudang. Bahkan biasanya, buku-buku terbitan penerbit besar, tidak akan dicetak ulang lagi jika dalam jangka waktu satu tahun tidak habis di toko buku. Akhirnya, di masa depan buku kamu akan sulit dicari. Karena hanya dicetak 1500-2000 eksemplar saja.

Sebaliknya, banyak buku-buku yang diterbitkan oleh penerbit indie, tapi laku di pasar. Loh kok bisa? Karena ini bukan tentang apa nama dan jenis penerbitnya, tapi tentang bagaimana memasarkan buku kita di pasar.

Buku bagus, kalau marketing-nya jelek, buku itu akan sulit untuk laku di pasar. Paling, faktor luck saja jika ada pembeli yang ingin membeli bukunya yang tak sengaja melihat di rak buku. Dan buku biasa, kalau marketing-nya bagus, itu punya peluang best seller. Saya termasuk penulis yang sering ke toko buku. Di sana banyak sekali buku best seller yang kalau saya lihat isinya, sebenarnya biasa saja dan tidak ada yang spesial. Dari sana saya bisa ambil kesimpulan bahwa, buku tersebut bisa best seller karena beberapa kemungkinan,

Pertama, marketing-nya bagus

Kedua, penulisnya sudah terkenal

Ketiga, penulisnya selebram

Keempat, naskahnya dari wattpad atau di platform lain sudah dibaca berjuta viewers.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun