Aku bukan pecinta rahasiamu
Yang bersembunyi di balik tirai seolah tak mengenalmu
Yang mengunci rapat bibir dengan jeruji besi
Agar tak lepas kata tuk memuji
Aku bukanlah pula seekor kura-kura
Yang bersembunyi di bawah tempurung karena malu
Ataupun seekor buaya muara
Yang berlagak tak peduli namun siap tuk memangsamu
Aku adalah pemetik bunga penuh duri
Yang rela persembahkannya untukmu dengan darah di jari jemari
Aku serupa petani penggarap ladang di kaki bukit
Yang tak lelah taburkan benih cinta di hamparan hatimu yang dulu sakit
Aku bukan pencinta rahasiamu
Pada ranum kelopak bibirmu nan laksana merah ceri
Aku bukan pencinta rahasiamu
Pada putih wajahmu nan seindah bidadari suci
Tak pandai pula aku merayu
Pada makhluk cantik sempurna berlekuk tubuh penuh syahdu
Tapi aku memang bukanlah pencinta rahasiamu
Maukah kau jadi kekasihku..
Tangerang, Oktober 2020
Mahendra Paripurna