Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Bukan Pencinta Rahasiamu

16 Oktober 2020   10:16 Diperbarui: 16 Oktober 2020   10:35 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bukan pecinta rahasiamu
Yang bersembunyi di balik tirai seolah tak mengenalmu
Yang mengunci rapat bibir dengan jeruji besi
Agar tak lepas kata tuk memuji

Aku bukanlah pula seekor kura-kura
Yang bersembunyi di bawah tempurung karena malu
Ataupun seekor buaya muara
Yang berlagak tak peduli namun siap tuk memangsamu

Aku adalah pemetik bunga penuh duri
Yang rela persembahkannya untukmu dengan darah di jari jemari
Aku serupa petani penggarap ladang di kaki bukit
Yang tak lelah taburkan benih cinta di hamparan hatimu yang dulu sakit

Aku bukan pencinta rahasiamu
Pada ranum kelopak bibirmu nan laksana merah ceri
Aku bukan pencinta rahasiamu
Pada putih wajahmu nan seindah bidadari suci

Tak pandai pula aku merayu
Pada makhluk cantik sempurna berlekuk tubuh penuh syahdu
Tapi aku memang bukanlah pencinta rahasiamu


Maukah kau jadi kekasihku..

Tangerang, Oktober 2020
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun