Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

6 Alasan untuk Tidak Menunda Memiliki Rumah Hunian Bersama BTN

14 Februari 2019   12:03 Diperbarui: 14 Februari 2019   12:13 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrasi akad kredit (antaranews.com)

Dokpri
Dokpri

Pihak developer ternyata bekerja sama dengan beberapa bank rekanan. Dari tabel simulasi kredit yang diberikan saya memilih menggunakan KPR BTN yang lebih terpercaya dan sudah lama berkecimpung di pembiayaan kredit perumahan.

Terbukti dalam acara IPEX 2019 yang baru saja digelar dengan sponsor utama dari Bank BTN ternyata berhasil mengumpulkan total pengembang yang berpartisipasi berjumlah 167 pengembang yang terdiri dari 116 pengembang KPR Non Subsidi dan 51 pengembang KPR Subsidi. Ini salah satu bukti pesona BTN yang masih memukau para pengembang dan peminat KPR.

Karena saat itu lokasi rumah yang saya pilih masih dalam proses pengurukan yang memakan waktu cukup lama saya diminta membayar uang booking fee dengan DP yang dapat dicicil sampai waktunya akad kredit nanti. DP saat itu kurang lebih sebesar 12 juta Rupiah lumayan ringan untuk pekerja seperti saya apalagi masih bisa dicicil sampai akad nanti. Untuk saat ini BTN malah memberikan syarat uang muka yang lebih terjangkau lagi yaitu hanya sebesar 1 persen.

Suku Bunga KPR yang Kompetitif

Begitu saya selesai membayar dan pulang. Langsung saya kabarkan ibu saya dan juga kedua orang mertua saya yang ada di wilayah Jawa Tengah bahwa saya sudah membeli rumah walaupun saat itu statusnya masih indent.

Ekspresi bahagia dan bangga yang terpancar dari raut wajah mereka sangat sulit dilukiskan. Hingga membuat saya dan istri sangat suka cita sudah dapat membagikan kebahagian itu kepada mereka.

Ternyata pengurukan hingga pembangunan rumah tersebut membutuhkan waktu lama. Di sela waktu tersebut saya sempat pindah tempat tinggal lumayan jauh dari ibu untuk mendekatkan ke tempat kerja di wilayah Pulo Gadung Jakarta Timur dengan mengontrak rumah 'sangat sederhana' dimana kamar mandinya saja gabung untuk tiga rumah. Untuk air pun masih menggunakan pompa tangan. Tujuannya selain merasakan tinggal di rumah kontrakan yang serba sempit sekaligus agar rumah keluarga yang sebelumnya saya tinggali tersebut dapat difungsikan kembali sebagai rumah kontrakan sehingga dapat menghasilkan uang kembali untuk tambahan kebutuhan ibu.

Sewaktu masih tinggal di rumah kontrakan (dokpri)
Sewaktu masih tinggal di rumah kontrakan (dokpri)
Kebetulan saat itu saya juga sudah memiliki seorang putri yang ikut diboyong ke rumah kontrakan. Isteri semenjak anak saya lahir, juga keluar kerja jadi bisa lebih fokus mengurus rumah tangga.

Di tahun 2008 atau setelah menunggu selama tiga tahun akhirnya saya mendapat info bahwa rumah sudah bisa dilakukan akad kredit dan diminta menyelesaikan administrasi dan kekurangan uang muka.

Di waktu yang ditentukan kami melakukan akad kredit dengan BTN di wilayah Palmerah. Suku bunga yang ditawarkan cukup kompetitif dibanding bank lain. Karena bukan rumah subsidi jadi nilai cicilannya bisa flat sampai lunas.

Kalau untuk saat ini, BTN malah menawarkan fasilitas yang lebih enak lagi. Fixed 1 tahun KPR normal 8,25 persen. Selain itu konsumen juga bebas biaya provisi, bebas biaya administrasi, bebas pengendapan dana dan diskon asuransi jiwa sebesar 20 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun