Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghargai dan Menghormati Rumput

3 Februari 2018   01:43 Diperbarui: 3 Februari 2018   12:56 1728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makhluk "rendahan" tersebut kelihatannya sepele. Saking sepelenya, kita tidak pernah peduli kepadanya ketika kaki atau sepatu menginjak kotoran. Tanpa banyak pikiran, kita menggaruk-garukkan telapak kaki, sandal atau sepatu untuk menghilangkan kotoran. Rumput adalah alat kebersihan.

Rumput tidak pernah protes diperlakukan demikian. Mereka hanya diam dan menyerah, menerima apa pun yang kita lakukan. Mau diinjak silakan, mau dicabut silakan, mau diarit silakan, mau dibakar sekalipun silakan.

Sifat dan tabiat rumput yang lemah demikian, tidak serta merta membuatnya terhina selamanya. Justru mereka menjadi sesuatu yang bisa membuat makhluk lain yang lebih besar bisa hidup tidak kelaparan.

Sapi, kambing, kuda, jerapah sampai gajah sekalipun sebagai makhluk paling besar di dunia yang masih ada, membutuhkan makanan berupa rumput hijau. Tanpa ada rumput, semua makhluk tadi akan mati kelaparan. Maka Rumput adalah kehidupan bagi hewan.

Manusia juga membutuhkan para rumput. Ketika manusia membangun rumah, rumput dijadikan sebagai hiasan taman di depannya. Bahkan rumput itu diangkat dan dimasukkan pot agar kelihatan menarik dan memesona di mata manusia lain yang melihatnya. Maka rumput adalah keindahan bagi manusia.

Manusia lain yang ada kaitannya dengan jual beli rumput, juga mengambil manfaat dari rumput tersebut. Di tempat-tempat penjualan bunga, banyak orang menjual rumput untuk keperluan pembuatan taman. Maka rumput adalah aset ekonomi bagi manusia.


Pernah mendengar rumput Fatimah? Sejenis rumput keturunan dari tanah Arab yang dipercayai berfungsi untuk memudahkan seorang ibu yang mau melahirkan. Khasiat air rendaman rumput itu oleh sebagian orang diyakini bisa melancarkan bayi keluar dari kandungan ibunya ketika saat melahirkan. Rumput adalah dokter melahirkan.

Di dalam tradisi pengobatan herbal pun rumput berperan penting. Banyak sekali rumput-rumput yang bisa digunakan untuk pengobatan. Beberapa penyakit bisa disembuhkan hanya dengan menggerus dan merebus rumput untuk diminum airnya. Maka rumput adalah obat.

Ternyata, makhluk "rendahan" itu sangat mulia dan berguna; mulia dan berguna bagi hewan dan bagi manusia. Kemuliaan yang tidak dapat ditangkap jika hanya melihat tampilannya dan posisi kehidupannya yang di bawah.

Lebih mengagumkan lagi, rumput juga bisa menjadi ilmuwan dan profesor terhormat yang pandai berdansa tempat manusia bertanya. Profesor yang jadi rujukan Ebiet G. Ade dalam lagunya: "tanyakan pada rumput yang bergoyang". Maka "kaum rumput" pun layak dihargai dan dihormati.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun