Tiba-tiba, potongan ingatan merampas kesadaran dan kenyataan.
Kemarin, aku dihadang harimau putih. Kehilangan kendali setir, mobil terjun ke jurang. Aku mati---dada terluka oleh dahan runcing pohon tua.
Aaaa... Aku melihat Ibu tak bergerak, air matanya membersihkan kolam hitam di kebun belakang rumah.
Sakit jiwa, Dewi. Hobimu bercinta dengan mayat di kubur setiap tanggal ganjil makin bersinar terang.
Hanya...
Aku sudah jadi mayat, tapi aku masih menyaksikan. Dan Dewi... ia menikmati sisa denyut dagingku.
***
Musik Referensi:
Untuk membangun mood lebih dalam dan menyatu dengan cerpen ini, silahkan Kompasianer dengarkan lagu di bawahÂ
Saat berkendara. Rasakan sendiri, kemesraan-kehororan yang personal dari Radit dan Dewi.