Kompasiana - Ada satu momen yang sampai sekarang masih bikin saya ketawa geli setiap mengingatnya, meski waktu itu rasanya lebih banyak kaget dan kesal.
Saya adalah salah satu pria penghuni kawasan pedesaan di Jawa Barat. Mengendarai motor tua dengan kecepatan 135 km/jam bagi saya bukan hal luar biasa, melainkan minimal. Namun, kejadian sepele di siang bolong mengubah perjalanan saya jadi penuh drama.
Saat matahari terik membakar aspal, ban motor tua saya melindas jalanan yang panas dan berkilau. Tiba-tiba, dari jarak tak lebih dari 10 meter, seorang pria berusia sekitar 40 tahun dengan penuh semangat menyiram jalan... bukan dengan air biasa, melainkan air selokan!
Duarrr! Seketika baju putih dan rambut pomed saya tersambar guyuran air kotor itu. Motor saya oleng, hati saya kaget, dan rencana menjemput teman perempuan saya---namanya Ika langsung buyar.
Dari pengalaman itu, saya sadar ada dampak negatif serius dari kebiasaan menyiram jalan dengan air selokan. Berikut di antaranya:
1. Menambah Biaya Cuci Motor
Saya bukan tipe pemuda manja; motor saya biasanya saya cuci sendiri. Tapi begitu kena guyuran air selokan, saya angkat tangan. Air ini bukan sekadar basah, tapi hasil campuran limbah domestik warga. Bau dan lengketnya beda kelas dibanding air hujan. Alhasil, terpaksa saya bawa ke steam motor dan dompet ikut terkuras.
2. Membuang Waktu saat Menegur
Biasanya pelaku adalah bapak-bapak atau ibu-ibu paruh baya. Begitu ditegur, alasannya panjang kali lebar mulai dari menyejukkan suasana hingga mengurangi debu. Jadi selain motor yang kotor, saya juga kehilangan waktu berdebat di jalanan.
3. Berpotensi Menyebabkan Kecelakaan
Aspal yang diguyur air selokan bercampur lumpur akan jadi licin. Bayangkan pengendara dengan ban gundul atau rem seadanya, pasti rawan tergelincir. Kejadian saya masih mending hanya baju dan rambut yang kena. Bisa saja ada pengendara lain yang jatuh atau tertabrak.
Terlepas dari itu, saya mengerti memang ada kawasan yang gersang dan penuh debu akibat aktivitas truk pengangkut tanah. Namun tetap, air selokan bukan solusi.
Pemerintah daerah sebaiknya turun tangan memberi aturan jelas soal kebersihan jalan, terutama di jam-jam padat lalu lintas. Jangan sampai kebiasaan sederhana justru jadi sumber celaka.
Karena keselamatan pengendara itu mahal harganya---lebih mahal dari sekadar biaya cuci motor.****