Pada Sabtu malam, 4 Oktober 2025, aula Laboratorium Seni ISI Yogyakarta menjadi saksi pertemuan dua dunia: Italia dan Nusantara. Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) bersama Kedutaan Besar Italia di Indonesia dan Istituto Italiano di Cultura (IIC) Jakarta mempersembahkan konser bertajuk A Tribute to Giuseppe Verdi, mengenang sang maestro opera besar dunia.
Konser ini dihadiri oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X, GKR Hayu, KPH Notonegoro, serta Duta Besar Italia Roberto Colamine, juga perwakilan dari Istituto Italiano di Cultura Jakarta (IIC). Malam itu, Laboratorium Seni ISI Yogyakarta tak hanya menjadi ruang pertunjukan, melainkan jembatan budaya antara dua bangsa yang sama-sama mencintai seni.
Maestro Aurelio Canonici dan Nyanyian Italia
Dipimpin oleh Maestro Aurelio Canonici, musik mengalun dengan kekuatan dan ketepatan yang memesona. Dari Italia hadir Eva Pomilini (soprano) dan Daniele Falcone (tenor) yang menyuguhkan vokal penuh karakter. Dari YRO, tampil RJ. Hanungwaditro (concert master), Steven Immanuel Angelo (baritone), dan Mikeista Rut Sabatia (mezzo-soprano). Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa musik klasik mampu melampaui batas geografi.
Dari Nabucco hingga La Traviata
Deretan karya Giuseppe Verdi bergema: Nabucco, Rigoletto, hingga Dies Irae dari Requiem. Visual di layar belakang menampilkan ilustrasi Italia juga digital art lukisan karya maestro nusantara Soedjojono yang senada dengan tema lagu. Kostum orkestra dan paduan suara malam itu didominasi warna hijau-putih-merah sebagai penghormatan bagi Italia, berbeda dari konser sebelumnya memperingati 75 tahun diplomasi Indonesia-Perancis: a Tribute to Camille Sans-Saens  yang bertema biru-merah-putih.
Bravo, Brava, Bravi!
Setiap lagu berakhir dengan sorakan "Bravo!" dan tepuk tangan panjang. Puncaknya, penonton berdiri memberikan standing ovation dan meminta encore. Malam pun ditutup dengan penuh sukacita lewat lagu "Libiamo ne' lieti calici" dari La Traviata, seruan untuk bersulang bagi kehidupan dan cinta.
Menghidupkan Kembali Tradisi Orkestra Keraton
Keberhasilan konser ini tak lepas dari dedikasi KPH Notonegoro, Penghageng KHP Kridhamardawa, yang menghidupkan kembali tradisi orkestra keraton Yogyakarta yang sempat dorman selama lebih dari 70 tahun. Di bawah kepemimpinannya, Yogyakarta Royal Orchestra tumbuh menjadi simbol diplomasi seni yang menghubungkan warisan Jawa dan dunia.
A Tribute to Giuseppe Verdi bukan sekadar konser, tetapi perayaan atas semangat kemanusiaan dan persahabatan antarbangsa. Malam itu, Italia bernyanyi di Yogyakarta dan seluruh penonton menjadi bagian dari lagu indah itu.
Foto: Dokumentasi pribadi
#GiuseppeVerdi #YogyakartaRoyalOrchestra #KonserKlasik #BudayaItalia #KedutaanItalia #IICYakarta #ISIYogyakarta #DiplomasiBudaya #AurelioCanonici #Yogyakarta
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI