Mohon tunggu...
Mahaji Noesa
Mahaji Noesa Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah tergabung dalam news room sejumlah penerbitan media di kota Makassar

DEMOs. Rakyat yang bebas dan merdeka

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kontes Ayam Ketawa Pemiliknya yang Teriak, Hahaaa……

13 November 2011   10:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:43 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita ‘Ayam Ketawa’ sudah saya dengar sejak beberapa tahun lalu dari seorang rekan di daerah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), yang kini disebut-sebut sebagai salah satu daerah yang banyak menghasilkan Ayam Ketawa di Sulawesi Selatan.

[caption id="attachment_141993" align="alignleft" width="452" caption="Kontes ayam ketawa/Ft:bisnis-ayamketawa.blogspot.com/google"][/caption]

Kabupaten yang memiliki lebih dari 40.000 hektar sawah berpengairan teknis ini, selain sebagai daerah 'lumbung beras' juga merupakan yang pertama mengembangkan peternakan ayam ras, ayam petelur maupun ayam potong di Sulawesi Selatan. Populasi ayam ras di Sidrap sekarang diperkirakan melebihi 3 juta ekor.

Jika kemudian Sidrap juga disebut sebagai pelopor pengembangan komoditas Ayam Ketawa di Sulawesi Selatan, kemungkinan karena dari daerah inilah pertama kali terdengar munculnya komunitas-komunitas pemelihara Ayam Ketawa, sebelum muncul menjamurnya komunitas serupa padahampir seluruh wilayah di Sulawesi Selatan.

Lantaran telah memasyarakatnya Ayam Ketawa, sampai pernah ribuan ekor jenis ini dihadirkan mengikuti kontes yang digelar di halaman rumah jabatan Gubernur Sulawesi Selatan (Gubernuran) di Jl. Jend Sudirman, Kota Makassar. Inilah sejarah pertama kali lomba satwa di Gubernuran Sulawesi Selatan

Ayam Ketawa adalah gelaran yang diberikan kepada ayam-ayam jantan lokal (ayam kampung) yang suara kokokannya tidak seperti ayam kebanyakan. Bunyi kokokannya khas berbeda antara kokokan Ayam Ketawa yang satu dengan lainnya. Ada Ayam ketawa yang kokokannya bergetar, berirama pendek panjang atau sebaliknya, ada juga yang kokokannya patah-patah, serta bermacam bunyi kokokan lainnya.

Selain suara kokokan yang merdu, menurut penjelasan rekan pemelihara Ayam Ketawa, tingkat harga Ayam Ketawa di pasaran saat ini, juga ditentukan gaya Ayam Ketawa ketika berkokok. Disebutkan, ada ayam ketawa ketika berkokok menjulurkan lehernya hingga ke tanah melakukan seperti liukan-liukan leher angsa. Ada juga yang seperti menggeleng atau menengadah ketika berkokok.

''Makin bervariasi suara dan gerak ketika berkokok, atau makin sering berkokok, dan makin lama waktu setiap kali berkokok membuat harga jual Ayam Ketawa makin mahal. Sampai ada yang memasang harga 5 jutaan seekornya,'' katanya.

Kemudian berguyon, katanya, harganya akan lebih tinggi lagi jika ada ayam yang dapat mengangkat kaki kemudian melakukan gerakan berputar-putar ketika berkokok. Hahaaa...

Masih beragam cerita seputar Ayam Ketawa, tapi baru kali pertama hari ini, Minggu, 13 Nopember 2011, saya menyaksikan langsung tingkah Ayam-ayam Ketawa yang mengikuti lomba 'Kerajinan Ayam Ketawa' di Taman Segi Tiga, Jl.Sultan Hasanuddin, Kota Makassar.

Lomba yang dilaksanakan pihak Badan Lingkungan Hidup Kota Makassar dalam rangkaian memeriahkan peringatan Hari Jadi Kota Makassar ke 404, serta peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional 2011, diikuti 300 ekor Ayam Ketawa dari berbagai komunitas Ayam Ketawa di Kota Makassar dan wilayah sekitarnya, seperti dari Kabupaten Gowa, Takalar, Maros, dan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep).

Dari perbincangan dengan sejumlah pemilik Ayam, diketahui jika kemampuan kokok dan gerak ayam-ayam lokal tersebut adalah bawaan lahir. Tidak ada bibit khusus yang bisa melahirkan Ayam Ketawa. ''Kemampuan Ayam Ketawa adalah bakat alam. Kita tinggal memeliharanya,'' jelas seorang peserta, kemudian cekikikan sembari merapihkan keranjang ayamnya yang tak lolos masuk final.

Sebanyak 20 ekor dari 300 ekor peserta lomba Ayam Ketawa yang dinyatakan lolos ke babak final. Penyeleksian pemenang dilakukan berdasarkan banyaknya kokokan yang dilakukan di arena lomba. Kali ini, panitianya menetapkan penilaian banyaknya kokokan dalam tempo setiap 10 menit setelah ayam diletakkan di tempat tengger yang disediakan di arena lomba.

Juara pertama, Ayam Ketawa milik H.Nompo dari Komunitas Skarda N yang dalam final mampu berkokok sebanyak 29 kali dalam tempo 10 menit. Dalam penyisihan awal, sang juara ini mampu berkokok sebanyak 45 kali dalam waktu 10 menit. Sebuah TV 21 inci berikut penghargaan diberikan kepada pemilik Ayam Ketawa juara I. Sedangkan Juara II mendapatkan hadiah TV 17 inci, dan juara III hadiah TV 14 inci, plus masing-masing diberikan Piagam Penghargaan dari Panitia Lomba.

Menariknya, ketika 20 ekor Ayam Ketawa mengikuti penilaian final dalam waktu 10 menit ditenggerkan di arena lomba, justru yang terdengar lebih banyak kali bersuit dan berteriak-teriak adalah para pemilik ayam serta pendukungnya yang dibatasi harus berada sekitar 2 meter dari arena lomba.

Beberapa Ayam Ketawa yang masuk final tersebut ada yang terlihat bermalas-malasan di tempat tenggernya, berkokok setelah diteriaki atau disiuli oleh pemiliknya. Ada juga beberapa ayam yang tetap bermasabodo, bertengger santai menyisik-nyisik buluh dengan paruhnya, sementara pemiliknya terlihat selain bersiul dan berteriak juga melakukan gerakan meloncat-loncat memberi isyarat dengan berbagai gaya agar ayamnya berkokok.

Bunyi 20 ekor Ayam Ketawa dalam final justru ditelan riuhnya suitan, siulan dan beragam teriakan dari para pemilik serta tertawaan para penonton yang menyaksikan tingkah pemilik memberi supor agar Ayam Ketawanya melakukan kokokan. Hahaaa.....

Catatan: Tanggal 20 Nopember 2011 nanti, rencananya akan digelar lagi lomba 'Ayam Ketawa' di anjungan Pantai Losari, Makassar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun