Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efektivitas Herbal dan Suplemen dalam Penanggulangan Virus Covid-19

9 Juli 2020   16:40 Diperbarui: 9 Juli 2020   18:04 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sesion tanya jawab,ditanyakan ,"Apakah dasar yang menjadi harapan  baru bagi  pengobatan obat tradisional  menjadi obat covid-19"? dari peserta klinik kesehatan  Cilacap. Dan dijawab ,kita tidak bisa  serta merta membandingkan dari segi efektifitasnya,namun  dilihat dari berbagai keunggulannya,jika kita memperhatikan cara penggunaan akan menjadi harapan baru, namun jika tidak memperhatikan penggunaannya justru akan menjadi bumerang bagi kita. 

Menurutnya,1. Obat tradisional ditanam di indonesia sehingga mudah di perolehnya, 2.Klaim obat tradisional menggiurkan jika dijadikan obat kekebalan tubuh,sehingga menjadi harapan baru. 3.Obat tradisional  mempunyai senyawa aktif  anti oksidan ,anti virus ,anti inflamasi yang memempunyai efek farmakologis sehingga sangat memberi harapan,selanjutnya obat tradisional  memiliki efek samping yg lebih kecil,aman bagi tubuh.

dibanding obat konvensional yang jelas  berdampak efek samping,karena dibuat  secara sintetis dari senyawa aktif murni. Sejauh ini , belum ada secara  terbukti obat konvensional terbukti menjadikan antivirus Covid-19 , bahkan dari berbagai negara maju sekalipun  yang memiliki kasus Covid-19  ternyata  masih sekedar menggunakan protap .

 Sehingga obat herbal sangat berpeluang menjadi alternatifnya. Namun obat tradisional diklaim bukan mengobati secara langsung   namun untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga  jika kita di zona merah, atau di daerah yang beresiko ,perlu mengkonsumsi obat herbal tradisional tanpa perlu konsumsi obat konvensional.

Apakah obat tradisional lebih baik ?  menurutnya, contoh herbal tadi yang sudah diakui BPOM, bagaimana  selain itu? kita tidak bisa mengatakan lebih baik, karena obat tradisional masih banyak yang  dalam penelitian  uji pra klinik,uji klinik kecuali enam jenis herbal  yang tadi disebutkan  yang sudah diakui oleh BPOM,jika kita melihatnya dari segi efektifitasnya  tentu kita akan lebih condong  obat trdisional karena lebih aman. 

Sementara menurut Iva Rinia Dewi, S.Farm., M.Sc., Apt. Dosen dan Kaprodi  Farmasi S1 STIKes Ibnu Sina Ajibarang , Sebagai pemateri kedua menjelaskan, tentang Suplemen Kesehatan. Menurut peraturan BPOM no 17 tahun 2019 Tentang Persayatan Mutu Suplemen kesehatan, Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Penggunaan SK TIDAK untuk mengobati/menggantikan obat yang digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Penggunaan SK TIDAK bertujuan untuk menggantikan makanan sehari-hari. Sehingga Penggunaan SK lebih kearah MEMENUHI dan MELENGKAPI KEBUTUHAN sehingga MEMBANTU agar tubuh pulih dari kondisi penyakit tertentu.SK yang mengandung vitamin dapat melengkapi kebuuhan zat gizi dan memperbaiki kekurangan zat gizi dalam suatu kondisi tertentusehingga sistem imun dapat berfungsi optimal.

Dijelaskan, dari studi Observasi menunjuka selalu adahubungan antara rendahnya kadar vitamin D3 dalam darah dengan mudahnya seseorang mengalami infeksi saluran nafas. Uji Klinik menunjukan manfaat vitamin D untuk mencegah infeksi saluran napas pada mereka yang kurang vitamin D.

Pada sesi dialog ,sempat ditanyakan  tentang  pemakaian suplemen Vitamin C yang melebihi 100 mili gram? Dan Dijawab, pemakaian  Vitamin C tidak boleh berlebihan ,harus sesuai takarannya  dengan dosis yang sudah ditentukan. Karena jika melebihi takaran akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan. 

Adapaun pertanyaaan senada  juga mencuat  apakah ada efek samping dari penggunaan herbal dan suplemen bagai tubuh? Dan dijawab  apapun jenisnya  baik suplemen  dan herbal  jika berlebihan dalam mengkonsumsinya  akan mempunyai efek samping yang buruk. Selain itu tidak  boleh untuk  pemakaian dalam jangka waktu yang lama.

 Dan tidak semua orang butuh suplemen,selama  menu vitamin masih bisa dikonsumsi secara normal.Pemakaian  suplemen lebih dibutuhkan pada kasus tertentu missal bagai oaring yang habis sakit ,atau bagai orang yang sibuk yang mmemerlukan dukungan  Kesehatan maksimal  namun tidak memungkinkan untuk mengkonsumsi makanan secara normal,misalnya bagi  para tim medis yang menggunakan APD dengan jadwal yang begitu ketat serta membutuhkan  kondisi prima hak ini sangat mendesak diperlukan  asupan  suplemen sebagain pendukungnya. Meskipun sesi dialog ini masih diminati oleh peserta seperti yang dikemukakann   Novita Endang Fitriyani, S.KM., M.Kes (Epid) ,Puket I STIKes Ibnu Sina Ajibarang  yang berlaku sebagai  moderator  menyatakan  karena keterbatasan waktu acara ini ditutup sampai pukul 12.00 WIB (Gung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun