Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Efektivitas Herbal dan Suplemen dalam Penanggulangan Virus Covid-19

9 Juli 2020   16:40 Diperbarui: 9 Juli 2020   18:04 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita prihatin,pandemic Covid-19  yang telah menjangkiti  beberapa negara di dunia,dan telah  banyak menelan korban,namun sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona penyebab COVID-19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan kita  terinfeksi virus ini, yaitu  dengan  selalu mengikuti protocol kesehatan yang dianjurkan pemerintah.

Begitu pentingnya  upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19, dengan meningkatkan ketahanan masyarakat, melalui kesehatan tubuh perorangan.Utamanya melalui kebiasaan hidup sehat : menjaga kebersihan, asupan nutrisi yang baik, ditambah dengan penggunaan ramuan herbal/obat tradisional dan suplemen kesehatan.

Lebih jauh dijelaskan, Indonesia merupakan negara biodiversitas terbesar kedua setelah Brazil, yang memiliki kekayaan hayati 9.600 spesies tumbuhan diketahui memiliki khasiat obat, namun belum semuanya optimal sebagai obat herbal. 

Sejauh ini klaim khasiat/manfaat produk herbal yang telah disetujui oleh BPOM RI masih sebatas membantu memelihara daya tahan tubuh, belum pernah yang disetujui untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk COVID-19.

Demikian paparan yang disampaikan dr.Ary Nahdlyani Amalia, Dosen  dan Puket II , STIKes Ibnu Sina Ajibarang serta    penanggung jawab Klinik Pratama Ajibarang,Banyumas,Jateng dalam  webinar yang diselenggarakan STIKes Ibnu Sina Ajibarang , Rabu 8 juli 2020. Acara ini diikuti oleh  157 peserta  dengan rincian 70 persen dari civitas akademika dan 30  persen dari luar kampus. 

Pemilihan topik yang menarik dan kontektual ini telah  menyedot perhatian  bukan hanya dari kalangan akademik  perguruan tinggi wilayah nya  namun juga menarik perhatian  kalangan  akademik dari luar propinsi  yang secara nasional menyebar dari, Jawa Tengah ,  Jawa Barat, DKI Jakarta , Sumatera ,Kalimantan ,NTB  serta Sulawesi dll. 

Sementara itu dari keragaman peserta selain dari kalangan akademisi,mahasiswa,dosen,tenaga akademik, guru,para medis,serta kalangan praktisi kesehatan lainnya ,baik  dari apotek,klinik ,rumah sakit  baik dari Pusat dan daerah.

Dari cacatan panitia,dari 165 pendaftar  berhasil menghadirkan  157  peserta  atau hanya terpaut 8 calon perserta  yang tidak bisa mengikuti yang ditengarai karena kesulitan sinyal,dan keloyalan peserta ditunjukkan sampai acara berakhir sebanyak 157 peserta menyerahkan  angket kepada panitia.

Menurut  Ketua STIKes Ibnu Sina Ajibarang, Adi Susanto,S.Farm, Apt,  penyelenggaraan Webinar  bersifat  gratis  dan diberikan e-sertifikat. Momen ini merupakan rangkaian lanjutan dari program pengabdian masyarakat sebagai bentuk kepedulian STIKes Ibnu Sina Ajibarang  yang sebelumnya didahului dengan pembuatan handsanitizer  serta pendistribusiannya ke lingkungan yang beresiko  dengan menyumbagkan ke Rumah sakit dan puskesmas serta instansi lainnya di wilayah lingkungan kampus dan sekitarnya .

Penggunaan obat tradisional ditujukan untuk memelihara sistem kekebalan tubuh yang baik, ditujukan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh, hanya diperlukan pada saat kondisi tubuh tidak dalam kondisi yang baik.

Menurut dr.Ary, Simplisia nabati apa saja yang bisa dimanfaatkan? antara lain disebutkan, 1.HERBA SAMBILOTO, Andrographis paniculata (Burm.) F,Nees, bermanfaat sebagai  : Antivirus, Antiinflamasi, Antioksidan. Immunomodulator.2.HERBA MENIRAN, Phylanthus niruri Val,yang bermanfaat  yang hampir sama sebagai Antivirus, Antiinflamasi, Antioksidan. Immunomodulator 3. RIMPANG JAHE, Zingiber officinale Rosc,Manfaat : Antivirus, Antiinflamasi, Antioksidan. Immunomodulator, Immunostimulan, 4.RIMPANG KUNYIT, Curcuma domestica Val. Manfaat: Antivirus, Antiinflamasi, Antioksidan, Immunomodulator, Immunostimulator. 5.RIMPANG TEMULAWAK,Manfaat: Antiinflamasi, Antioksidan, Immunomodulator. 6.Selain itu Buah Jambu Biji, Psidium guajava L juga sangat berkhasiat, buahnya  dapat dimakan langsung 1 buah jambu biji sedang (55g),dengan  manfaat:  menjadi Antivirus, Antiinflamasi, Antioksidan, Immunostimulator.

Dalam sesion tanya jawab,ditanyakan ,"Apakah dasar yang menjadi harapan  baru bagi  pengobatan obat tradisional  menjadi obat covid-19"? dari peserta klinik kesehatan  Cilacap. Dan dijawab ,kita tidak bisa  serta merta membandingkan dari segi efektifitasnya,namun  dilihat dari berbagai keunggulannya,jika kita memperhatikan cara penggunaan akan menjadi harapan baru, namun jika tidak memperhatikan penggunaannya justru akan menjadi bumerang bagi kita. 

Menurutnya,1. Obat tradisional ditanam di indonesia sehingga mudah di perolehnya, 2.Klaim obat tradisional menggiurkan jika dijadikan obat kekebalan tubuh,sehingga menjadi harapan baru. 3.Obat tradisional  mempunyai senyawa aktif  anti oksidan ,anti virus ,anti inflamasi yang memempunyai efek farmakologis sehingga sangat memberi harapan,selanjutnya obat tradisional  memiliki efek samping yg lebih kecil,aman bagi tubuh.

dibanding obat konvensional yang jelas  berdampak efek samping,karena dibuat  secara sintetis dari senyawa aktif murni. Sejauh ini , belum ada secara  terbukti obat konvensional terbukti menjadikan antivirus Covid-19 , bahkan dari berbagai negara maju sekalipun  yang memiliki kasus Covid-19  ternyata  masih sekedar menggunakan protap .

 Sehingga obat herbal sangat berpeluang menjadi alternatifnya. Namun obat tradisional diklaim bukan mengobati secara langsung   namun untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga  jika kita di zona merah, atau di daerah yang beresiko ,perlu mengkonsumsi obat herbal tradisional tanpa perlu konsumsi obat konvensional.

Apakah obat tradisional lebih baik ?  menurutnya, contoh herbal tadi yang sudah diakui BPOM, bagaimana  selain itu? kita tidak bisa mengatakan lebih baik, karena obat tradisional masih banyak yang  dalam penelitian  uji pra klinik,uji klinik kecuali enam jenis herbal  yang tadi disebutkan  yang sudah diakui oleh BPOM,jika kita melihatnya dari segi efektifitasnya  tentu kita akan lebih condong  obat trdisional karena lebih aman. 

Sementara menurut Iva Rinia Dewi, S.Farm., M.Sc., Apt. Dosen dan Kaprodi  Farmasi S1 STIKes Ibnu Sina Ajibarang , Sebagai pemateri kedua menjelaskan, tentang Suplemen Kesehatan. Menurut peraturan BPOM no 17 tahun 2019 Tentang Persayatan Mutu Suplemen kesehatan, Suplemen Kesehatan adalah produk yang dimaksudkan untuk melengkapi kebutuhan zat gizi, memelihara, meningkatkan dan/atau memperbaiki fungsi kesehatan, mempunyai nilai gizi dan/atau efek fisiologis, mengandung satu atau lebih bahan berupa vitamin, mineral, asam amino dan/atau bahan lain bukan tumbuhan yang dapat dikombinasi dengan tumbuhan. Penggunaan SK TIDAK untuk mengobati/menggantikan obat yang digunakan untuk menyembuhkan suatu penyakit.

Penggunaan SK TIDAK bertujuan untuk menggantikan makanan sehari-hari. Sehingga Penggunaan SK lebih kearah MEMENUHI dan MELENGKAPI KEBUTUHAN sehingga MEMBANTU agar tubuh pulih dari kondisi penyakit tertentu.SK yang mengandung vitamin dapat melengkapi kebuuhan zat gizi dan memperbaiki kekurangan zat gizi dalam suatu kondisi tertentusehingga sistem imun dapat berfungsi optimal.

Dijelaskan, dari studi Observasi menunjuka selalu adahubungan antara rendahnya kadar vitamin D3 dalam darah dengan mudahnya seseorang mengalami infeksi saluran nafas. Uji Klinik menunjukan manfaat vitamin D untuk mencegah infeksi saluran napas pada mereka yang kurang vitamin D.

Pada sesi dialog ,sempat ditanyakan  tentang  pemakaian suplemen Vitamin C yang melebihi 100 mili gram? Dan Dijawab, pemakaian  Vitamin C tidak boleh berlebihan ,harus sesuai takarannya  dengan dosis yang sudah ditentukan. Karena jika melebihi takaran akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan. 

Adapaun pertanyaaan senada  juga mencuat  apakah ada efek samping dari penggunaan herbal dan suplemen bagai tubuh? Dan dijawab  apapun jenisnya  baik suplemen  dan herbal  jika berlebihan dalam mengkonsumsinya  akan mempunyai efek samping yang buruk. Selain itu tidak  boleh untuk  pemakaian dalam jangka waktu yang lama.

 Dan tidak semua orang butuh suplemen,selama  menu vitamin masih bisa dikonsumsi secara normal.Pemakaian  suplemen lebih dibutuhkan pada kasus tertentu missal bagai oaring yang habis sakit ,atau bagai orang yang sibuk yang mmemerlukan dukungan  Kesehatan maksimal  namun tidak memungkinkan untuk mengkonsumsi makanan secara normal,misalnya bagi  para tim medis yang menggunakan APD dengan jadwal yang begitu ketat serta membutuhkan  kondisi prima hak ini sangat mendesak diperlukan  asupan  suplemen sebagain pendukungnya. Meskipun sesi dialog ini masih diminati oleh peserta seperti yang dikemukakann   Novita Endang Fitriyani, S.KM., M.Kes (Epid) ,Puket I STIKes Ibnu Sina Ajibarang  yang berlaku sebagai  moderator  menyatakan  karena keterbatasan waktu acara ini ditutup sampai pukul 12.00 WIB (Gung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun