Mohon tunggu...
Mohamad AB
Mohamad AB Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan

Menulis untuk bertutur kata...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ber-Idul Adha Sekaligus Menyelamatkan Bumi

10 Agustus 2019   19:12 Diperbarui: 10 Agustus 2019   23:50 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.halhalal.com 

Ber Idul Adha Sambil Menyelamatkan Bumi mungkinkah? 

Ketika Idul Adha  menjelang, salah satu kesibukan panitia biasanya  antara lain ialah  menyiapkan  pembungkus daging qurban untuk dibagikan ke mereka yang berhak menerima. Karena  agenda rutin yang selalu dilakukan pada saat Idul Adha ini adalah memotong hewan qurban, baik itu Sapi, Kambing atau Domba. Satu satunya pembungkus yang lazim digunakan ialah kantong plastik,entah itu berwarna ataupun yang hitam. Pertimbangan pemakaian ini ialah karena mudah ,praktis dan murah. Karena faktor ekonomis inilah kantong plastik kresek  mendominasi  menjadi pembungkus daging qurban .Jika kita  menyusuri  ke tempat tempat pembagian qurban, kita pasti dengan mudah menemukan kantong plastik  sebagai  pembungkusnya. 

Sementara PBB Peringatkan Kerusakan Alam akibat Ulah Manusia,seperti yang dilansir www.voaindonesia.com. Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan manusia merusak alam dan bahwa walaupun masih ada waktu untuk memperbaiki masalah itu, usaha perbaikan itu akan membutuhkan perubahan transformative.

Jika kita kembali merujuk ke al-quran jauh sebelumnya sebenarnya sudah diperingatkan Tuhan seperti yang tertera dalam Q. S. ar-Ruum [30]:41  yang artinya “Telah  tampak  kerusakan  di  darat  dan  di laut  disebabkan  karena perbuatan  tangan  manusia.Maka  dalam kontek ini  sangat wajar jika PBB pun menegaskannya setelah melalui  berbagai hasil studi.  

Mereka menyerukan agar manusia menghindari efek terburuk dengan mengubah cara kita memproduksi apa yang kita konsumsi, mulai dari makanan dan energi, sampai pada bagaimana kita menangani limbah dengan lebih baik.

Dalam konsep Islam lingkungan merupakan satu kesatuan segala mahluk ciptaan Allah yang juga bukti kebesaran-Nya. Sesungguhnya salah satu tujuan hidup manusia adalah mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah SWT, dan salah satu caranya adalah dengan menjaga lingkungan. Sebagai khalifah di bumi, kita dituntut untuk menjaga lingkungan sebagai salah satu tujuan hidup menurut Islam,  sebagaimana firman Allah SWT  yang artinya  ” Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”. Mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan” (Q.S. Al Baqarah :11)

Dampak rusaknya ekosistem tanah adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau dimanfaatkan. Pencemaran air terjadi karena masuknya zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti ,plastik deterjen, pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya Kerusakan lingkungan dapat terjadi akibat faktor alam dan ada juga yang dikarenakan faktor manusia. Dalam konsep ekologi dikenal man ecological dominant, artinya manusia merupakan mahluk yang mendominasi lingkungan sehingga bisa merubah kondisi lingkungan tertentu.

Saatnya kita renungkan  bahwa sesungguhnya manusia adalah wakil Tuhan di bumi atau "Khalifatullahi fil Ardh" yang memiliki tugas untuk memakmurkan bumi termasuk menjaga, melestarikan, dan melindunginya. Sedangkan perusakan lingkungan bertentangan dengan kewajiban memakmurkan bumi.  "Dalam salah satu ayat di Alquran menjelaskan bahwa kerusakan alam di darat maupun di laut dikarenakan tangan-tangan manusia itu sendiri dan manusia juga yang akan menerima akibatnya,"..

Disadari atau tidak  dari pemakaian  kantong plastik sebagai wadah pembungkus daging qurban tetah berdampak negatif. Baik yang langsung kepada sipemakainya ataupun yang tidak langsung kepada alam lingkungan yang ditimbulkan.Namun hingga saat ini masih banyak ditemukan di mana mana. Dari aspek dampak tidak  langsung  kebersihan lingkungan penggunaan  plastik sebagai pembungkus qurban  secara tidak langsung akan menumpukan sampah  yang  akan menjadi problem baru  yang pada akhirnya sampah-sampah dari kantong plastik ini nantinya akan menjadi PR besar  bagi pemda  dan  pemerintah pusat.Karena sampah ini plastik ini akan mencemari,merusak alam ,lingkungan kita. Karena sampah  ini akan sulit terurai oleh  bumi,berarti menggunakan plastik ini tidak langsung adalah mengancam, merusak  kelestarian bumi.

Maka sangat wajar jika, hampir di beberapa daerah kini pemerintah telah menekankan agar jangan menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus daging kurban.bahkan  sebelumnya telah ada imbauan yang tertuang dalam Seruan Gubernur (Sergub) DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2019 tentang Pemotongan Hewan Kurban Dalam Rangka Hari Raya Idul Adha 1440 H/2019. Dijelaskan  dalam seruan itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau agar tidak menggunakan plastik sekali pakai untuk wadah daging kurban. Seperti yang dilansir finansil.com. Dan yang sangat dihindari  apalagi menggunakan kantong plastik kresek hitam pada saat membagikan daging qurban. Lebih lanjut, seruan itu juga memuat anjuran kepada para tokoh agama agar memberikan pemahaman keagamaan tentang pentingnya mencegah kerusakan lingkungan akibat penggunaan kantong plastic tersebut.

Sementara itu, Pemerintah Kota Palangka raya melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang menghimbau masyarakat menghindari penggunaan kantong plastik (kresek) hitam sebagai tempat pembungkus daging kurban. Hal ini dikarenakan bahan daur ulang pembuatan kantong plastik hitam tidak jelas dari limbah apa, sehingga kebersihan dan keamanannya tidak terjamin.Bahkan kandungan zat yang terdapat di kantong plastik hitam adalah logam berat seperti timbal (Pb) yang sangat berbahaya bagi kesehatan.

Secara khusus  Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun menyatakan bahwa kantong plastik atau kresek ini merupakan hasil daur ulang plastik. BPOM menuliskan: “Plastik daur ulang tersebut umumnya berasal dari limbah wadah bekas produk pangan, bahan kimia, pestisida, kotoran hewan atau manusia, dan lainnya. Dalam proses pembuatan juga menggunakan bahan kimia yang berbahaya bagi kesehatan.” Karena plastik punya zat berbahaya, zat itu dapat berpindah pada makanan yang disimpan di dalamnya, khususnya makanan panas termasuk juga pada daging. Jika daging telah terkontaminasi timbal dari kantong plastik dan dikonsumsi dalam jangka panjang, dapat menyebabkan gangguan kesehatan, bahkan dapat menimbulkan kanker.

Dijelaskan, Jenis plastik yang aman untuk digunakan makanan yaitu HDPE, LDFE, Polietilen Tereftalat (PET), dan Polipropilen (PP). Karena kantong plastik tidak baik untuk kesehatan, lebih baik menggunakan pembungkus yang ramah lingkungan seperti daun pisang, daun talas, besek yang terbuat dari rotan, besek daun kelapa, besek daun pandan dan lainnya.

Selain itu ,Peneliti Bioplastik Muhammad Ghozali, MT dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Kimia mengatakan, dalam pelentur plastik terdapat zat karsinogen yang merupakan zat pemicu kanker.seperti yang dilansir detikhealt ,Jumat, 09 Agu 2019 .

Lebih lanjut  semua kresek apapun warnanya memiliki zat pelentur agar bisa elastis. Tapi kenapa kresek hitam lebih berbahaya dibanding kresek warna lainnya alasannya menurnya "Sebenarnya plastik itu warnanya bening dari awal. Kresek hitam ini sudah mengalami 4 sampai 5 recycle. Makanya warnanya jadi hitam, kasar-kasar dan baunya busuk," kata Ghozali. Ia juga menambahkan, kantong kresek hitam biasanya berbahan HDPE (High Density Polyethylene) yang memang tidak dianjurkan untuk bersentuhan langsung dengan makanan. Karena ditakutkan ada migrasi zat-zat berbahaya dari kresek hitam ke daging kurban.

Selain berbahaya untuk kesehatan, nantinya plastik bekas daging kurban ini akan sulit terurai di tanah, bisa sampai puluhan bahkan ratusan tahun, dan bisa menyebabkan banjir.

Selain itu, Masyarakat dihimbau agar tidak memasukkan daging kurban ke dalam kantong kresek hitam. Hal tersebut tak lain karena kantong kresek hitam mengandung zat pewarna yang mengandung zat karsinogen yang dapat menyebabkan kanker bila termakan bersama daging kurban. “Kami himbau masyarakat menggunakan kantong kresek putih atau tranparan,” tutur Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Yusuf Ridwan.Terkait hal ini, BPOM menjelaskan bahwa kantong plastik jenis ini, biasanya diperoleh dari proses daur ulang, yang tidak diketahui apakah bahan plastik tersebut bekas wadah pestisida, limbah rumah sakit, kotoran manusia dan hewan, atau limbah logam berat.Andai kata bahan plastik tersebut tidak terbuat dari bahan-bahan limbah, namun tetap saja berbahaya sebab proses daur ulang tersebut juga melibatkan bahan-bahan kimia berbahaya, seperti dilansir dari metro.news.viva.co.id.

Maka  yang paling penting diperhatikan ialah bahaya Kantong kresek hitam  untuk  Bungkus  daging  qurban, kita  sangat miris rasanya jika hari gini masih ada  yang tidak peduli bahaya plastik hitam ini. sehingga tetap menggunakan kantong plastik hitam sebagai tempat makanan. Padahal , kantong plastik hitam itu merupakan daur ulang dari plastik-plastik yang sudah tidak terpakai. Apalagi kegunaan utama dari kresek hitam ini juga lebih diperuntukkan sebagai tempat sampah bukan untuk makanan.inilah kekeliruan kita,yang tidak disadari. Jika makanan atau daging kurban ada di dalam kresek hitam itu maka zat kimia akan menempel di makanan  maka tidak tertutup kemungkinan dalam jangka panjang akan menjadi  penyebab  kanker.

Maka solusi aman ialah dengan menggunakan bungkus dari Daun,jati,pisang, dll. Atau dengan menggunakan besek,piti dll. yang ramah lingkungan.

 ( Gung )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun