Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Logika Donald Trump Sebut Krisis Iklim Itu Hoax! Are You Serious, Grandpa?

25 September 2025   09:28 Diperbarui: 26 September 2025   06:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump sebut krisis iklim hoax di sidang umum PBB (Foto: Instagram @realdonandtrump)

Trump bilang ramalan ilmuwan itu salah. Padahal kalau kita lihat ke luar jendela bukti-buktinya udah di depan mata. Pertama, permukaan air laut sudah naik. Pulau-pulau kecil di Pasifik kayak Kiribati dan Tuvalu udah kehilangan tanah pantai mereka. 

Tahun 2007, aku bertemu dan wawancara langsung dengan Mr. Anote Tong, Presiden Kiribati di acara  United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) COP 13 Bali. Mr. Anote Tong bahkan bilang dia udah beli daratan di Fiji, buat persiapan kalau sewaktu-waktu negara mereka tenggelam akibat naiknya permukaan air laut dan harus memindahkan seluruh warga negaranya ke sana.

NASA catat permukaan laut naik rata-rata 9 cm sejak 1993. Presiden Prabowo Subianto dalam pidato di PBB kemarin juga bilang, permukaan laut Jakarta naik 5 cm per tahun. Kedengarannya kecil, tapi buat negara yang cuma beberapa meter di atas laut seperti Kiribati, Tuvalu, Maladewa, Jepang, Korea, Belanda, juga Indonesia? Itu horor.

Kedua, cuaca udah makin kacau. Ingat Badai Ian 2022 di Florida? Kerugian $100 miliar. Eropa tahun lalu panas banget sampai 60 ribu orang meninggal. Kebakaran hutan Kanada bikin asapnya sampai ke New York. Barusan, hari aku nulis ini, lewat FYP Kompas video dahsyatnya topan ragasa yang melahap Kota Guangfu di Taiwan dengan banjir bandang. Indonesia ya udahlah, gak usah ditanya lagi, kebakaran hutan dan lahan sudah langganan tiap tahun di negara kita.

Ketiga, suhu sudah gila-gilaan. Suhu di Death Valley, California sempat menyentuh 54C. Bayangin kalau AC rumah-rumah di sana mati.

Itu semua kejadian nyata, diukur pakai satelit, dipantau badan ilmiah, dan bahkan pemerintah AS sendiri pernah ngakuin dampak perubahan iklim di laporan resminya tahun 2018.

Energi Hijau Itu Bukan Candaan

Trump mengejek energi terbarukan kayak angin dan matahari, katanya mahal dan gak efisien. Padahal kenyataannya kebalik total.

Sekarang paling murah, harga listrik dari energi surya turun 85% dalam 10 tahun. Angin juga gitu. Bahkan di banyak tempat, bikin pembangkit fosil sekarang malah lebih mahal.

Industri energi surya di AS udah nyerap lebih dari 250 ribu pekerja. Pembangkit listrik tenaga angin nambah puluhan ribu lagi pekerja. Sementara kerjaan tambang batu bara makin turun malah serapan tenaga kerjanya turun.

Perusahaan-perusahaan gede kayak Apple, Tesla, sampai BP (yang dulu rajanya minyak) sekarang serius investasi di energi bersih. Mereka bukan idealis, tapi ngejar keuntungan jangka panjang.

Jadi kalau ada yang bilang energi hijau itu scam, ya mikir aja, kenapa perusahaan triliunan dolar justru taruh duit di sana? Ya kan?

Paris Agreement Itu Gak Ngerugiin AS Sama Sekali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun