Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Logika Donald Trump Sebut Krisis Iklim Itu Hoax! Are You Serious, Grandpa?

25 September 2025   09:28 Diperbarui: 26 September 2025   06:43 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump sebut krisis iklim hoax di sidang umum PBB (Foto: Instagram @realdonandtrump)

Donald Trump lagi-lagi cari perkara. Tanggal 24 September kemarin, dia berdiri di panggung PBB, di depan negara-negara yang rumahnya udah kebanjiran air laut, trus ujug-ujug bilang kalau perubahan iklim itu hoax alias "penipuan terbesar di dunia."

"This 'climate change,' it's the greatest con job ever perpetrated on the world," katanya.

CON JOB, gaes! 

CON JOB??? Are you serious, grandpa?

Serius, rasanya kayak nonton orang yang motong kabel rem motor atau mobil trus bilang "tenang, gak ngerem pun tetap aman kok."

Dunia udah sibuk mati-matian ngejar solusi, ilmuwan udah riset hampir dua abad, tapi masih ada orang kayak Trump ini yang nyeletuk itu hoax.

Karena aku gregetan tapi pengen tetap pakai otak, ayok lah kita bongkar satu per satu kenapa kata-kata Trump ini gak nyambung sama fakta di lapangan.

Perubahan iklim alias climate change yang dibilang hoax sama Trump ini bukan teori konspirasi, tapi sains yang udah ratusan tahun dibuktikan. Sejak 1856, Eunice Foote (iya, ilmuwan perempuan dunia yang keren banget itu!) nemuin fakta dari percobaan sederhana. Kalau kamu taruh karbon dioksida di tabung kaca, terus kena sinar matahari, suhunya naik lebih cepat daripada udara biasa. Inilah yang kita sebut efek rumah kaca.

Sekarang bayangin bumi kita ini kayak mobil yang diparkir di bawah terik matahari. Sinar masuk lewat kaca, panasnya kejebak di dalam. Bedanya, "kaca" bumi itu lapisan gas rumah kaca, yaitu CO, metana, dan kawan-kawannya. Dan manusia nambahin gas-gas itu banyak banget sejak Revolusi Industri.

Data terbaru 2023 oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) menyebutkan kadar CO di bumi sekarang udah lebih dari 420 ppm, padahal sebelum pabrik-pabrik gede muncul, cuma sekitar 280 ppm. Ini angka tertinggi dalam sejarah, dalam 800 ribu tahun. Bukan hal sepele.

Alam Lagi Kasih Warning Serius

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun