Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Bagaimana Memastikan Kucing Aman Saat Rumah Tak Aman? Belajar dari Kasus Uya Kuya dan Eko Patrio

1 September 2025   14:12 Diperbarui: 3 September 2025   16:45 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memastikan keselamatan kucing peliharaan dalam segala kondisi (Foto: Freepik/@freestockcenter )

Kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak pernah minta dilahirkan di rumah artis. Mereka tidak pernah minta jadi peliharaan pejabat. Tapi ketika rumah majikannya dijarah, justru kucing-kucing itu yang jadi korban paling tragis.

Inilah yang terjadi di kediaman dua anggota DPR, Uya Kuya dan Eko Patrio. Setelah video mereka berjoget-joget usai Sidang Tahunan MPR viral dan memicu amarah publik, rumah keduanya ikut menjadi sasaran massa. Bukan hanya barang-barang yang jadi incaran, tapi juga makhluk hidup, yaitu kucing-kucing peliharaan yang ditinggalkan begitu saja di rumah.

Aksi Uya Kuya dan Eko Patrio di panggung politik sudah banyak mengundang kritik. Rakyat marah karena mereka tampak tak peduli penderitaan masyarakat, juga karena sikap nir empati yang makin menyulut kemarahan. Dan ketika rumah mereka akhirnya dijarah, siapa yang paling menderita? Bukan hanya mereka, tapi juga kucing-kucing di rumah.

Dalam video yang beredar, terlihat seekor kucing maine coon milik Eko Patrio digendong seorang pria di tengah kerumunan. Netizen pun langsung menuduh Eko lalai, meninggalkan hewan peliharaannya padahal sudah tahu potensi rumahnya jadi sasaran. Untungnya ada warga yang berbaik hati menyelamatkan, memberi makan, bahkan menjaga di tempat aman.

Hal yang sama terjadi di rumah Uya Kuya. Kucing-kucingnya ikut diangkut massa. Hanya berkat campur tangan pecinta hewan seperti Sherina dan komunitas cat rescuer, sebagian bisa diselamatkan. Tapi bayangkan trauma psikologis yang dialami hewan-hewan itu.

Hewan Bukan Barang, Bukan Hiasan Rumah

Kita perlu jujur. Apa yang dilakukan Uya Kuya dan Eko Patrio ini keliru besar. Mereka tahu rumah berpotensi jadi target, tapi tetap meninggalkan hewan di dalamnya. Hewan bukan barang, bukan sofa, bukan TV. Hewan bernapas, merasa takut, bisa stres, bahkan bisa mati kelaparan kalau ditinggalkan.

Yang lebih ironis, keduanya punya panggung publik besar. Mereka politisi, anggota DPR. Harusnya bisa memberi teladan dengan menjaga makhluk hidup yang mereka pelihara. Bukan malah kabur setelah joget di gedung parlemen, sementara kucing mereka dibiarkan jadi korban amuk massa.

Kita sebagai pecinta hewan wajar marah. Bukan hanya soal kebijakan DPR yang kerap tak berpihak, tapi juga soal tanggung jawab paling dasar, memelihara dengan hati.

Bagaimana Menjamin Keselamatan Hewan Saat Rumah Tidak Aman?

Kasus kucing-kucing milik Uya Kuya dan Eko Patrio yang ditinggalkan di rumah saat penjarahan seharusnya jadi pengingat keras untuk semua pemilik hewan. Hewan bukan barang yang bisa ditinggal begitu saja. Mereka bernapas, merasa takut, bisa stres, dan sangat bergantung pada manusia.

Lalu, apa yang harus dilakukan kalau rumah tidak aman, baik karena demo, kerusuhan, bencana alam, atau kondisi darurat lainnya?

1. Titipkan ke Pet Hotel atau Penitipan Hewan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun