Kucing, anjing, dan hewan peliharaan lainnya tidak pernah minta dilahirkan di rumah artis. Mereka tidak pernah minta jadi peliharaan pejabat. Tapi ketika rumah majikannya dijarah, justru kucing-kucing itu yang jadi korban paling tragis.
Inilah yang terjadi di kediaman dua anggota DPR, Uya Kuya dan Eko Patrio. Setelah video mereka berjoget-joget usai Sidang Tahunan MPR viral dan memicu amarah publik, rumah keduanya ikut menjadi sasaran massa. Bukan hanya barang-barang yang jadi incaran, tapi juga makhluk hidup, yaitu kucing-kucing peliharaan yang ditinggalkan begitu saja di rumah.
Aksi Uya Kuya dan Eko Patrio di panggung politik sudah banyak mengundang kritik. Rakyat marah karena mereka tampak tak peduli penderitaan masyarakat, juga karena sikap nir empati yang makin menyulut kemarahan. Dan ketika rumah mereka akhirnya dijarah, siapa yang paling menderita? Bukan hanya mereka, tapi juga kucing-kucing di rumah.
Dalam video yang beredar, terlihat seekor kucing maine coon milik Eko Patrio digendong seorang pria di tengah kerumunan. Netizen pun langsung menuduh Eko lalai, meninggalkan hewan peliharaannya padahal sudah tahu potensi rumahnya jadi sasaran. Untungnya ada warga yang berbaik hati menyelamatkan, memberi makan, bahkan menjaga di tempat aman.
Hal yang sama terjadi di rumah Uya Kuya. Kucing-kucingnya ikut diangkut massa. Hanya berkat campur tangan pecinta hewan seperti Sherina dan komunitas cat rescuer, sebagian bisa diselamatkan. Tapi bayangkan trauma psikologis yang dialami hewan-hewan itu.
Hewan Bukan Barang, Bukan Hiasan Rumah
Kita perlu jujur. Apa yang dilakukan Uya Kuya dan Eko Patrio ini keliru besar. Mereka tahu rumah berpotensi jadi target, tapi tetap meninggalkan hewan di dalamnya. Hewan bukan barang, bukan sofa, bukan TV. Hewan bernapas, merasa takut, bisa stres, bahkan bisa mati kelaparan kalau ditinggalkan.
Yang lebih ironis, keduanya punya panggung publik besar. Mereka politisi, anggota DPR. Harusnya bisa memberi teladan dengan menjaga makhluk hidup yang mereka pelihara. Bukan malah kabur setelah joget di gedung parlemen, sementara kucing mereka dibiarkan jadi korban amuk massa.
Kita sebagai pecinta hewan wajar marah. Bukan hanya soal kebijakan DPR yang kerap tak berpihak, tapi juga soal tanggung jawab paling dasar, memelihara dengan hati.
Bagaimana Menjamin Keselamatan Hewan Saat Rumah Tidak Aman?
Kasus kucing-kucing milik Uya Kuya dan Eko Patrio yang ditinggalkan di rumah saat penjarahan seharusnya jadi pengingat keras untuk semua pemilik hewan. Hewan bukan barang yang bisa ditinggal begitu saja. Mereka bernapas, merasa takut, bisa stres, dan sangat bergantung pada manusia.
Lalu, apa yang harus dilakukan kalau rumah tidak aman, baik karena demo, kerusuhan, bencana alam, atau kondisi darurat lainnya?