Mohon tunggu...
Mutia Ramadhani
Mutia Ramadhani Mohon Tunggu... Mutia Ramadhani

Certified author, eks-jurnalis ekonomi dan lingkungan, kini berperan sebagai full-time mom sekaligus novelis, blogger, dan content writer. Founder Rimbawan Menulis (Rimbalis) yang aktif mengeksplorasi dunia literasi dan isu lingkungan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sisi Lain Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta di Balik Senja

2 Juli 2025   13:19 Diperbarui: 14 Agustus 2025   11:33 684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Guide menjelaskan sejarah-sejarah di Museum Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)

Sebelum direvitalisasi, Benteng Vredeburg hanya berupa ruangan-ruangan dengan diorama statis, patung lilin, dan label teks panjang yang jujur saja, dulu rasanya membosankan. Tapi kini, semuanya berbeda.

Ada empat ruang diorama sejarah. Dioramanya disulap menjadi instalasi digital yang interaktif. Ada layar sentuh, efek suara 3D, dan narasi pemandu virtual yang bisa diakses lewat QR code.

Ketika kami memasuki ruangan yang menggambarkan peristiwa 1 Maret 1949 misalnya, anak-anak bisa mendengar rekaman suara Soeharto muda memberi aba-aba serangan. Suara tembakan, sorakan, dan alarm membuat sejarah terasa sangat dekat.

"Ini kayak game sejarah ya, Bun!" kata putri saya yang duduk di bangku kelas 3 SD. Dan saya pun tersenyum. Museum ini berhasil menjembatani dunia digital anak-anak masa kini dengan akar sejarah bangsa.

Salah satu sudut diorama di Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)
Salah satu sudut diorama di Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)

Wisata malam di museum

Salah satu yang paling berkesan dari kunjungan malam ini adalah atmosfernya. Tidak ada kesan angker sama sekali. Justru suasana malam memberi sentuhan romantis dan reflektif.

Sambil menyusuri Bastion dan menatap bintang di langit, kita bisa membayangkan bagaimana benteng ini pernah menjadi tempat persembunyian, strategi, bahkan penyiksaan.

Jika lelah, pengunjung bisa beristirahat sejenak di Cafe Rustenburg yang kini menjadi bagian dari fasilitas baru di area museum. Menyeruput kopi lokal sembari duduk di bawah pohon tua yang diterangi lampu-lampu gantung, terasa seperti menikmati sejarah dengan cara yang santai. 

Ada juga museum shop yang menjual merchandise unik bertema perjuangan nasional, mulai dari pin, tote bag, hingga replika meriam.

Meriam peninggalan Belanda di Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)
Meriam peninggalan Belanda di Benteng Vredeburg (Foto: Docpri)

Edupark, Taman Patriot, dan ruang bermain anak

Revitalisasi museum ini bukan sekadar make-up luar. Isi dan fungsinya pun diperbarui total. Kini, Benteng Vredeburg juga memiliki edupark dan taman patriot, ruang terbuka hijau yang bisa jadi tempat belajar sambil bermain. Ada ruang anak di mana mereka bisa menggambar, bermain puzzle sejarah, dan berinteraksi dengan staf edukator yang ramah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun