Mohon tunggu...
Maydearly89
Maydearly89 Mohon Tunggu... Guru - Literasi Negeri

Saya adalah seorang pegiat literasi, blogger, penulis buku, editor buku, trainer, dan guru di SMP Negeri 1 Lebakgedong.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mengalun dalam Arus Keabadian

4 Juli 2021   08:00 Diperbarui: 4 Juli 2021   08:03 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam yang dingin di iringi gemerisik suara hujan seakan memetik keheningan, menjadikan langit seperti tak berdaya untuk memetik cahaya bulan. Kelam dan gelisah hati seperti di kendarai rasa sepi.

"Mah, buku hadiah Iki dari bu guru mana? Celoteh si pemuda kecil yang duduk di kelas 1 SD.

"Ada di lemari ganteng" Jawab ibunya dengan santai.

"Iki mau pasangin sampul ya mah" timpalnya.

"Nanti aja Dede, sekolahnya juga masih libur" balas ibunya.

"Biarin Mah, biar pas masuk sekolah Iki udah siap belajar" sahutnya.

Percakapan itu mereka kemas dalam beranda malam yang dingin. Sambil memperhatikan anak bungsunya yang memasangkan sampul buku, Bi Inah memainkan jemarinya di layar hand phone. Tiba-tiba Hp nya berdering keras menandakan suara panggilan telpon masuk.

"Assalamualaikum Mah, teteh besok gak bisa pulang ya. Teteh ada jadwal ada acara bareng temen kampus besok" Ujar anak gadisnya yang menelpon lewat video call.

"Lha teteh mah, besok tahun baru malah gak pulang" balas ibunya.

"De Rizky mana Mah?" sambungnya.

"De, teteh VC nih, sini dede nya?" Ajak ibunya ada si bungsu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun